Google: 1 juta akun Gmail jadi target hacker bayaran pemerintah
Merdeka.com - Mengingat Gmail adalah layanan email terbesar saat ini, Google pun mengambil langkah untuk menambah fitur keamanannya. Hal ini juga disebabkan oleh semakin gencarnya serangan hacker, terutama mereka yang dibekingi pemerintah.
Menurut Google, hingga saat ini setidaknya 1 juta akun Gmail telah menjadi target peretasan hacker suruhan pemerintah. Maraknya aksi peretasan hacker pemerintah ini mulai banyak terjadi sejak tahun 2012 lalu.
"Sejak 2012, kami sudah mulai memberi peringatan pada pengguna Gmail bila akun mereka sedang ditarget oleh hacker suruhan pemerintah," ujar Google pada postingan di blognya.
-
Mengapa Google mengeluarkan peringatan keamanan? Google baru saja meluncurkan pembaruan keamanan pada bulan September, disertai peringatan bahwa sistem Android menghadapi ancaman.
-
Bagaimana Google akan melindungi privasi pengguna? Fitur ini memungkinkan aplikasi hanya untuk mengakses foto atau video tertentu yang dipilih oleh pengguna, bukan seluruh isi galeri di HP Android atau tablet.
-
Apa yang Google kembangkan? Google kembali membuat gebrakan di bidang teknologi kesehatan dengan mengembangkan program kecerdasan buatan (AI) yang dapat memprediksi tanda-tanda awal penyakit berdasarkan sinyal suara.
-
Apa itu Pencarian Aman pada Google? Pencarian aman atau SafeSearch adalah fitur yang disediakan oleh Google untuk membantu mengontrol dan membatasi konten yang muncul dalam hasil pencarian, terutama untuk melindungi anak-anak dari konten yang tidak pantas atau tidak sesuai.
-
Apa Google itu? Google, yang kini menjadi elemen penting dalam kehidupan digital kita, diciptakan oleh dua inovator teknologi, Larry Page dan Sergey Brin.
-
Apa yang diminta hacker dari pemerintah? Atas serangan itu pelaku meminta tebusan senilai USD8 juta atau Rp131 miliar (kurs Rp16.360) ke pemerintah.
Rata-rata korban serangan hacker pemerintah itu diakui Google adalah mereka yang bekerja sebagai jurnalis, aktivis, atau politikus garis kiri yang lantang menyuarakan pendapatnya di berbagai belahan dunia.
Lebih lanjut, Google menambahkan bila peringatan peretasan hacker pemerintah ini cukup jarang terjadi, sekitar 0,1 persen dari peringatan bahaya keamanan dari Google. Namun meski begitu, Google sangat mengimbau pada siapa saja yang menerima peringatan ini langsung menanggapi dengan serius.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ratusan akun hotel Google Bisnis di Bali dan Sumatera menjadi korban peretasan.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengakui pelaku ransomware meminta tebusan.
Baca SelengkapnyaPara penyerang menggunakan kampanye phishing dengan mengirimkan email dan teks yang dirancang seolah-olah dikirim oleh Apple.
Baca SelengkapnyaMarak penipuan yang mencantumkan nomor HP di Google Maps pelaku usaha.
Baca SelengkapnyaPeretasan pada akun bisnis Google dilakukan dengan mengganti nomor telepon dengan nomor WhatsApp sang oknum.
Baca SelengkapnyaWhatsApp selalu berusaha untuk meningkatkan keamanan bagi para penggunanya.
Baca SelengkapnyaGmail hadirkan fitur centang biru. Tujuannya agar komunikasi jadi lebih aman.
Baca SelengkapnyaIndonesia kembali dihebohkan kabar kebobolan 204 juta Data Pemilih Tetap (DTP) Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Baca SelengkapnyaSaat ini Google sudah menutup 17 aplikasi lantaran dianggap membahayakan masyarakat dan mencuri data pribadi.
Baca SelengkapnyaMenkominfo mengungkapkan, serangan siber server PDNS terdapat dua kemungkinan pelaku.
Baca SelengkapnyaSerangan hacker Indonesia ke situs-situs pemerintahan Israel sedang jadi perbincangan.
Baca SelengkapnyaPelaku meretas alamat dan nomor telepon seluler Polsek Setiabudi dengan mengaku sebagai anggota Kepolisian
Baca Selengkapnya