Google Akui Karyawan Mereka Dengar Rekaman Audio Milik Pengguna
Merdeka.com - Sempat tersandung dugaan serupa, akhirnya Google mengakui kalau karyawan mereka mendengarkan rekaman audio dari pengguna yang terekam lewat speaker cerdas Google Home.
Menurut Google, karyawan yang mendengarkan rekaman audio pengguna adalah ahli bahasa yang mencoba menganalisis suara yang direkam pengguna.
Google mengklaim, hal tersebut sengaja dilakukan untuk membantu perusahaan meningkatkan teknologi pengenalan suara mereka.
-
Apa Google itu? Google, yang kini menjadi elemen penting dalam kehidupan digital kita, diciptakan oleh dua inovator teknologi, Larry Page dan Sergey Brin.
-
Siapa yang menggunakan Google Assistant? Pengguna dapat memanfaatkan Google Assistant untuk kontrol suara, streaming, dan mengunduh dari ribuan aplikasi di Google Play.
-
Siapa yang Google ajak kerjasama? Dalam upaya implementasinya, Google menggandeng perusahaan asal India, Salcit Technologies, yang berfokus pada AI di bidang kesehatan pernapasan.
-
Apa yang Google kembangkan? Google kembali membuat gebrakan di bidang teknologi kesehatan dengan mengembangkan program kecerdasan buatan (AI) yang dapat memprediksi tanda-tanda awal penyakit berdasarkan sinyal suara.
-
Siapa pencipta Google? Siapa yang Menciptakan Google? Google, yang kini menjadi elemen penting dalam kehidupan digital kita, diciptakan oleh dua inovator teknologi, Larry Page dan Sergey Brin.
-
Bagaimana cara membuat nada dering WhatsApp dengan suara Google? Proses pembuatan nada dering ini sangat cepat dan hanya memerlukan waktu kurang dari lima menit. Sound of Text menawarkan berbagai pilihan bahasa, termasuk Bahasa Indonesia, dengan kualitas suara yang sangat jernih.
Mengutip laman The Independent via Tekno Liputan6,com, hasil analisis suara itu kemudian dipakai untuk mengembangkan sistem kecerdasan buatan milik Google yang dipakai di speaker pintar Google Home dan smartphone Android.
Hasilnya, menurut Google, asisten pintar mereka memahami dan merespons perintah suara yang diberikan, menjawab pertanyaan tentang berita dan cuaca dengan baik, serta mengontrol perangkat lainnya di rumah yang terhubung dengan internet.
Dalam pernyataannya, Googlemengatakan, sebagian kecil rekaman suara yang bersifat anonim ditranskrip oleh ahli. Hal ini terungkap lewat investigasi, setelah beberapa data suara berbahasa Belanda bocor.
"Kami bermitra dengan ahli bahasa di seluruh dunia untuk meningkatkan teknologi pengenalan suara, dengan mentranskrip sebagian kecil query. Ini adalah upaya yang penting untuk mengembangkan teknologi yang menjadi kekuatan produk-produk seperti Google Assistant," kata Google dalam pernyataannya.
Google juga menyebut, para ahli bahasa hanya meninjau sekitar 0,2 persen dari culikan rekaman suara di Google Home. Google memastikan, cuplikan rekaman suara ini tidak dikaitkan dengan akun pengguna sebagai bagian dari proses peninjauan.
"Kami telah mempelajari bahwa hanya satu dari peninjau bahasa yang melanggar kebijakan keamanan data perusahaan, dengan cara membocorkan rekaman data berbahasa Belanda yang (seharusnya) bersifat rahasia," ujar Google.
Selanjutnya,tim keamanan dan privasi Google tengah menginvestigasi masalah tersebut dan bakal mengambil langkah tegas.
"Kami menyelenggarakan tinjauan penuh terkait keamanan bidang ini guna memastikan, penyalahgunaan seperti ini tidak terjadi kembali," tutur Google.
Masih di tahun 2019, sebuah laporan dari Bloomberg mengungkapkan bahwa raksasa teknologi lainnya, yakni Amazon, juga mendengarkan sebagian data rekaman milik konsumen yang tengah berinteraksi dengan Alexa.
Alexa merupakan asisten pintar berbasis suara milik Amazon.
Amazon mengkonfirmasi proses ini dan menyebut, mereka hanya meninjau sebagian kecil dari jumlah rekaman suara yang ada. Tujuannya sama dengan Google, yakni mengembangkan dan melatih respon AI yang ada di sistem pengenalan suara.
Amazon menyebut, pengguna juga bisa meninjau dan menghapus rekaman suara yang terhubung dengan akun mereka, lewat aplikasi Alexa.
Sumber: Liputan6.comReporter: Agustin Setyo Wardani
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bocoran dokumen dari mitra pemasaran Facebook menunjukkan teknologi eavesdropping yang mendengarkan percakapan pengguna untuk menargetkan iklan.
Baca SelengkapnyaIni penjelasan dari pakar siber security mengenai kecurigaan orang-orang terkait hal itu.
Baca SelengkapnyaPerubahan ini mencerminkan bagaimana AI menggantikan lapangan kerja di industri.
Baca SelengkapnyaPuluhan pekerja Google dipecat karena menentang proyek kerja sama Google dengan militer Israel.
Baca SelengkapnyaSejak awal tahun, CEO Google telah mengabarkan akan terjadi PHK lebih banyak tahun ini.
Baca SelengkapnyaGoogle dan Amazon memiliki kontrak USD1,2 miliar untuk menyediakan layanan komputasi awan kepada pemerintah dan militer Israel.
Baca SelengkapnyaPara karyawan melakukan aksi demo menentang kebijakan perusahaan tersebut.
Baca SelengkapnyaBerikut kisah orang yang suaranya mau dikloning dengan bayaran tertentu.
Baca SelengkapnyaMengapa karyawan Google menentang kontrak senilai USD 1,2 miliar antara Google dengan pemerintah Israel?
Baca SelengkapnyaPHK kali ini merupakan pengurangan karyawan terbesar yang memang sudah direncanakan.
Baca SelengkapnyaPengguna Reddit bereksperimen dengan AI Google NotebookLM, buat skrip podcast isinya kentut dan kotoran.
Baca SelengkapnyaRatusan akun hotel Google Bisnis di Bali dan Sumatera menjadi korban peretasan.
Baca Selengkapnya