Google didemo karyawan soal pelecehan seksual
Merdeka.com - Demo protes kasus pelecehan seksual di ternyata menjadi perhatian dunia. Tercatat, jumlah peserta demo mencapai 20.000 orang. Jumlah tersebut berasal dari semua karyawan Google di seluruh dunia.
Jika ditotal, jumlah tersebut tergolong besar yakni 20 persen dari total karyawan Google di dunia.
Pasalnya, per 30 September 2018, tercatat ada 94.372 karyawan permanen dan kontrak yang bekerja untuk perusahaan teknologi asal Amerika Serikat (AS) ini. Demikian menurut informasi yang dilansir The Verge via Liputan6.com pada Senin (5/11).
-
Siapa saja yang ikut demo? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Siapa yang ikut demo? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Dimana demo buruh berlangsung? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
-
Siapa saja yang ikut demo di KPU? Soenarko menambahkan, aksi ini akan diikuti oleh sejumlah elemen masyarakat sampai beberapa organisasi relawan dari pasangan calon 01, Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (AMIN) dan paslon 03, Ganjar Pranowo - Mahfud MD.
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
"Kami ingin menjadi pelopor (untuk demo protes pelecehan seksual). Jika kami tidak memimpin (demo), lalu siapa lagi?" ujar Tanuja Gupta, salah seorang karyawan Google yang ikut berdemo dalam program bernama Google Walkout For Real Change.
Menurut penyelenggara demo, karyawan pendemo berasal dari sejumlah negara di mana Google beroperasi, mulai dari AS sendiri, Australia, Brasil, Kanada, Jerman, India, Irlandia, Jepang, Belanda, Filipina, Inggris, Singapura, Swedia, dan Swiss.
Imbas dari kasus pelecehan seksual yang terjadi di Google, ribuan karyawan perusahaan di beberapa negara serentak melakukan aksi walk out dari kantor untuk berdemo.
Aksi walk out tersebut merupakan suara keresahan hati karyawan yang mendesak Google untuk mengubah beberapa peraturan agar dapat melindungi karyawan wanitanya dari tindak pelecehan seksual.
"Ada ribuan dari kami dari beberapa cabang perusahaan, dan kami merasa kini sudah saatnya," begitu isi dari surat karyawan dalam demo tersebut.
Menanggapi aksi walk out besar-besaran ini, CEO Google Sundar Pichai pun buka suara.
"Ini adalah saat-saat sulit. Ada rasa kemarahan dan rasa frustrasi di perusahaan. Kami merasakannya, saya pun demikian," ujar Pichai seperti dikutip via Quartz, Jumat (2/11/2018).
"Perusahaan punya standar yang sangat tinggi, dan memang untuk sekarang kami tidak mencapai harapan kami," tambahnya.
Pichai juga mengungkap telah mengirim memo khusus kepada karyawan kalau Google akan segera mengatasi hal ini.
"Langkah pertama adalah mengakuinya dan meminta maaf soal hal-hal yang sudah terjadi di masa lalu," terangnya.
Sekadar informasi, sebelumnya salah satu mantan petinggi Google, Andy Rubin, disebut-sebut telah diberi uang senilai USD 90 juta untuk meninggalkan perusahaan.
Uang diberikan agar bapak Android itu menutup mulut atas kasus pelecehan seksual di Google.
Google pun memberikan respons atas pemberitaan The New York Times. Dikonfirmasi Pichai, sebanyak 48 orang karyawan telah dipecat selama dua tahun terakhir karena diduga terlibat pelecehan seksual di kantor.
Para eksekutif perusahaan pun mengadakan rapat internal dengan seluruh karyawan. Mereka meminta maaf kepada karyawan atas kasus ini dan mencoba menjelaskan bagaimana perusahaan telah menangani kasus Rubin.
Sumber: Liputan6.com
Reporter: Jeko I.R (mdk/faz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Google dan Amazon memiliki kontrak USD1,2 miliar untuk menyediakan layanan komputasi awan kepada pemerintah dan militer Israel.
Baca SelengkapnyaPuluhan pekerja Google dipecat karena menentang proyek kerja sama Google dengan militer Israel.
Baca SelengkapnyaPara karyawan melakukan aksi demo menentang kebijakan perusahaan tersebut.
Baca SelengkapnyaBerawal dari ini, banyak karyawan Google yang memprotes kebijakan kerja sama perusahaan dengan Israel.
Baca SelengkapnyaSejak awal tahun, CEO Google telah mengabarkan akan terjadi PHK lebih banyak tahun ini.
Baca SelengkapnyaSaat ini aksi demo tersebut sudah selesai. Mereka tidak sampai masuk ke dalam kampus karena diadang oleh petugas keamanan.
Baca SelengkapnyaKegiatan itu pun bisa diikuti secara daring melalui tautan yang sudah disiapkan.
Baca SelengkapnyaAksi Bela Palestina ini tergabung dalam Hari Aksi Global untuk Gaza yang dilakukan jutaan orang di 100 kota di berbagai penjuru dunia.
Baca SelengkapnyaBEM UI menyebut unjuk rasa sekaligus sebagai aksi simbolik bahwa UI bukan ruang aman. Kekerasan seksual di UI belum bisa ditangani dengan baik.
Baca SelengkapnyaPagar Gedung Putih Bergoyang Digedor Ribuan Demonstran Pro Palestina
Baca SelengkapnyaSebanyak 899 kampus di 35 propinsi dengan melibatkan sebanyak 14.000 mahasiswa melakukan pergerakan tersebut.
Baca SelengkapnyaRibuan wanita menjadi korban dari sindikat eksploitasi seksual 'Premium Place'.
Baca Selengkapnya