Google makin getol perangi pornografi anak
Merdeka.com - Kini Google mengambil pendekatan proaktif untuk menyaring hasil pencarian untuk pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur. Bahkan, pihaknya telah mengumumkan sudah bekerja sama dengan Microsoft untuk benar-benar menyingkirkan layanan dari jenis hasil pencarian yang berbau pornografi anak.
Petinggi Google, Eric Schmidt mengumumkan inisiatif perusahaan pada pers Inggris bahwa pihaknya telah mempekerjakan sedikitnya 300 orang untuk menangani masalah pencarian pornografi anak selam tiga bulan terakhir. Terbukti, sebanyak 100 ribu pencarian yang mengarah ke sana telah dihapus, seperti yang dilansir Daily Mail (18/11).
Saat ini, Google memang masih melancarkan usaha tersebut di Inggris dan sebagian negara di Amerika Serikat. Akan tetapi pihaknya menginginkan akan segera merealisasikan hal itu hingga ke seluruh negara dalam 6 bulan ke depan. Rencananya, Google akan melakukannya dengan penelusuran lebih dari 158 bahasa.
(mdk/ega)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Fitur Pencarian Aman mendukung pengawasan internet pada anak.
Baca SelengkapnyaAda fitur-fitur yang harus diaktifkan pengguna agar penelusurannya aman dari pornografi dan judi online.
Baca SelengkapnyaKetua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Ai Maryati Solihah mencatat, ada 481 pengaduan terkait kasus anak korban pornografi dan cyber crime.
Baca SelengkapnyaMenkominfo Budi Arie Setiadi memblokir akses konten bermuatan pornografi di internet.
Baca SelengkapnyaAda konten-konten bermuatan negatif yang bisa diakses pengguna di Indonesia, sehingga Kominfo memutuskan diblokir.
Baca SelengkapnyaKonten pornografi dan konten negatif lainnya masuk lewat bermacam-macam platform digital.
Baca SelengkapnyaGoogle menjadi pilihan masyarakat untuk melakukan pencarian. Tetapi, peminat Google belakangan ini mengalami tanda-tanda penurunan.
Baca SelengkapnyaRevisi UU ITE kedua dianggap sebagai momentum perlidungan hak anak di ruang digital.
Baca SelengkapnyaCEO TikTok, Shou Zi Chew tidak mengizinkan anak-anaknya untuk bermain TikTok, dalam sebuah wawancara publik.
Baca SelengkapnyaMenteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menyebut telah mengirim surat ke Google, TikTok, Meta, dan X.
Baca SelengkapnyaTerduga pelaku membuat konten pornografi anak sejak September 2022 sampai Juni 2023.
Baca SelengkapnyaMenko Polkam Budi Gunawan mengungkap ada 80 ribu anak di bawah usia 10 tahun terlibat dalam aktivitas judi online.
Baca Selengkapnya