Google Berantas 29 Aplikasi Malware di Google Play Store
Merdeka.com - Terdapat 29 aplikasi yang bersifat malware yang ditemukan di Google Play Store. Naasnya, ketika melihat jumlah unduhan totalnya, sudah 10 juta kali deretan aplikasi ini diunduh.
Hal tersebut berdasarkan laporan dari Quick Heal Security Labs yang dipublikasikan belum lama ini. Belakangan setelah laporan dipublikasikan, Google langsung menghapus ke-29 aplikasi jahat.
Mengutip laman Gadget NDTV via Tekno Liputan6.com, salah satu aplikasi jahat dalam daftar telah di-instal hingga 5 juta kali. Dari ke-29 aplikasi jahat, 24-nya masuk dalam kategori "HiddAd."
-
Bagaimana malware ini bisa menyamar di Android? Lewat metode bernama kompresi APK, APK akan disamarkan menjadi file yang bisa dipakai untuk menginstal dan mendistribusikan aplikasi berbahaya di ekosistem Android.
-
Kenapa malware ini bisa masuk ke Android? Gara-gara taktik pengelabuan yang membuat program keamanan sulit mendeteksinya, membuat aplikasi berbahaya tersebut akhirnya diizinkan berfungsi di ekosistem Android layaknya aplikasi biasa pada umumnya.
-
Di mana Malware Android SpyLoan ditemukan? Baru-baru ini, ditemukan 15 aplikasi malware Android (SpyLoan) dengan lebih dari 8 juta pemasangan yang terdaftar di Google Play.
-
Apa saja aplikasi Malware Android SpyLoan? Berikut ini adalah daftar delapan aplikasi yang mengandung Malware Android SpyLoan yang paling banyak diunduh:Prstamo Seguro-Rpido, Seguro - 1.000.000 unduhan, terutama menyasar MeksikoPrstamo Rpido-Credit Easy - 1.000.000 unduhan, terutama menyasar Kolombia- - 1.000.000 unduhan, terutama menyasar SenegalRupiahKilat-Dana cair - 1.000.000 unduhan, terutama menyasar Senegal-- - 1.000.000 unduhan, terutama menyasar Thailand-- - 1.000.000 unduhan, terutama menyasar ThailandKreditKu-Uang Online - 500.000 unduhan, target utamanya adalah IndonesiaDana Kilat-Pinjaman kecil - 500.000 unduhan, target utamanya adalah Indonesia
-
Dari mana malware ini disebar? Walau begitu, Zimperium mengungkapkan jika malware berformat APK ini belum terdeteksi di Google Play Store. Dari situ diketahui jika aplikasi berbahaya tersebut didistribusikan lewat cara alternatif, seperti toko aplikasi pihak ketiga.
-
Aplikasi malware apa yang mencuri data pengguna? Dikenal sebagai aplikasi SpyLoan, aplikasi bermasalah ini banyak ditemukan di Google Play Store — dan beberapa juga ditemukan di App Store Apple.
HiddAd berarti menyembunyikan ikon setelah peluncuran pertama dan membuat pintasan di layar Home telepon.
Menurut Quick Heal Security Labs, aplikasi-aplikasi jahat yang dimaksud, tidak mengizinkan pengguna untuk menghapus aplikasi hanya dengan menggeser ikonnya.
"Lima aplikasi lainnya tergolong dalam kategori Adware, yakni gangguan dalam bentuk iklan. Pengguna akan melihat banyak iklan tiap mereka mengunjungi situs medsos seperti YouTube, Facebook, dan lain-lain yang mempromosikan berbagai aplikasi smartphone," tutur Quick Heal Security Labs.
Lebih lanjut, perusahaan keamanan ini menyebut, seringkali aplikasi seluler yang dipromosikan ini membangga-banggakan banyak fungsi palsu, misalnya pemindaian X-Ray.
Disusupi Malware
"Kami menemukan beberapa iklan dari sejumlah aplikasi Android menarik yang mengklaim menawarkan fungsionalitas pemindaian X-Ray," kata Quick Heal Security Labs.
Lebih lanjut disebutkan, ketika perusahaan keamanan ini menjelajahi aplikasi lebih jauh, ditemukan ada dua aplikasi yang telah diunduh lebih dari 1 juta kali.
Aplikasi-aplikasi yang disusupi adware ini pura-pura menawarkan fungsionalitas untuk memperbesar tampilan. Namun, pada kenyataannya menunjukkan iklan besar di smartphone pengguna.
Pada gilirannya, adware bakal menghabiskan baterai smartphone dan penggunaan paket data dalam jumlah sangat besar. Hal ini akan menghilangkan produktivitas pengguna dengan smartphone-nya.
"Tepat setelah peluncuran, aplikasi ini membuka kamera dan menampilkan berbagai opsi seperti lampu flash, galeri, dan lain-lain. Ketika pengguna memilih opsi lain, aplikasi ini memulai iklan layar penuh tanpa opsi untuk menutupnya," kata Quick Heal Security Labs.
Daftar 29 Aplikasi Berbahaya yang DIhapus Google
Sumber: Liputan6.comReporter: Agustin Setyo Wardani
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lebih dari 200 aplikasi berbahaya terdeteksi di Google Play dalam setahun terakhir, dengan total unduhan mencapai 8 juta kali.
Baca SelengkapnyaPaling baru, pembuat malware mencoba menyusup ke ponsel Android menggunakan metode kompresi APK tersembunyi.
Baca SelengkapnyaBerikut daftar aplikasi yang jangan pernah diinstal pengguna HP.
Baca SelengkapnyaMcAfee menemukan 15 aplikasi berbahaya di Android yang mencuri data pengguna.
Baca SelengkapnyaPanduan ini menawarkan langkah-langkah praktis untuk mengatasi masalah tersebut, baik dengan fitur bawaan maupun metode manual.
Baca SelengkapnyaSaat ini Google sudah menutup 17 aplikasi lantaran dianggap membahayakan masyarakat dan mencuri data pribadi.
Baca SelengkapnyaPanduan mengatasi virus yang ada di HP, kenali juga ciri-cirinya yang perlu dipahami.
Baca SelengkapnyaBRI menjelaskan, pemasangan file APK (Android Package) dari luar Play Store resmi dapat membuka celah bagi serangan malware.
Baca SelengkapnyaSitus scam membanjiri hasil pencarian di mesin pencari seperti Google.
Baca SelengkapnyaUmumnya, penipuan APK memberikan tautan link notifikasi undangan hingga undangan makan bersama yang tidak diketahui pengirimnya.
Baca SelengkapnyaPada Q3 tahun 2024, para ahli Kaspersky menemukan bahwa jumlah pengguna yang mendapati aplikasi VPN gratis palsu meningkat.
Baca SelengkapnyaSamsung sudah mengeluarkan pembaruan keamanan lebih dulu dari Google dengan peringatan bahwa Android sedang dalam bahaya. Simak selengkapnya.
Baca Selengkapnya