Google akan makin pintar dengan kecerdasan buatan

Merdeka.com - Artificial Intelegence, atau kecerdasan buatan, atau lebih sering disebut AI, telah diprediksi jadi teknologi masa depan yang akan memudahkan manusia. Meski belum terlalu terlihat penerapannya dalam kehidupan, tak lama lagi kita akan segera menikmatinya.

Pasalnya, dilansir dari Cnet (5/2), Google kini dipegang oleh sang kepala bagian AI, John Giannandrea. Pergantian ini dilakukan sepeninggal sang boss Amit Singhal yang bulan ini akan pensiun. Pergantian kepala ini tentu akan membawa perubahan dalam hal pencarian online.

Banyak yang percaya bahwa AI dapat membawa terobosan baru dalam dunia teknologi dalam waktu dekat ini. Tujuan dari dikembangkannya AI adalah untuk membuat sebuah sistem yang dapat memahami lingkungan, bahkan dapat menyelesaikan tugas-tugas harian manusia. AI didesain untuk mengenali suara dan tulisan tangan. menghindarkan dari kecurangan online, hingga menjadi otak dari mobil otomatis.

Keputusan Google untuk menjalankan perusahaannya di bawah kepemimpinan orang dengan perhatian tinggi terhadap AI, menunjukkan seberapa besar AI penting bagi Google. Hal ini terbukti dari berkembangnya Google yang hanyalah sebuah kotak untuk pencarian online, telah berubah menjadi asisten kita yang bahkan bisa memberi tahu keadaan cuaca di luar.

Google sendiri pun sudah menancapkan kuku di dunia AI. Banyak eksperimen yang mereka lakukan untuk menciptakan produk baru tiap harinya. Seperti di 2015 lalu, Google menerapkan sistem bernama RankBrain, yang dapat menjawab pertanyaan yang ditulis di kotak pencarian Google. Kini, Google tak hanya mampu mencari kata kunci saja, Google juga menjawab jutaan pertanyaan yang diajukan lewat kotak pencariannya dalam setiap harinya. Salah satunya yang paling baru juga adalah adalah pengembangan program bernama DeepMind, yang tujuannya hanyalah untuk mengalahkan manusia dalam pertandingan Go, catur dari China.

Sebelumnya Google telah berhasil mengembangkan mobil otomatis. Meski masih tahap uji coba, mobil ini diuji sejauh jutaan kilometer, baik secara virtual atau uji coba di jalan raya.