Google bikin kecerdasan buatan yang bisa perjelas gambar 'pecah'
Merdeka.com - Mungkin Anda sering bertanya-tanya ketika menonton acara televisi atau film, ada adegan di mana sebuah kamera keamanan bisa mendeteksi penjahat meskipun tampilan di kamera keamanan tersebut kabur karena rekaman yang terdistorsi. Tentu ini hanya di film dan sangat 'Hollywood'. Namun Google bisa membuat hal ini jadi nyata.
Dilansir dari Ars Technica. Para peneliti dari divisi deep learning Google bernama Google Brain, telah menciptakan software yang mencoba untuk menajamkan gambar yang terbuat hanya dari 8x8 pixel.
Tentu software ini tak bisa menambah kota pixel yang ada, namun software ini mencoba untuk menebak gambar asli dari gambar 'pecah' tersebut.
-
Di mana AI CCTV diimplementasikan? 'AI CCTV tersebut dapat secara otomatis mendeteksi apakah pekerja di lapangan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang lengkap atau tidak, sehingga apabila ada pegawai yang tidak lengkap menggunakan APD pada saat di lapangan, otomatis alarm akan berbunyi di Command Center sehingga kita bisa melakukan tindak lanjut secara cepat,' ujar Tri.
-
Bagaimana cara kerja kamera temuan Tesla? Cara kerja dari kamera ini adalah dengan cara membayangkannya dalam pikiran, lalu akan dipantulkan ke dalam retina buatan. Setelah itu apa yang ada di dalam pikiran penggunanya akan terbaca dan fotonya akan diproyeksikan ke dalam layar.
-
Apa yang ditampilkan dalam gambar AI? Gambar-gambar tersebut menunjukkan Mahatma Gandhi dalam avatar berotot, Albert Einstein dengan tubuh kekar, dan Rabindranath Tagore memamerkan fisik berototnya.
-
Bagaimana AI membuat video? Pertunjukan AI ini menggunakan teknologi canggih untuk menciptakan representasi digital dari para pemimpin ini, menempatkan mereka dalam situasi yang tak terduga dan penuh gaya.
-
Dimana AI Google digunakan? Teknologi ini dirancang agar dapat digunakan di ponsel pintar, terutama di wilayah pedesaan yang memiliki akses terbatas terhadap layanan kesehatan.
-
Apa yang dilakukan teknologi AI? Mengutip DailyMail, Jumat (6/9), dokumen ini menunjukkan bahwa perusahaan seperti Facebook, Google, dan Amazon mungkin menggunakan teknologi ini untuk menargetkan iklan kepada konsumen. Menurut presentasi yang bocor ini, perangkat lunak tersebut mampu menangkap data niat konsumen secara real-time dan mencocokkannya dengan data perilaku untuk membuat iklan yang lebih relevan.
Hal ini dilakukan dengan dua tahap: pertama, mencari referensi gambar resolusi tinggi dengan yang bentuk yang hampir sama dengan resolusi yang hampir sama, lalu memeriksa pola dan warnanya. Kedua, menggunakan detil dari gambar resolusi tinggi tersebut untuk mengisi gambar pixel rendah tadi.
Meski Google hanya menebak, secara ajaib sebenarnya Google mencoba memperbesar lalu menambah pixel dari gambar pecah tadi. Hasilnya cukup sesuai dengan bagaimana gambar tersebut jika hanya mengandung 64 pixel, namun akurasinya masih sangat dipertanyakan.
Hal ini masih sangat terbuka untuk dikembangkan, meski untuk diaplikasikan layaknya di film, tentu masih sangat jauh.
{mercquote}
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kamera keamanan ini berbasis AI yang bisa mendeteksi orang asing yang ingin berbuat jahat.
Baca SelengkapnyaSony Electronics bersama The Associated Press (AP) kini sedang menguji teknologi keaslian dalam kamera.
Baca SelengkapnyaMakin canggih, Google Lens sekarang bisa lakukan tanya jawab pertanyaan lewat video, simak caranya di sini.
Baca SelengkapnyaDengan adanya teknologi ini, penjahat makin tak berkutik menghindar dari kejaran polisi.
Baca SelengkapnyaTerobosan ini bisa jadi pertama di dunia. Sebuah kamera tanpa lensa. Berikut cara kerjanya.
Baca SelengkapnyaGoogle berusaha menjadikan Google Photos sebagai pusat untuk mengelola semua foto dan video.
Baca SelengkapnyaKacamata pintar dapat memiliki berbagai fungsi dan fitur, tergantung pada merek dan modelnya.
Baca SelengkapnyaKehadiran teknologi CCTV memang membantu pemantauan pihak berwenang, terlebih dengan teknologi canggih seperti yang diterapkan di Bandung.
Baca Selengkapnya5 fitur ini memudahkan pengguna menikmati Samsung Galaxy S24
Baca SelengkapnyaAI ini disebut menggunakan teknologi dari Google. Sehingga diklaim informasinya tidak bias.
Baca SelengkapnyaLangkah-langkah antisipasi sudah disiapkan pemerintah guna menangkal video palsu.
Baca SelengkapnyaDua fitur berbasis AI ini digunakan untuk mengedit video.
Baca Selengkapnya