Google didenda USD 1,24 juta oleh pemerintah Spanyol
Merdeka.com - Di awal tahun ini, otoritas administratif independen asal Prancis, CNIL, menyarankan negara Eropa untuk melawan Google. Pasalnya, kebijakan pelanggan Google dianggap bertentangan dengan yang dihalalkan di Eropa.
Seperti dilansir oleh The Verge (19/12), hal ini ternyata diamini oleh pemerintah Spanyol pada akhir tahun ini. Negeri matador tersebut melayangkan gugatan sebesar USD 1,24 juta karena Google dianggap telah melanggar hukum privasi di sana.
Disebutkan, denda ini dikeluarkan oleh agensi perlindungan data Spanyol pada Google karena dianggap telah melanggar sedikitnya tiga aturan. Aturan itu adalah mengumpulkan data pengguna, mencampuradukkan data dari beberapa layanan berbeda, dan menyimpan data tersebut tanpa meminta persetujuan atau diketahui oleh pengguna.
-
Apa Google itu? Google, yang kini menjadi elemen penting dalam kehidupan digital kita, diciptakan oleh dua inovator teknologi, Larry Page dan Sergey Brin.
-
Mengapa Google mengeluarkan peringatan keamanan? Google baru saja meluncurkan pembaruan keamanan pada bulan September, disertai peringatan bahwa sistem Android menghadapi ancaman.
-
Apa yang Google batasi aksesnya? Mulai awal tahun 2025, hanya aplikasi yang memiliki fungsi inti dan memerlukan akses ke gambar serta video pengguna yang akan diizinkan untuk mengakses seluruh galeri.
-
Kenapa menghapus akun Google bisa membuat kehilangan data? Jika akun Google dihapus, maka Anda akan kehilangan semua data dan konten di akun tersebut.
-
Siapa yang Google ajak kerjasama? Dalam upaya implementasinya, Google menggandeng perusahaan asal India, Salcit Technologies, yang berfokus pada AI di bidang kesehatan pernapasan.
-
Apa yang terjadi jika username Google sudah digunakan? Jika ternyata terdapat tulisan That username is taken. Try another.
Uni Eropa sendiri sudah meminta Google untuk mengubah kebijakan itu pada September 2012. Namun Google menolaknya dan mengaku akan melakukan investigasi terlebih dahulu mengenai apa saja yang telah mereka langgar. (mdk/nvl)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Google dikabarkan setuju untuk membayar penerbit di negara itu.
Baca SelengkapnyaGoogle dan Amazon memiliki kontrak USD1,2 miliar untuk menyediakan layanan komputasi awan kepada pemerintah dan militer Israel.
Baca SelengkapnyaMengapa karyawan Google menentang kontrak senilai USD 1,2 miliar antara Google dengan pemerintah Israel?
Baca SelengkapnyaBerawal dari ini, banyak karyawan Google yang memprotes kebijakan kerja sama perusahaan dengan Israel.
Baca SelengkapnyaTikTok tak terima dengan besarnya biaya yang harus dibayarkan karena kesalahan ini.
Baca SelengkapnyaPerintah ini dikeluarkan dalam rangka menyelesaikan pertikaian panjang yang berlangsung 8 delapan tahun.
Baca SelengkapnyaSetoran PPN dari pelaku PMSE tahun 2023 Rp3,15 triliun.
Baca SelengkapnyaSumber di kantor Moraes mengatakan kepada Metropoles bahwa semua karyawan Starlink Holding telah diberitahu tentang pembekuan rekening tersebut.
Baca SelengkapnyaSaat ini Google sudah menutup 17 aplikasi lantaran dianggap membahayakan masyarakat dan mencuri data pribadi.
Baca SelengkapnyaSerangan siber yang meminta tebusan paling tinggi terjadi pada perusahaan teknologi TI terbesar asal Amerika Serikat (AS), Kaseya.
Baca SelengkapnyaAda misi khusus yang dilakukan hacker mencuri data sensitif Disney.
Baca SelengkapnyaPengawas data Irlandia yang mengatur TikTok di seluruh UE mengatakan aplikasi video milik China itu telah melakukan banyak pelanggaran.
Baca Selengkapnya