Google lawan aksi FBI yang memata-matai penggunanya
Merdeka.com - Langkah pemerintah AS melalui FBI yang akan memeriksa satu-satu data pribadi di internet agaknya akan menghadapi perlawanan sengit. Salah satunya, perlawanan terbesar akan dilakukan oleh Google.
Seperti yang dilansir oleh Wired (4/4), untuk melawan gerakan pemerintah ini, Google melayangkan sebuah petisi yang isinya menentang pelaksanaan kebijakan yang tertuang dalam NSL (National Security Letter). Demi memuluskan keberadaan petisi ini, Google pun mendaftarkannya dalam pengadilan negara bagian di California Utara pada 29 Maret lalu.
Hal ini dilaksanakan sejurus usai sebuah gugatan terhadap keberadaan NSL dilayangkan kepada U.S. District Judge di California. Permohonan tersebut sendiri awalnya tidak dilakukan oleh Google karena yang memperkarakan adalah sebuah perusahaan yang tidak diketahui namanya yang disokong oleh Electronic Frontier Foundation.
-
Bagaimana Google akan melindungi privasi pengguna? Fitur ini memungkinkan aplikasi hanya untuk mengakses foto atau video tertentu yang dipilih oleh pengguna, bukan seluruh isi galeri di HP Android atau tablet.
-
Apa yang dilakukan FBI? Dalam pernyataan bersama, FBI dan Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur (Cybersecurity and Infrastructure Security Agency/CISA) mengungkapkan bahwa mereka tengah menyelidiki akses ilegal ke infrastruktur telekomunikasi komersial yang dilakukan oleh pelaku yang berhubungan dengan Republik Rakyat China (hacker China).
-
Apa Google itu? Google, yang kini menjadi elemen penting dalam kehidupan digital kita, diciptakan oleh dua inovator teknologi, Larry Page dan Sergey Brin.
-
Mengapa Google mengeluarkan peringatan keamanan? Google baru saja meluncurkan pembaruan keamanan pada bulan September, disertai peringatan bahwa sistem Android menghadapi ancaman.
-
Bagaimana perusahaan seperti Facebook mengumpulkan data pengguna? Dokumen tersebut menguraikan proses enam langkah bagaimana perangkat lunak Active-Listening mengumpulkan data suara pengguna dari berbagai perangkat.
-
Mengapa FBI menyelidiki kasus ini? Lalu, mereka menghubungi Federal Bureau of Investigation (FBI) agar membantu menyelidiki kasus ini.
Kabarnya, setelah permohonan ini disetujui, akan ditunggu hingga 90 hari untuk memutuskan apakah gugatan ini bisa dilanjutkan ke pengadilan atau tidak. Jika ternyata tidak disetujui, akan dilakukan peninjauan kembali dari putusan hakim sebelumnya.
Google sendiri selama ini diketahui menjadi salah satu sasaran FBI dengan NSL-nya. Seperti yang dilansir oleh Bloomberg, diketahui bahwa FBI sudah kerap mengunjungi Google untuk meminta berbagai data pribadi dari para penggunanya.
Hal ini dilakukan secara berkala sejak 2009 hingga 2012. Memang, sejak kejadian 9/11, pemerintah AS sangat berhati-hati dengan segala gerak-gerik siapapun yang memiliki kepentingan dengan negaranya.
Meski begitu, Google yang selama ini dimintai datanya pun akhirnya gerah juga. Bersama dengan beberapa perusahaan lain, Google akhirnya mengeluarkan petisi untuk melarang keberadaan NSL ini.
Untuk diketahui, NSL saat ini memang merupakan alat yang sangat kuat yang dimiliki FBI untuk menggeledah data di mana pun mereka mau. Saking kuatnya surat ini, FBI tidak perlu meminta persetujuan persidangan untuk melaksanakan penggeledahan data-data pribadi pengguna tersebut. (mdk/nvl)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Google melalui pembaruan fitur “Result About You” dapat melacak informasi pribadi yang masih tercecer di pencarian.
Baca SelengkapnyaAda alasan mengapa Apple menyarankan penggunanya hapus Google Chrome.
Baca SelengkapnyaTudingan ini cukup serius karena FBI menilai dua negara itu ingin mencuri data-data rahasia AS.
Baca SelengkapnyaIni penjelasan dari pakar siber security mengenai kecurigaan orang-orang terkait hal itu.
Baca SelengkapnyaMarak penipuan yang mencantumkan nomor HP di Google Maps pelaku usaha.
Baca SelengkapnyaMengapa karyawan Google menentang kontrak senilai USD 1,2 miliar antara Google dengan pemerintah Israel?
Baca SelengkapnyaBocoran dokumen dari mitra pemasaran Facebook menunjukkan teknologi eavesdropping yang mendengarkan percakapan pengguna untuk menargetkan iklan.
Baca SelengkapnyaBerikut bahaya TikTok menurut pemerintah AS jika benar-benar tidak ditindaklanjuti.
Baca SelengkapnyaAsisten Agen Khusus yang bertanggung jawab atas masalah ini, Amanda Culver menggambarkan skema dan penipuan yang sering kali dimulai di platform media sosial.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Budi Arie menyampaikan rencana pertemuannya dengan perwakilan raksasa teknologi Google.
Baca SelengkapnyaPerusahaan media sosial seperti LinkedIn dan Meta menggunakan informasi pengguna untuk melatih AI.
Baca SelengkapnyaSaat ini Google sudah menutup 17 aplikasi lantaran dianggap membahayakan masyarakat dan mencuri data pribadi.
Baca Selengkapnya