Google konfirmasi investasinya di Go-Jek
Merdeka.com - Google telah mengkonfirmasi bahwa raksasa teknologi tersebut berinvestasi di Go-Jek. Hal ini mereka sampaikan melalui blog resminya, melalui sang wakil presiden divisi manajemen produk, Caesar Sengupta.
Awalnya, Techcrunch melaporkan pada beberapa minggu lalu bahwa Google menanamkan investasi di Go-Jek bersama dengan raksasa jaringan website China, Meituan-Dianping, serta perusahaan investasi milik pemerintah Singapura, Temasek.
Di pos blognya, Google tak menyebut nilai investasinya. Namun Techcruch sebelumnya menyebut bahwa nilai investasi dari tiga perusahaan tersebut senilai1,2 milyar Dollar yang setara lebih dari 16 trilyun Rupiah.
-
Siapa yang Google ajak kerjasama? Dalam upaya implementasinya, Google menggandeng perusahaan asal India, Salcit Technologies, yang berfokus pada AI di bidang kesehatan pernapasan.
-
Bagaimana Gojek mengintegrasikan layanannya? GoTransit memungkinkan masyarakat untuk memesan GoRide (ojek online) untuk menuju atau melanjutkan perjalanan dari stasiun, serta membeli tiket Commuter Line dalam satu proses transaksi.
-
Apa yang Google kembangkan? Google kembali membuat gebrakan di bidang teknologi kesehatan dengan mengembangkan program kecerdasan buatan (AI) yang dapat memprediksi tanda-tanda awal penyakit berdasarkan sinyal suara.
-
Apa penghargaan yang diterima Gojek? Penghargaan dari Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) yang diterima baru-baru ini menjadi bukti nyata dari pencapaian tersebut.
-
Apa Google itu? Google, yang kini menjadi elemen penting dalam kehidupan digital kita, diciptakan oleh dua inovator teknologi, Larry Page dan Sergey Brin.
-
Bagaimana Google dibentuk? Mereka, yang merupakan mahasiswa pascasarjana di Stanford University, menciptakan mesin pencari inovatif ini pada tahun 1998.
Persetujuan investasi ini menandai pertama kalinya investasi dari Google secara langsung di Indonesia.
"Go-Jek dipimpin oleh tim manajemen Indonesia yang kuat dan memiliki rekam jejak untuk membuat hidup lebih nyaman bagi orang Indonesia, dengan memanfaatkan teknologi," ungkap Caesar Sengupta.
"Investasi ini memungkinkan kita bermitra dengan juara lokal yang hebat soal ekosistem startup, sekaligus memperdalam komitmen kita terhadap ekonomi internet di Indonesia," sang wakil presiden menambahkan.
Go-Jek sendiri sudah mendapatkan berbagai pendanaan dan investasi mulai dari Tencent, JD.com, KKR, Warburg Pincus, Sequoia Capital, Northstar Group, DST Global dan NSI Ventures.
Asia Tenggara sendiri merupakan tempat di mana ride-sharing sedang melesat tajam. Uber dan Grab adalah yang paling gencar berebut pasar Asia Tenggara, namun Go-Jek yang sudah ada di hampir tiap kota besar di Indonesia, kini bahkan sudah mencanangkan akan berekspansi ke luar Indonesia.
Total pembelanjaan untuk aplikasi ride sharing ini meningkat lebih dari 2x lipat semenjak 2015, mencapai 5 milyar dollar untuk 2017. Industri ini diprediksi akan mencapai 20 milyar dollar per tahun di 2025, naik dari prediksi sebelumnya yakni 13 milyar dollar per tahunnya.
Indonesia sendiri adalah penguasa pasar ride sharing, di mana 40 persen dari pemasukan dari sektor ride-sharing berasal dari tanah air.
Jadi, datangnya Google untuk berinvestasi di Go-Jek tentu adalah pergerakan strategis.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Google merayakan 20 tahun sejak IPO yang berhasil mengubahnya menjadi raksasa teknologi dengan kapitalisasi pasar USD2 triliun.
Baca SelengkapnyaGoogle berinvestasi Rp 15 Triliun di Thailand untuk membangun pusat data pertama dan mendukung inovasi AI.
Baca SelengkapnyaKemitraan itu mencakup berbagai produk asuransi, seperti SafeTrip untuk perlindungan perjalanan saat menggunakan layanan mobilitas Gojek.
Baca SelengkapnyaSaat ini Google menghadapi ancaman dari penggunaan produk AI generatif.
Baca SelengkapnyaGojek mendapatkan penghargaan sebagai aplikasi online favorit masyarakat.
Baca SelengkapnyaDuit investasi dari investor itu, akan dilakukan untuk beragam pengembangan teknologi.
Baca SelengkapnyaBerikut rencana perusahaan setelah mengantongi dana segar Rp 132 miliar.
Baca SelengkapnyaTikTok akan memulai uji coba di platform Tokopedia melalui kampanye Beli Lokal.
Baca SelengkapnyaDua perusahaan multinasional ini juga cukup kompetitif dari sisi pendapatan.
Baca SelengkapnyaAstra International Tbk mengakuisisi 100 persen kepemilikan saham OLX Indonesia per Juli 2023.
Baca SelengkapnyaTikTok akan memulai uji coba di platform Tokopedia melalui kampanye Beli Lokal yang akan dimulai pada 12 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaPHK kali ini merupakan pengurangan karyawan terbesar yang memang sudah direncanakan.
Baca Selengkapnya