Google Rilis Fitur Cegah Plagiarisme Karya Tulis, Tukang Copas Waspadalah!
Merdeka.com - Salah satu layanan Google di bidang pendidikan yakni Google for Education, memperkenalkan fitur baru bernama Originality Reports.
Fitur ini berfungsi layaknya aplikasi atau program pendeteksi plagiarisme.
Fitur ini akan menjadi bagian dari produk Google for Education lainnya, yakni Classroom dan Assignments, yang juga dirilis bersamaan.
-
Apa Google itu? Google, yang kini menjadi elemen penting dalam kehidupan digital kita, diciptakan oleh dua inovator teknologi, Larry Page dan Sergey Brin.
-
Mengapa Google mengeluarkan peringatan keamanan? Google baru saja meluncurkan pembaruan keamanan pada bulan September, disertai peringatan bahwa sistem Android menghadapi ancaman.
-
Siapa pencipta Google? Siapa yang Menciptakan Google? Google, yang kini menjadi elemen penting dalam kehidupan digital kita, diciptakan oleh dua inovator teknologi, Larry Page dan Sergey Brin.
-
Apa itu Pencarian Aman pada Google? Pencarian aman atau SafeSearch adalah fitur yang disediakan oleh Google untuk membantu mengontrol dan membatasi konten yang muncul dalam hasil pencarian, terutama untuk melindungi anak-anak dari konten yang tidak pantas atau tidak sesuai.
-
Bagaimana cara menghindari plagiarisme? Berikut, cara menghindari plagiarisme bisa dipraktikkan:1. Paraphrasing: Ubahlah teks asli ke dalam kata-katamu sendiri. Pastikan untuk memahami inti dari apa yang ingin disampaikan dan tulis ulang dengan gaya dan bahasa yang berbeda.2. Memberikan Kutipan: Ketika Anda menggunakan kutipan langsung dari sumber asli, pastikan untuk menyertakan tanda kutip dan memberikan referensi yang tepat ke sumber tersebut. 3. Menggunakan Referensi: Selalu berikan referensi yang akurat saat Anda mengutip atau merujuk pada ide, data, atau informasi dari sumber lain. Gunakan gaya penulisan referensi yang diakui secara internasional, seperti APA, MLA, atau Chicago.4. Mengandalkan Sumber Berkualitas: Pastikan menggunakan sumber-sumber yang kredibel dan terpercaya. Ini membantu mencegah kesalahan atau kesalahpahaman dalam menginterpretasi informasi. 5. Membuat Catatan: Selama proses penelitian, buatlah catatan yang jelas tentang sumber-sumber yang Anda gunakan dan bagaimana Anda bermaksud untuk mengintegrasikan informasi tersebut ke dalam tulisan Anda. Ini membantu memastikan bahwa Anda tidak lupa memberikan kredit kepada sumber tersebut.6. Memahami Aturan Plagiasi: Pelajari kebijakan tentang plagiasi dari institusi Anda, apakah itu sekolah, universitas, atau tempat kerja. Pahami definisi plagiasi dan konsekuensi yang mungkin jika Anda melanggarnya. 7. Gunakan Perangkat Anti-Plagiasi: Ada banyak perangkat lunak dan layanan online yang tersedia untuk mendeteksi plagiarisme. Gunakan alat ini sebagai alat bantu untuk memeriksa keaslian tulisan Anda sebelum menyerahkannya.8. Menulis dengan Gaya Pribadi: Tambahkan pemikiran dan analisis Anda sendiri ke dalam tulisan Anda. Ini membantu membuat karya Anda lebih unik dan mengurangi kemungkinan plagiasi. 9. Bekerja secara Kolaboratif dengan Tanggung Jawab: Jika Anda bekerja dalam tim atau dengan pembimbing, pastikan untuk berkomunikasi secara terbuka tentang sumber informasi yang digunakan dan bagaimana Anda menggunakannya dalam tulisan Anda.10. Teliti dan Etis: Pada akhirnya, menghindari plagiarisme adalah tentang menjadi teliti dan etis dalam menulis dan penelitian Anda. Jika Anda merasa ada ketidakpastian, lebih baik untuk memberikan kredit kepada sumber tersebut daripada mengambil risiko plagiasi.
