Google gelontorkan Rp 38,5 triliun untuk beli 'detektor asap'
Merdeka.com - Google benar-benar tidak sayang mengeluarkan uang USD 3,2 miliar atau setara Rp 38,5 triliun untuk mengembangkan proyek rumah pintarnya. Uang sebesar ini digelontorkan guna membeli sebuah startup bernama Nest Labs.
Seperti yang dilansir oleh Mercury News (13/1), pembelian ini bisa dibilang sangat fantastis karena nilainya sama dengan tiga kali uang yang dikeluarkan Facebook untuk akuisisi Instagram. Padahal, pamor Nest Labs sendiri sampai saat ini juga masih kalah dibanding dengan jejaring sosial berbasis gambar tersebut.
Adapun pembelian startup pendeteksi asap tersebut merupakan bagian dari langkah Google untuk mengembangkan rumah pintar di masa mendatang. Disebut, teknologi thermostat dari Nest Lab dirasa cocok untuk digunakan pada smarthome Google.
-
Apa yang Google kembangkan? Google kembali membuat gebrakan di bidang teknologi kesehatan dengan mengembangkan program kecerdasan buatan (AI) yang dapat memprediksi tanda-tanda awal penyakit berdasarkan sinyal suara.
-
Apa Google itu? Google, yang kini menjadi elemen penting dalam kehidupan digital kita, diciptakan oleh dua inovator teknologi, Larry Page dan Sergey Brin.
-
Siapa pencipta Google? Siapa yang Menciptakan Google? Google, yang kini menjadi elemen penting dalam kehidupan digital kita, diciptakan oleh dua inovator teknologi, Larry Page dan Sergey Brin.
-
Kapan Google didirikan? Pada tanggal 4 September 1998, Page dan Brin secara resmi mendirikan Google Inc. sebagai perusahaan.
-
Bagaimana Google dibentuk? Mereka, yang merupakan mahasiswa pascasarjana di Stanford University, menciptakan mesin pencari inovatif ini pada tahun 1998.
-
Mengapa Google membeli Youtube? Google melihat peluang yang luar biasa dari pertumbuhan pesat YouTube dan memutuskan untuk mengakuisisinya sebagai bagian dari ekspansi bisnis mereka di bidang video online.
Nest memang diketahui mampu membuat pendeteksi asap modern dan unik serta thermostat pintar yang bisa terhubung dengan smartphone si pemilik rumah. Dengan dua hal ini, rumah pun bisa dikendalikan tanpa harus repot.
Nest didirikan pada 2010 lalu oleh mantan teknisi Apple, Tony Fadell dan Matt Rogers, yang pernah berjasa membuat iPod dan iPhone. Setelah keluar dari raksasa teknologi tersebut, mereka kemudian membuat thermostat dan pendeteksi asap modern ini yang kemudian jadi barang laris di Amerika Serikat.
Dengan adanya pembelian tersebut Nest masih diberikan hak untuk beroperasi dan menjual produknya. Malah Google akan terus memberikan suntikan dana dan bantuan seluas-luasnya untuk membantu pengembangan teknologi tersebut. (mdk/nvl)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Google merayakan 20 tahun sejak IPO yang berhasil mengubahnya menjadi raksasa teknologi dengan kapitalisasi pasar USD2 triliun.
Baca SelengkapnyaDuit investasi dari investor itu, akan dilakukan untuk beragam pengembangan teknologi.
Baca SelengkapnyaGoogle berinvestasi Rp 15 Triliun di Thailand untuk membangun pusat data pertama dan mendukung inovasi AI.
Baca SelengkapnyaBerikut rencana perusahaan setelah mengantongi dana segar Rp 132 miliar.
Baca SelengkapnyaDrone ini dilengkapi dengan berbagai fitur canggih
Baca SelengkapnyaTransaksi bursa karbon per Juni 2024 tercatat mencapai Rp36,7 miliar.
Baca SelengkapnyaSaat ini Google menghadapi ancaman dari penggunaan produk AI generatif.
Baca SelengkapnyaPemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat melalui Bagian Umum dan Protokol (Umprot) membuat alat yang bisa menangkap polutan di udara.
Baca SelengkapnyaInstagram memperkenalkan John Cena sebagai pengisi suara chatbot AI-nya.
Baca Selengkapnya