GoDaddy sangkal diserang hacker
Merdeka.com - Gangguan sistem yang dialami salah satu web hosting dan registrar domain terbesar di dunia, GoDaddy, menyebabkan ribuan website di dunia lumpuh. Gangguan tersebut menurut klaim GoDaddy disebabkan kesalahan internal bukan serangan hacker.
GoDaddy, menurut informasi PCMag (11/09), menjelaskan gangguan ini disebabkan gangguan pada kabel data router yang corrupt. Mereka juga menyatakan telah mengambil langkah untuk mengatasi masalah setelah melakukan identifikasi. Namun pengakuan GoDaddy ini berbeda dari kabar sebelumnya.
Kabar sebelumnya menyatakan bahwa GoDaddy lumpuh karena serangan hacker. Kabar itu diperkuat klaim dari seseorang yang mengaku anggota Anonymous berinisial AnonymousOwn3r telah menyerang GoDaddy. Dia menyatakan menyerang GoDaddy untuk menguji sistem keamanan cyber dan sebuah alasan yang tak dapat diungkap.
-
Siapa saja hacker yang menyerang? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Apa saja serangan yang dilakukan hacker? 'Terkadang, hampir setengah dari serangan ini menargetkan negara-negara anggota NATO, dan lebih dari 40 persen ditujukan terhadap pemerintah atau organisasi sektor swasta yang terlibat dalam pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur penting,' jelas Tom Burt dari Microsoft.
-
Bagaimana hacker menyerang? Mereka menggunakan aktor-aktor yang berpura-pura menjadi diplomat Barat dan pejabat Ukraina untuk mengakses akun, memahami kebijakan luar negeri Barat terhadap Ukraina, serta merencanakan serangan terhadap organisasi pemerintah Ukraina dan sektor-sektor penting di NATO.
-
Data apa yang diserang hacker? Kasus serangan hacker terhadap Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 membuka fakta lemahnya proteksi sistem di Indonesia.
-
Di mana hacker menyebarkan phishing? Pada saat yang sama, perangkat phishing canggih baru — templat halaman phishing yang sudah dibuat sebelumnya — yang dibuat dengan alat otomatis terus muncul di dark web, sehingga memungkinkan semakin banyak penyerang untuk menyebarkan situs phishing paling efektif yang meniru platform game populer.
-
Bagaimana hacker menyerang PDNS? 'Jadi identifikasi gangguan yang pertama terjadi gangguan pada PDNS 2 di Surabaya berupa serangan siber dalam bentuk ransomware bernama Brain Cipher Ransomware,' kata Budi Arie di DPR,, Kamis (27/6).
Akibat dari gangguan itu, ribuan website lumpuh. Akun Twitter GoDaddy kebanjiran keluhan dari para pelanggan GoDaddy. GoDaddy juga meminta maaf dan berjanji menyelesaikan masalah pada akun Twitternya tersebut.
Beberapa analis percaya serangan tersebut dikarenakan GoDaddy pernah mendukung SOPA dan PIPA. Namun dukungan GoDaddy memancing amarah penggunanya bahkan sebagian mengancam berhenti jika GoDaddy dukung SOPA dan PIPA. Karena tekanan tersebut maka GoDaddy mundur dari pendukung SOPA PIPA. (mdk/ikh)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menkominfo Budi Arie memastikan keamanan data masyarakat.
Baca SelengkapnyaPenyerang server PDN meminta uang tebusan senilai USD8 miliar.
Baca SelengkapnyaPara hacker sudah meretas X khusus di 12 negara. Dua jam X di negara itu tak bisa diakses.
Baca SelengkapnyaLockBit meminta tebusan sebesar 8 juta dollar agar server dipulihkan kembali
Baca SelengkapnyaPusat Data Nasional yang dibawah kendali Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengalami down. Pengamat menduga ada unsur serangan siber.
Baca SelengkapnyaAda jutaan domain website pemerintah yang dicatut para pengelola judi online.
Baca SelengkapnyaKaryawan Indodax itu digaji tinggi oleh hacker untuk menjadi freelance. Namun tujuannya memasukan malware ke sistem perusahaan.
Baca SelengkapnyaInstagram dan Facebook mengalami gangguan akses layanan atau down di sejumlah negara di dunia.
Baca SelengkapnyaMenkominfo Budi Arie Setiadi mengakui server PDSN yang lumpuh disebabkan oleh serangan LockBit.
Baca SelengkapnyaJSC meminta maaf terhadap dugaan aksi peretasan aplikasi JAKI
Baca SelengkapnyaPimpinan Rapat Komisi I, Meutya Hafid emosi karena Telkom mengumumkan data yang diretas tidak bisa diselamatkan
Baca SelengkapnyaTampilan pesan bertuliskan "Something went wrong" di laman utama disertai dengan tombol "Reload page".
Baca Selengkapnya