Google berantas 700.000 aplikasi 'nakal' di Play Store
Merdeka.com - Google punya pengamanan ekstra ketat soal aplikasi berbahaya. Hal ini dikarenakan baru saja Google mengumumkan bahwa raksasa teknologi tersebut menghapus 700.000 aplikasi dari Play Store.
Melansir pernyataan Google di pos blog mereka, angka ini 70 persen lebih banyak dari jumlah aplikasi yang mereka berantas di 2016 lalu.
"Kami tak hanya membuat lebih banyak aplikasi buruk, namun kami dapat mengidentifikasi dan melakukan tindakan sebelumnya," tulis Andrew Ahn, manajer produk Google Play.
-
Mengapa Google mengeluarkan peringatan keamanan? Google baru saja meluncurkan pembaruan keamanan pada bulan September, disertai peringatan bahwa sistem Android menghadapi ancaman.
-
Kenapa Google membatasi akses aplikasi ke galeri? Kondisi ini sangat rentan dimanfaatkan oleh penjahat siber untuk mencuri data pribadi pengguna, dan sering kali tanpa disadari oleh korban. Dengan meningkatnya risiko penyebaran malware, Google merasa perlu untuk melindungi privasi pengguna Android.
-
Apa saja jenis APK yang dirusak? Partai Amanat Nasional (PAN) mencatat ada 24 APK berupa baliho dan spanduk calegnya yang dirusak.
-
Apa yang Google batasi aksesnya? Mulai awal tahun 2025, hanya aplikasi yang memiliki fungsi inti dan memerlukan akses ke gambar serta video pengguna yang akan diizinkan untuk mengakses seluruh galeri.
-
Kenapa perlu menghapus aplikasi yang tidak dikenal? Aplikasi-aplikasi tersebut mungkin merupakan wadah untuk malware atau perangkat lunak berbahaya lainnya yang dapat membahayakan keamanan dan privasi.
-
Kenapa menghapus akun Google bisa membuat kehilangan data? Jika akun Google dihapus, maka Anda akan kehilangan semua data dan konten di akun tersebut.
"99 Persen aplikasi dengan konten berbahaya telah diidentifikasi dan dicegah oleh sistem untuk terpasang di perangkat pengguna," lanjutnya.
Google menyebut bahwa keberhasilan memberantas aplikasi nakal ini berkat "model dan teknik pembelajaran mesin baru."
Andrew Ahn menyebut bahwa aplikasi yang paling banyak dihapus adalah aplikasi palsu yang meniru aplikasi populer, yang bertujuan untuk menipu pengguna. Lebih dari seperempat juta aplikasi semacam ini dimusnahkan Google. Selain itu, aplikasi dengan konten pornografi, kekerasan ekstremm kebencian serta aktivitas ilegal, juga diberantas.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lebih dari 200 aplikasi berbahaya terdeteksi di Google Play dalam setahun terakhir, dengan total unduhan mencapai 8 juta kali.
Baca SelengkapnyaBerikut daftar aplikasi yang jangan pernah diinstal pengguna HP.
Baca SelengkapnyaPaling baru, pembuat malware mencoba menyusup ke ponsel Android menggunakan metode kompresi APK tersembunyi.
Baca SelengkapnyaSaat ini Google sudah menutup 17 aplikasi lantaran dianggap membahayakan masyarakat dan mencuri data pribadi.
Baca SelengkapnyaAda aplikasi SiPedo milik Kabupaten Sumedang, yang merupakan kependekan dari Sistem Pelatihan Berbasis Database Online.
Baca SelengkapnyaSaat ini aplikasi Binance ini masih tersedia di Playstore Google dan app store.
Baca SelengkapnyaHasil patroli siber mulai 15 hingga 18 Agustus 2024, terdapat 32 akun yang terkait konten pornografi di aplikasi Bigo Live.
Baca SelengkapnyaSelain platform sosial media, Menkominfo juga mengultimatum pihak Internet Service Provider (ISP) untuk aktif memberantas judi online.
Baca SelengkapnyaSamsung sudah mengeluarkan pembaruan keamanan lebih dulu dari Google dengan peringatan bahwa Android sedang dalam bahaya. Simak selengkapnya.
Baca SelengkapnyaAda konten-konten bermuatan negatif yang bisa diakses pengguna di Indonesia, sehingga Kominfo memutuskan diblokir.
Baca SelengkapnyaBerikut cara menghilangkan iklan di HP Android yang mudah dan cepat.
Baca SelengkapnyaAda fitur-fitur yang harus diaktifkan pengguna agar penelusurannya aman dari pornografi dan judi online.
Baca Selengkapnya