-
Apa itu Hari Cegah Plagiarisme? Amerika menetapkan 19 Februari sebagai peringatan Hari Cegah Plagiarisme.
Manajer Produk di Google for Education, Brian Hendricks, mengatakan bahwa dia dan timnya menerima laporan dari para pengajar yang tergabung di inisiatif ini.
Mereka biasanya memeriksa karya tulis siswa di Google Search dengan cara salin-tempel (copy-paste) paragraf untuk mengetahui apakah karya tulis itu autentik. Hal ini tentu memakan banyak waktu dan tidak efektif. Oleh sebab itu, Google merilis Originality Reports.
"Kami membuat Originality Reports dengan cara memindai karya mahasiwa dan mencocokkannya dengan frasa di ratusan miliar halaman web dan puluhan juta buku (yang terindeks di Google Search)," tutur Brian, dikutip dari blog resmi Google via Tekno Liputan6.com.
Ketika menetapkan tugas di Classroom dan Assignments, kata Brian, "Para pengajar akan memiliki opsi untuk mengaktifkan Originality Reports."
Bila fitur ini aktif, siswa akan bisa mengeksekusi Originality Reports untuk karya-karyanya hingga tiga kali sebelum mengirimkannya kepada pengajar.
"Ini memberi siswa kesempatan untuk secara proaktif meningkatkan pekerjaan mereka, dan juga menghemat waktu untuk para pengajar," kata Brian.
Brian menekankan, ke depannya Google akan memungkinkan sekolah untuk "memiliki repositori sendiri dari karya-karya yang telah dikumpulan" dan oleh karena itu, "pengajar dapat menerima originality reports yang mencakup karya antarsiswa pada sekolah yang sama."
Selama periode pengujian awal terbatas, para pengajar dapat menggunakan fitur ini sesering yang mereka inginkan tanpa biaya.
Untuk menggunakan fitur ini dengan Classrooms, pengajar perlu mendaftar untuk menjadi bagian dari program pengujian. Untuk mencoba Assignments, yang mencakup laporan orisinalitas secara otomatis, hal ini bisa dilakukan dengan daftar melalui situs web Google for Education.
Sumber: Liputan6.comreporter: Mochamad Wahyu Hidayat
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peringatan ini dirayakan secara nasional untuk meningkatkan kesadaran dan menarik perhatian publik terhadap plagiarisme di berbagai industri dan tempat kerja.
Baca SelengkapnyaMarak penipuan yang mencantumkan nomor HP di Google Maps pelaku usaha.
Baca SelengkapnyaDaftar pustaka tak hanya terdapat dalam makalah tetapi juga skripsi, tesis, disertasi, artikel ilmiah maupun jurnal.
Baca SelengkapnyaAkibat kena hack, sudah ada korban 10 konsumen di Jawa Tengah yang menjadi korban penipuan.
Baca SelengkapnyaGoogle melalui pembaruan fitur “Result About You” dapat melacak informasi pribadi yang masih tercecer di pencarian.
Baca SelengkapnyaGoogle tak ingin ketinggalan dengan Microsoft melalui Bing soal AI.
Baca SelengkapnyaSaat ini Google sudah menutup 17 aplikasi lantaran dianggap membahayakan masyarakat dan mencuri data pribadi.
Baca SelengkapnyaMicrosoft Word ternyata memiliki tool untuk mengecek plagiarisme.
Baca SelengkapnyaGoogle akan berhenti beroperasi di Indonesia imbas boikot? Simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaGalih Loss ditangkap polisi karena konten bermuatan penistaan agama
Baca SelengkapnyaFitur Pencarian Aman mendukung pengawasan internet pada anak.
Baca SelengkapnyaRatusan akun hotel Google Bisnis di Bali dan Sumatera menjadi korban peretasan.
Baca Selengkapnya