Google gelontorkan USD 2 juta untuk nafkahi hacker?
Merdeka.com - Meskipun memiliki sumber daya yang sangat besar, tak serta merta membuat berbagai layanan Google luput dari kesalahan. Oleh karenanya, Google pun giat mengajak publik untuk menemukan kesalahan ini lewat berbagai sayembara.
Bahkan, seperti yang dilansir oleh The Next Web (12/8), Google pun tak main-main dalam mengadakan sayembara ini. Dalam tiga tahun terakhir saja, Google sudah menggelontorkan dana sebesar USD 2 juta.
Semua dana ini diberikan kepada 2 ribu pelapor masalah keamanan dalam layanan Google. Dana ini diberikan sebagai bentuk terima kasih Google kepada publik yang telah membantu mereka menemukan celah dalam layanannya.
-
Siapa yang Google ajak kerjasama? Dalam upaya implementasinya, Google menggandeng perusahaan asal India, Salcit Technologies, yang berfokus pada AI di bidang kesehatan pernapasan.
-
Apa Google itu? Google, yang kini menjadi elemen penting dalam kehidupan digital kita, diciptakan oleh dua inovator teknologi, Larry Page dan Sergey Brin.
-
Apa yang Google kembangkan? Google kembali membuat gebrakan di bidang teknologi kesehatan dengan mengembangkan program kecerdasan buatan (AI) yang dapat memprediksi tanda-tanda awal penyakit berdasarkan sinyal suara.
-
Apa saja serangan yang dilakukan hacker? 'Terkadang, hampir setengah dari serangan ini menargetkan negara-negara anggota NATO, dan lebih dari 40 persen ditujukan terhadap pemerintah atau organisasi sektor swasta yang terlibat dalam pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur penting,' jelas Tom Burt dari Microsoft.
-
Apa saja jasa hacker yang ditawarkan? Seorang pengembang dengan pengalaman hampir satu dekade menawarkan layanan pembuatan halaman phishing, kloning bank, kloning pasar, penguras kripto, spoofing SMS, dan spoofing email.
-
Siapa saja hacker yang menyerang? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
Dari angka USd 2 juta ini, sekitar USd 1 juta diberikan dalam sayembara Chromium VRP dan Pwnium. Sementara, USd 1 juta lainnya disebarkan dalam program Google Web VRP.
Melihat adanya jumlah ini, Google sendiri menganggapnya sebagai sebuah kesuksesan. Oleh karenanya, raksasa internet ini pun menaikkan hadiah yang semula USD 1000 per temuan celah menjadi USD 5 ribu per temuan.
"Kami akan mengumumkan kenaikan hadiah untuk lubang yang bisa membahayakan pengguna, dan ketika peneliti mampu memberikan analisis akurat mengenai sisi eksploitasi dan bahayanya," jelas Google.
Selain Google sendiri sebenarnya banyak raksasa internet yang juga melakukan hal serupa. Tercatat, Facebook, Microsoft, hingga Mozilla pun menawarkan hadiah sejumlah uang bagi mereka yang mampu menemukan celah dalam layanan mereka.
Apa yang mereka lakukan ini sebenarnya bisa dibilang merupakan upaya untuk memberdayakan hacker. Dengan begitu, hacker yang selama ini dicap negatif bisa dimanfaatkan ilmunya ke arah yang lebih baik. (mdk/nvl)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut hadiah yang bakal diterima ethical hacker jika menemukan celah kerentanan Google CS.
Baca SelengkapnyaAsisten Agen Khusus yang bertanggung jawab atas masalah ini, Amanda Culver menggambarkan skema dan penipuan yang sering kali dimulai di platform media sosial.
Baca SelengkapnyaAtas serangan itu perusahaan membayar sebanyak USD4,4 juta atau Rp71,9 dalam bentuk bitcoin.
Baca SelengkapnyaPerusahaan dengan gaji tinggi juga umumnya merupakan perusahaan besar dan telah berekspansi ke beberapa negara.
Baca SelengkapnyaSerangan hacker Indonesia ke situs-situs pemerintahan Israel sedang jadi perbincangan.
Baca SelengkapnyaKelompok peretas yang menamakan Brain Chiper membuat pernyataan publik. Mereka bakal memberikan kunci enkripsi.
Baca SelengkapnyaDua perusahaan multinasional ini juga cukup kompetitif dari sisi pendapatan.
Baca SelengkapnyaAkibat peretasan kelompok Hive ini mengakibatkan jaringan mesin kasir toko di Belanda dan Jerman tidak bisa diakses.
Baca SelengkapnyaKasus penipuan modus kerja dengan like dan subscribe youtube tidak hanya menipu para korban dengan menggasak uangnya saja.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengakui pelaku ransomware meminta tebusan.
Baca SelengkapnyaMenkominfo mengungkapkan, serangan siber server PDNS terdapat dua kemungkinan pelaku.
Baca SelengkapnyaPeretasan pada akun bisnis Google dilakukan dengan mengganti nomor telepon dengan nomor WhatsApp sang oknum.
Baca Selengkapnya