Gojek Dapatkan Pendanaan Dari Bank Terbesar Thailand
Merdeka.com - Siam Commercial Bank yang merupakan bank terbesar di Thailand, memberikan pendanaan berupa dana segar kepada startup transportasi online Indonesia, Gojek.
Mengutip laman Nikkei Asian Review via Tekno Liputan6.com, pihak Siam Commercial Bank maupun Gojek menolak memberikan komentar tentang besaran investasi yang dikucurkan.
Namun, pendanaan ini disebut-sebut masih bagian dari putaran pendanaan seri F yang secara total diperkirakan mencapai angka USD 3 miliar.
-
Bagaimana Gojek mengintegrasikan layanannya? GoTransit memungkinkan masyarakat untuk memesan GoRide (ojek online) untuk menuju atau melanjutkan perjalanan dari stasiun, serta membeli tiket Commuter Line dalam satu proses transaksi.
-
Apa penghargaan yang diterima Gojek? Penghargaan dari Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) yang diterima baru-baru ini menjadi bukti nyata dari pencapaian tersebut.
-
Kenapa Gojek mendapat penghargaan? Penghargaan ini menunjukkan bahwa Gojek diakui sebagai penyedia layanan ride-hailing yang paling dipilih oleh pengguna saat menggunakan angkutan umum di Jakarta.
-
Kenapa Gojek menyediakan motor listrik? Program bergabung sebagai mitra pengemudi Gojek, GoRide Electric bertujuan mendukung penggunaan motor ramah lingkungan.
-
Kenapa Gojek memberikan penghargaan? 'Gojek berterima kasih dan sangat mengapresiasi kebaikan hati Bapak Nurahman dengan penghargaan Driver Jempolan. Program Driver Jempolan yang digulirkan secara berkelanjutan oleh Gojek untuk terus mendorong mitra driver Gojek agar memberikan pelayanan terbaik dan saling menginspirasi dalam kebaikan.
-
Dimana tempat ambil motor listrik Gojek? Pengambilan motor listrik akan dilakukan di kantor Gojek.
SCB juga mengumumkan kemitraan dengan Gojek versi Thailand, yakni GET. Dengan kemitraan ini, para pengemudi dan mitra usaha GET bisa mendapatkan pinjaman dari bank tersebut.
Langkah investasi bank terbesar Thailand ini diumumkan hanya beberapa bulan setelah Kasikornbank (bank Thailand lain) berinvestasi senilai USD 50 juta kepada Grab. Grab sendiri merupakan kompetitor terbesar bagi Gojek.
Dengan kerja sama ini, para pengemudi GET bisa membuka akun rekening di SCB. Para pengemudi juga dapat memindahkan uang (masuk dan ke luar) dari aplikasi GET memakai sistem Easy Pay milik SCB, sekaligus mengajukan pinjaman usaha melalui aplikasi.
Wakil Presiden Eksekutif SCB Apiphan Charoenanusorn mengatakan, "Kemitraan ini akan membantu memperluas basis pelanggan SCB melalui aplikasi GET serta menciptakan ekosistem digital bagi pengguna GET melalui pengalaman perbankan mobile SCB."
Sekadar informasi, pada Februari 2019, jumlah pengguna GET di Thailand mencapai 200.000 users. Kemudian, saat ini jumlah unduhan aplikasi diperkirakan mencapai angka 1 juta kali unduh.
Bank lokal Thailand selama beberapa waktu terakhir terus meningkatkan kemitraan mereka dengan perusahaan teknologi. Perbankan Thailand juga mulai menawarkan layanan finansial yang beragam, mulai dari pembayaran digital hingga pinjaman UMKM.
Gojek, selaku perusahaan rintisan Indonesia, kini mulai mengembangkan pasarnya di negara-negara lain di Asia Tenggara. Bahkan, Gojek juga bermitra dengan penyedia layanan finansial. Misalnya pada November 2018, Gojek mengumumkan kemitraan dengan bank Singapura, DBS Group Holdings.
"Pembayaran adalah yang penting, karena pembayaran layaknya lem yang menghubungkan seluruh layanan," kata Founder sekaligus CEO Gojek Nadiem Makarim.
Sekadar informasi, pada pendanaan seri F, Gojek mendapatkan suntikan dana lebih dari USD 1 miliar dari sejumlah perusahaan besar. Misalnya saja dari Google, JD.com, hingga Tencent Holdings.
Gojek juga mendapatkan pendanaan dari Mitsubishi Motors, Mitsubishi Corp, hingga perusahaan leasing Mitsubishi UFJ Lease & Finance.
Sementara itu, rival Gojek yakni Grab, sebelumnya juga mendapatkan pendanaan sebesar USD 1 miliar dari investor. Startup yang berbasis di Singapura tersebut juga dikabarkan akan mendapatkan pendanaan lanjutan dari miliarder asal Jepang Masayoshi Son yang merupakan CEO Softbank, senilai USD 500 juta.
Sumber: Liputan6.comRepoter: Agustin Setyo Wardani
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Superbank, yang sebelumnya dikenal sebagai PT Bank Fama International, memasuki era baru ketika menjadi bagian dari Emtek Group pada akhir 2021.
Baca SelengkapnyaBank DKI akan menyalurkan kredit investasi untuk pengadaan bus operator khusus dengan spesifikasi ukuran bus besar, sedang, maupun bus listrik.
Baca SelengkapnyaJumlah ini meningkat lebih dari 111 persen dibanding total transaksi sepanjang tahun 2023 yang mencatatkan nominal Rp1,46 miliar.
Baca SelengkapnyaBank DKI pun terus mendorong optimalisasi pelayanan publik melalui berbagai sinergi dalam rangka memberikan peningkatan layanan perbankan berbasis digital.
Baca SelengkapnyaGojek mendapatkan penghargaan sebagai aplikasi online favorit masyarakat.
Baca SelengkapnyaPembiayaan ini mengkombinasikan prinsip kredit bank konvensional dan investasi modal ventura untuk menarget startup teknologi Indonesia.
Baca Selengkapnyakehadiran Superbank juga dapat turut mendorong inklusi keuangan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaLangkah ini merupakan bagian dari upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBank DKI terus berupaya memperluas jangkauan produk dan layanan kredit segmen konsumer melalui berbagai kolaborasi dengan pihak ketiga.
Baca SelengkapnyaBank DKI akan terus mengembangkan aplikasi JakOne Mobile sebagai superapps dengan berbagai fitur.
Baca SelengkapnyaIni dirancang untuk memberikan kemudahan bagi wisatawan, seperti mengakses informasi destinasi populer, transportasi, pembayaran, serta layanan pariwisata lain.
Baca SelengkapnyaSebagai bank daerah terbesar di Indonesia, Bank BJB berkomitmen untuk terus mendukung perekonomian di Indonesia
Baca Selengkapnya