Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Google buat terobosan klik cepat buka mobile website

Google buat terobosan klik cepat buka mobile website AMP Project. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Pengguna Internet di Indonesia memiliki kecenderungan untuk menelusuri konten di web melalui perangkat mobile (ponsel dan tablet) di mana saja, kapan saja. Namun sayangnya, hingga saat ini, pengalaman mengakses konten di Internet lewat perangkat mobile masih belum memenuhi ekspektasi, terutama dalam hal kecepatan memuat laman.

Berdasarkan data yang dimiliki Google menunjukkan, kalau netizen akan meninggalkan situs jika konten tidak termuat dalam tiga detik, yang kemudian menghambat netizen untuk menemukan informasi yang mereka butuhkan saat itu.

Saat ini, Google menampilkan cara terbaru untuk mengakses informasi dengan lebih cepat. Google resmi meluncurkan projek bernama Accelerated Mobile Pages (AMP) di Indonesia untuk memberi netizen pengalaman mengakses informasi dengan lebih cepat, mulus, dan hemat data.

Projek AMP ini bersifat open source (www.ampproject.org), dan pertama kali diumumkan secara global pada bulan Oktober 2015. Dalam kurun waktu empat bulan, ratusan penerbit, perusahaan teknologi dan iklan telah bekerja bersama-sama untuk mengembangkan mobile web yang lebih baik bagi semua orang. Terutama bagi Indonesia, di mana membaca berita terus menjadi aktivitas favorit saat online, AMP akan memudahkan netizen menemukan konten yang mereka butuhkan dengan lebih cepat, mulus, dan hemat data.

Hasil awal dari AMP menunjukkan bahwa laman web yang diperkuat dengan AMP akan dimuat 4X lebih cepat dan 10X lebih hemat data.

"Sekarang saat Anda mencari sebuah berita atau topik di Google melalui perangkat mobile, laman web relevan yang dibuat menggunakan AMP akan muncul. Berita yang Anda pilih akan dimuat dengan sangat cepat, dan Anda akan merasakan mudahnya membaca seluruh artikel tanpa harus menunggu waktu loading yang lama. Anda juga bisa dengan mudah mengeksplor hasil penelusuran dari satu berita AMP ke lainnya hanya dengan menggeser jari," ujar Rudy Galfi, Product Manager, AMP dalam keterangannya, Kamis (25/2).

Sementara itu, untuk Indonesia, salah satu penerbit yang telah mengaplikasikan teknologi AMP ini adalah Kaskus.

"Sebagai komunitas dan platform social commerce terbesar di Indonesia, akses Kaskus melalui smartphone terus meningkat, maka kami sangat senang bisa menjadi bagian dari AMP karena kami dapat memberikan pengalaman browsing yang sangat cepat dan efisien bagi para pengguna Kaskus di mobile," kata Martin Hartono, CEO Kaskus.

(mdk/idc)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
'Mbah' Google Mulai Tak Laku, 40 Persen GenZ Pilih Platform Ini untuk Pencarian
'Mbah' Google Mulai Tak Laku, 40 Persen GenZ Pilih Platform Ini untuk Pencarian

Google menjadi pilihan masyarakat untuk melakukan pencarian. Tetapi, peminat Google belakangan ini mengalami tanda-tanda penurunan.

Baca Selengkapnya
Tanggapan YouTube saat Pengguna Sulit Temukan Tombol Skip Iklan
Tanggapan YouTube saat Pengguna Sulit Temukan Tombol Skip Iklan

Adanya laporan menyebutkan bahwa di beberapa perangkat, tombol skip iklan pada YouTube hilang atau tertutup kotak abu-abu yang membuatnya sulit ditemukan.

Baca Selengkapnya
Mulai Tinggalkan Google, Kini Gen Z Cari Informasi di TikTok dan Instagram
Mulai Tinggalkan Google, Kini Gen Z Cari Informasi di TikTok dan Instagram

Data terbaru menunjukkan 45 persen dari Generasi Z kini lebih suka menggunakan media sosial untuk pencarian daripada Google.

Baca Selengkapnya
Kalahkan Mbah Google, TikTok Kini jadi Aplikasi Pencarian Paling Populer di Dunia
Kalahkan Mbah Google, TikTok Kini jadi Aplikasi Pencarian Paling Populer di Dunia

Bahkan, TikTok mulai menempati posisi teratas hampir setiap hari pada bulan Agustus. Sementara Google memegang posisi pertama hanya beberapa hari saja.

Baca Selengkapnya
Begini Cara Kapanlagi Youniverse Menyesuaikan Portal Berita Agar Tak Kalah dari Sosial Media
Begini Cara Kapanlagi Youniverse Menyesuaikan Portal Berita Agar Tak Kalah dari Sosial Media

Agar tetap menyesuaikan dengan pembaca, Kapanlagi Youniverse melakukan terobosan.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Ini Alasan Kenapa Generasi Z Suka Mencari Informasi di TikTok Dibanding Google
Ternyata, Ini Alasan Kenapa Generasi Z Suka Mencari Informasi di TikTok Dibanding Google

Keunggulan TikTok terhadap Google pada generasi Z yaitu TikTok dapat dimanfaatkan sebagai wadah hiburan sekaligus informatif.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Alasan Gen Z Tinggalkan Google dan Lebih Suka Mencari Informasi di TikTok
Ternyata Ini Alasan Gen Z Tinggalkan Google dan Lebih Suka Mencari Informasi di TikTok

Menurut data peneliti di News Guard, hampir 20 persen video yang disajikan di TikTok mengandung informasi yang salah.

Baca Selengkapnya
Dituding Netizen Blokir Google Doc, Ini Jawaban Kominfo
Dituding Netizen Blokir Google Doc, Ini Jawaban Kominfo

Berikut jawaban Kominfo terkait tudingan memblokir Google Doc

Baca Selengkapnya
Google Mulai Ditinggalkan, Ini Aplikasi Baru Diminati Generasi Muda untuk Cari Informasi
Google Mulai Ditinggalkan, Ini Aplikasi Baru Diminati Generasi Muda untuk Cari Informasi

Studi Pew juga menemukan bahwa konsumen berita reguler di Nextdoor, Facebook, Instagram, dan TikTok lebih cenderung adalah perempuan.

Baca Selengkapnya
Salip Mbah Google, Pemerintah AS Kepanasan dan Ancam Blokir TikTok
Salip Mbah Google, Pemerintah AS Kepanasan dan Ancam Blokir TikTok

Keberhasilan yang diraih TikTok tersebut membuat Pemerintah AS panas.

Baca Selengkapnya
Hasil Survei LG soal Media Sosial: Algoritma Sering Bawa Netizen ke Percakapan Negatif
Hasil Survei LG soal Media Sosial: Algoritma Sering Bawa Netizen ke Percakapan Negatif

LG Electronics melakukan survei tentang media sosial dan algoritma.

Baca Selengkapnya
Mahasiswa UGM Teliti Pengaruh Tiktok Terhadap Kemampuan Membaca Bagi Pelajar, Begini Hasilnya
Mahasiswa UGM Teliti Pengaruh Tiktok Terhadap Kemampuan Membaca Bagi Pelajar, Begini Hasilnya

Berdasarkan data dari UNESCO, Indonesia merupakan negara dengan tingkat minat baca terendah kedua di dunia.

Baca Selengkapnya