Google dan Apple Kerjasama Kembangkan Teknologi Untuk Perangi Covid-19
Merdeka.com - Di tengah pandemi Covid-19, banyak hal bisa terjadi. Salah satunya adalah dua kompetitor yang justru saling bekerjasama demi menciptakan teknologi yang berguna bagi umat manusia.
Melansir Phone Arena, Google dan Apple baru saja mengumumkan bahwa keduanya menggunakan teknologi bernama Bluetooth Low Energy atau BLE, untuk mereduksi persebaran virus corona.
Dimulai bulan depan, dua raksasa teknologi dunia ini akan merilis API untuk iOS dan Android untuk menjalankan aplikasi dari otoritas kesehatan publik terkait. Aplikasi ini bisa diunduh di App Store dan Google Play.
-
Siapa yang Google ajak kerjasama? Dalam upaya implementasinya, Google menggandeng perusahaan asal India, Salcit Technologies, yang berfokus pada AI di bidang kesehatan pernapasan.
-
Apa yang Google kembangkan? Google kembali membuat gebrakan di bidang teknologi kesehatan dengan mengembangkan program kecerdasan buatan (AI) yang dapat memprediksi tanda-tanda awal penyakit berdasarkan sinyal suara.
-
Kenapa Google mengembangkan AI untuk penyakit? Teknologi ini diharapkan dapat menyelamatkan nyawa dengan mendeteksi penyakit melalui analisis suara.
-
Mengapa Apple mengembangkan AI? Dengan strategi ini, Apple berharap dapat mempercepat pengembangan AI dan menjadikannya bagian integral dari pengalaman pengguna Apple.
-
Telkomsel dan Google, apa yang mereka kerjakan bareng? Kerja sama ini bertujuan meningkatkan pengalaman komunikasi pelanggan dan menyajikan solusi pesan singkat yang lebih canggih.
-
Bagaimana Apple mengatasi masalah lingkungan dengan iPhone? Pernyataan tersebut juga sebagai bocoran mengenai bentuk iPhone puluhan tahun mendatang. Cook menyatakan bahwa dalam kurun waktu 20-30 tahun ke depan, iPhone akan dibuat berbahan netral karbon.
Dalam kerjasama lanjutannya nanti, keduanya akan mengembangkan platform Bluetooth, yang tujuannya adalah membuat lebih banyak orang untuk ikut berpartisipasi menggunakan platform tersebut di smartphone mereka.
Cara kerjanya, ketika seseorang memilih ikutserta, ia diwajibkan untuk mengungkap apakah ia terjangkit Covid-19 atau tidak. Jika iya, aplikasi memperingatkan orang yang ada di sekitarnya bahwa mereka berada di dekat seseorang yang dites positif virus.
Proses ini disebut "contact tracking" atau pelacakan kontak. Teknologi ini tidak menggunakan pelacakan lokasi, namun melacak sinyal dari smartphone terdekat tiap lima menit, dan menyimpan koneksinya dalam database.
Jika dalam beberapa hari kemudian salah satu pihak teruji positif Covid-19, pengguna bisa memberi tahu aplikasi, dan aplikasi bisa memberi tahu semua orang yang tersimpan di database yang pernah kontak atau berdekatan dengan si pasien positif.
Apple dan Google seniri dalam pernyataan bersamanya menyebut bahwa tidak pernah ada momen yang lebih penting untuk bekerja sama demi menyelesaikan salah satu masalah paling mendesak di dunia.
Lewat kerja sama yang erat dan kolaborasi dengan pengembang, pemerintah, dan penyedia kesehatan publik, keduanya berharap untuk memanfaatkan kekuatan teknologi untuk memperlambat persebaran Covid-19 dan memulihkan kehidupan secara normal.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada alasan mengapa Apple menyarankan penggunanya hapus Google Chrome.
Baca SelengkapnyaChina melarang para pejabat di lembaga pemerintah pusat menggunakan iPhone.
Baca SelengkapnyaSamsung ingin mengembangkan sensor kesehatan yang inovatif untuk perangkatnya agar bisa bersaing dengan Apple.
Baca SelengkapnyaPemerintah Indonesia kerap kali melakukan kebijakan serampangan.
Baca SelengkapnyaKampanye Presiden Donald Trump memperkuat keamanan dengan menggunakan HP dan laptop terenkripsi. Tapi bukan iPhone.
Baca SelengkapnyaGelombang PHK di sektor teknologi berlanjut di 2024, dengan lebih dari 136.000 karyawan terkena dampak.
Baca SelengkapnyaApple terus mengembangkan produk-produk berbasis Artificial Intelligence (AI).
Baca SelengkapnyaBerawal dari ini, banyak karyawan Google yang memprotes kebijakan kerja sama perusahaan dengan Israel.
Baca SelengkapnyaMenurut Luhut, Indonesia terbuka terhadap segala peluang penciptaan lapangan kerja baru.
Baca SelengkapnyaApple akan meluncurkan iOS 18.1 dengan teknologi AI, meski tertinggal dua tahun dari ChatGPT dan Gemini.
Baca SelengkapnyaMeski enggan membicarakan bentuk investasi yang bakal dilakukan oleh Apple, namun Budi mengatakan saat ini Pemerintah masih mencari formula insentif terbaik.
Baca SelengkapnyaBerikut perbedaan mencolok kecanggihan Apple Intelligence dengan Samsung Galaxy AI.
Baca Selengkapnya