Google, Facebook, dan Apple, kawan yang bisa jadi lawan
Merdeka.com - Dalam peperangan, musuh dari musuh kita adalah teman. Namun, dalam perang industri teknologi, musuh bisa jadi merupakan sahabat.
Seperti yang dilansir oleh States Man (13/4), hal ini terlihat dari persaingan tiga raksasa industri teknologi dunia: Facebook, Google, dan Apple. Bertiga, mereka membuat sebuah jaring pertemanan dan perselisihan di antara mereka sendiri.
Facebook misalnya, baru-baru ini, mereka meluncurkan Facebook Home, sebuah launcher Android untuk menjaring pengguna di platform smartphone tersebut. Padahal, Android yang juga milik Google ini juga punya musuh besar Facebook dalam hal jejaring sosial: Google+.
-
Kenapa Facebook dan Google rugi besar? 1 hariDalam waktu satu hari semenjak internet padam secara keseluruhan, berbagai raksasa platform digital dapat mengalami kerugian yang besar. Facebook dan Google bisa kehilangan lebih dari Rp 6 triliun dalam pendapatan iklan di antara mereka.
-
Siapa yang Google ajak kerjasama? Dalam upaya implementasinya, Google menggandeng perusahaan asal India, Salcit Technologies, yang berfokus pada AI di bidang kesehatan pernapasan.
-
Mengapa Facebook dan Google menggunakan teknologi AI? Dokumen yang diduga berasal dari mitra pemasaran Facebook, Cox Media Group (CMG), mengungkapkan bahwa perangkat lunak 'Active-Listening' menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk mengumpulkan dan menganalisis data suara dari mikrofon ponsel, laptop, atau asisten rumah tangga pintar.
-
Apa yang terjadi pada karyawan di perusahaan teknologi? Setidaknya, ada 317 perusahaan teknologi yang terdeteksi melakukan PHK massal sepanjang 2024. Beberapa nama besar seperti Tesla, Toshiba, Dell, Xerox, Paypal seakan berlomba-lomba melakukan PHK dalam jumlah besar sejak awal tahun.
-
Apa itu perkembangan teknologi? Perkembangan teknologi adalah fenomena yang tidak dapat dielakkan dalam kehidupan manusia.
-
Apa bisnis utama dari konglomerat teknologi? Merujuk data terkini Forbes, ada tiga konglomerat baru yang datang dari bisnis sektor teknologi. Mereka adalah Otto Toto Sugiri, Marina Budiman, dan Han Arming Hanafia. Ketiganya merupakan orang Indonesia. Mereka merupakan pendiri dari PT DCI Indonesia Tbk (DCCI). Sebuah operator pusat data terbesar di Indonesia saat ini.
Dalam hal launcher ini, memang keduanya diprediksi bakal meningkatkan penggunaan layanan keduanya. Jadi, bisa dibilang ini adalah simbiosis mutualisme antara Facebook Home dan Android.
Meski begitu, Facebook Home yang juga mendatangkan pemasukan iklan bagi Facebook nyatanya merupakan ancaman tersendiri bagi Google. Hal ini karena pemasukan iklan dari Android akan berkurang seiring masuknya Facebook Home ini.
Di lain pihak, Google sangat dekat dengan Apple, yang selalu dimanjakan dengan berbagai layanan smartphone mereka seperti Google Maps, Gmail, dan sebagainya. Karena hal ini, maka Apple pun berencana akan mengintegrasikan Google ke dalam iPad dan iPhone dalam waktu dekat.
Padahal, sekali lagi, Apple selama ini merupakan sahabat dekat Facebook. Setiap kali Facebook meluncurkan aplikasi baru, iOS adalah platform pertama yang menjadi penikmatnya.
Namun, dengan masuknya Facebook Home ke Android ketimbang iOS, maka dipastikan kedekatan Facebook dan Apple pun akan semakin merenggang. Hal ini ditambah pula dengan pernyataan CEO Facebook, Mark Zuckerberg, yang mengatakan bahwa Android lebih bagus ketimbang iOS dalam hal keterbukaannya.
Sehingga, ketiga mata rantai pertemanan dan permusuhan inilah yang akan menjadi bumbu utama di antara hubungan ketiganya. Jika sekarang jadi teman, maka dalam beberapa saat ke depan bisa saja jadi lawan. Tergantung bagaimana caranya agar masing-masing mendapatkan keuntungan. (mdk/nvl)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada alasan mengapa Apple menyarankan penggunanya hapus Google Chrome.
Baca SelengkapnyaPernah berkawan baik, namun persaingan bisnis menjadikan Bill Gates dan Steve Jobs "bermusuhan".
Baca SelengkapnyaDua perusahaan multinasional ini juga cukup kompetitif dari sisi pendapatan.
Baca SelengkapnyaMeski pamor Google mulai turun akibat TikTok, namun pendapatan TikTok masih belum bisa melebihi pendapatan Google.
Baca SelengkapnyaGelombang PHK di sektor teknologi berlanjut di 2024, dengan lebih dari 136.000 karyawan terkena dampak.
Baca SelengkapnyaBegini isi sindiran mendiang pendiri Apple, Steve Jobs yang kembali viral.
Baca SelengkapnyaIni persoalan X yang dijauhi para pengiklan sehingga memperburuk keuangan mereka.
Baca SelengkapnyaBill Gates pendiri Microsoft iri dengan kemampuan Steve Jobs memengaruhi orang.
Baca SelengkapnyaBahkan hanya karena persoalan memakai iPhone dan Android membuat bubar kencan pertama dengan calon pasangan.
Baca SelengkapnyaTikTok dikabarkan akan menggandeng Tokopedia untuk membuka e-commerce di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMartin mengingatkan, jangan sampai ada dominasi pasar di berbagai sektor bisnis dikuasai oleh satu konglomerasi.
Baca SelengkapnyaJajaran orang-orang terkaya dunia seperti Bill Gates hingga Elon Musk menegaskan kesuksesan tak bakal diraih secara instan.
Baca Selengkapnya