Google akan caplok 90 persen pengguna Microsoft Office
Merdeka.com - Tak puas merajai dunia maya, Google bakal melakukan ekspansi ke ranah lain. Kali ini, Google siap menyaingi Microsoft untuk berebut pasar pengguna layanan Office.
Seperti yang dilansir Mashable (26/12), saat ini Google sedang gencar-gencarnya memasarkan produk serupa Microsoft Office yang berbasis Cloud bernama Google Apps. Google menargetkan akan menguasai 90 persen pasar ini ke depannya.
Munculnya Google Apps ini disadari karena saat ini internet hampir tidak bisa dilepaskan dari pekerjaan masyarakat sehari-hari. Oleh karena itu, Google kemudian menawarkan layanan Google Apps yang memiliki aplikasi pengolah kata, data, maupun presentasi yang bisa diakses di mana saja.
-
Siapa yang Google ajak kerjasama? Dalam upaya implementasinya, Google menggandeng perusahaan asal India, Salcit Technologies, yang berfokus pada AI di bidang kesehatan pernapasan.
-
Apa saja jenis Microsoft Office? Microsoft Office memiliki banyak macamnya beserta fungsi guna menunjang pekerjaan. Apa saja?
-
Apa yang Google kembangkan? Google kembali membuat gebrakan di bidang teknologi kesehatan dengan mengembangkan program kecerdasan buatan (AI) yang dapat memprediksi tanda-tanda awal penyakit berdasarkan sinyal suara.
-
Apa Google itu? Google, yang kini menjadi elemen penting dalam kehidupan digital kita, diciptakan oleh dua inovator teknologi, Larry Page dan Sergey Brin.
-
Kenapa Microsoft Office penting? Sebagai sarana penunjang pekerjaan yang berkaitan dengan multimedia, kehadiran microsoft office memang cukup penting.
-
Apa dampak hapus akun Google? Menghapus akun Google akan menghilangkan akses ke layanan dan data yang terkait, seperti email, kontak, dan dokumen.
Aplikasi ini sendiri ditawarkan dengan harga yang lebih murah dari yang dimiliki Microsoft. Untuk dapat menggunakan Google Apps ini, pengguna hanya diminta untuk membayar USD 50 atau setara dengan Rp 480 ribu tiap tahunnya. Hal ini berbeda jauh dengan Microsoft Office 365 yang dibanderol USD 72 atau Rp 691 ribu per tahun.
Selain itu, Google Apps juga menyediakan layanan email gratis. Hal ini tentu saja menjadi keunggulan tersendiri bagi Google.
Ancaman yang ditimbulkan oleh Google ini pun ditanggapi dengan serius oleh Microsoft. Bahkan, pihak microsoft secara terang-terangan menerbitkan beberapa iklan yang membahas berbagai kelemahan dari Google Apps ini. (mdk/nvl)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
pihak manajemen Microsoft mengatakan akan memotong 276 orang di negara bagian asalnya di Washington. Dari jumlah tersebut, 66 adalah virtual.
Baca SelengkapnyaMicrosoft Word ternyata memiliki tool untuk mengecek plagiarisme.
Baca SelengkapnyaMeski pamor Google mulai turun akibat TikTok, namun pendapatan TikTok masih belum bisa melebihi pendapatan Google.
Baca SelengkapnyaGoogle menjadi pilihan masyarakat untuk melakukan pencarian. Tetapi, peminat Google belakangan ini mengalami tanda-tanda penurunan.
Baca SelengkapnyaGoogle mengetahui keinginan pengguna, sehingga menyajikan informasi yang diperlukan bagi pengguna.
Baca SelengkapnyaNamun bukan berarti HP yang tak dapat update dari Google tidak bisa dipakai.
Baca SelengkapnyaBerawal dari ini, banyak karyawan Google yang memprotes kebijakan kerja sama perusahaan dengan Israel.
Baca SelengkapnyaPenyebabnya adalah Google. Google ingin pengguna WA berbayar saat menggunakan cloud.
Baca SelengkapnyaAda alasan mengapa Apple menyarankan penggunanya hapus Google Chrome.
Baca SelengkapnyaBahkan, TikTok mulai menempati posisi teratas hampir setiap hari pada bulan Agustus. Sementara Google memegang posisi pertama hanya beberapa hari saja.
Baca SelengkapnyaPuluhan pekerja Google dipecat karena menentang proyek kerja sama Google dengan militer Israel.
Baca SelengkapnyaGelombang PHK di sektor teknologi berlanjut di 2024, dengan lebih dari 136.000 karyawan terkena dampak.
Baca Selengkapnya