Google Street View bawa keindahan Angkor Wat ke dunia maya
Merdeka.com - Pada tahun 2012 lalu, Google pernah memperkenalkan apa yang disebut Street View Trekker. Perangkat tersebut juga akhirnya membawa keindahan di wilayah Angkor, Kamboja ke dalam dunia maya.
Penelusuran team dari Google ke wilayah Angkor tersebut adalah berkat dukungan kuat dari Kementerian Pariwisata Kamboja dan APSARA National Authority (ANA).
Melalui pencitraan Street View baru ini, masyarakat dunia dapat menjelajahi pura-pura bersejarah di Angkor secara virtual: merasakan langsung lokasi, bangunan dan ukiran melalui pencitraan digital 360-derajat.
-
Siapa yang Google ajak kerjasama? Dalam upaya implementasinya, Google menggandeng perusahaan asal India, Salcit Technologies, yang berfokus pada AI di bidang kesehatan pernapasan.
-
Apa Google itu? Google, yang kini menjadi elemen penting dalam kehidupan digital kita, diciptakan oleh dua inovator teknologi, Larry Page dan Sergey Brin.
-
Siapa yang terima bantuan internet? Penerima bantuan terutama para pelaku UMKM di daerah yang jauh dari perkotaan dan masih kesulitan akses Internet.
-
Mengapa Kementerian LHK bekerja sama dengan Astra? Penandatanganan kerja sama dilakukan dalam Festival Lingkungan, Iklim, Kehutanan dan Energi Baru Terbarukan (Festival LIKE) di Indonesia Arena, GBK Senayan, Jakarta (16/9).
-
Apa yang Google kembangkan? Google kembali membuat gebrakan di bidang teknologi kesehatan dengan mengembangkan program kecerdasan buatan (AI) yang dapat memprediksi tanda-tanda awal penyakit berdasarkan sinyal suara.
-
Siapa yang terlibat dalam kerja sama Kementerian LHK dan Astra? Sekaligus disaksikan Mensesneg Pratikno Menteri LHK Siti Nurbaya serta Menkop UKM Teten Masduki.
Kekayaan sejarah dan warisan budaya Angkor juga dapat dijelajahi melalui galeri online yang tersedia di Google Cultural Institute.
Google menggunakan semua alat yang tersedia untuk melengkapi koleksi pencitraan Street View tersebut, mobil-mobil untuk dikendarai di sekitar lokasi, Street View Trekker untuk mendaki kompleks tersebut, dan tripod untuk memotret sisi interior candi-candi di Angkor.
Manik Gupta, Group Product Manager Google Maps berkata, "Kami berharap masyarakat di Kamboja dan di seluruh dunia dapat merasakan kekayaan budaya dan arkeologis Kamboja ini dalam cara yang baru. Street View dapat membantu Anda menjelajahi kekayaan warisan budaya Angkor secara virtual, baik untuk mengunjungi situs ikonis seperti Pura Bayon (Bayon Temple) menjelang Tahun Baru Khmer ataupun mempelajari pertempuran Ramayana melalui relief Lanka bas yang terukir di Angkor Wat."
Pencitraan tersebut juga akan tersedia di World Wonders Project di Google Cultural Institute, di mana para pengguna dapat memperbesar detail pada ukiran-ukiran artistik terkenal, seperti Churning of the
Sea of Milk, atau Battle of Kurukshetra.
Direktur Google Cultural Institute Amit Sood berkata, "Misi Cultural Institute adalah untuk menjadikan warisan budaya dunia mudah diakses bagi audience global dan melindunginya secara digital untuk generasi-generasi mendatang. Dengan menampilkan pencitraan Angkor, simbol paling ikonis Kamboja secara online, kami ingin mengundang lebih banyak orang di seluruh dunia untuk mengetahui lebih jauh tentang pesona budaya dan seni Khmer."
Google berharap kehadiran Street View ke Kamboja dapat memberikan warga Kamboja dengan layanan peta online yang lebih relevan, membantu pertumbuhan ekonomi dengan peta yang lebih baik dan meningkatkan kesadaran akan negara tersebut sebagai destinasi baru untuk pengunjung dari seluruh dunia.
"Google Street View akan membantu lebih banyak orang di Kamboja dan di dunia untuk mengetahui keberadaan situs-situs budaya dan bersejarah di Kerajaan tersebut. Hal ini tentu akan berkontribusi terhadap pertumbuhan industri pariwisata, industri yang telah mendorong pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja secara signifikan di Kamboja. Saya juga berharap proyek Street View ini akan menginspirasi lebih banyak generasi muda untuk mengetahui tentang internet dan mengembangkan keahlian teknis mereka sendiri," kata Yang Mulia Mr. Sun Chanthol, Menteri Senior dan Menteri Perdagangan Kerajaan Kamboja.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai Street View dan bagaimana penggunaannya untuk kepentingan hiburan dan bisnis, silakan kunjungi google.com/streetview. Rekan-rekan media juga diundang untuk mengunjungi situs pers kami di: https://sites.google.com/a/pressatgoogle.com/khstreetview/ (mdk/das)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tak cuma ikonik, tetapi tempat wisata di Thailand banyak yang instagramable, cocok untuk swafoto.
Baca SelengkapnyaIntip rekomendasinya yang cocok untuk liburan akhir tahun nanti!
Baca SelengkapnyaAda banyak tempat wisata Thailand yang menawarkan panorama keindahan alam yang memesona. Bahkan keindahan bangunannya pun dapat memukau mata.
Baca SelengkapnyaASEAN Smart City Network (ASCN), dihadiri delegasi 10 negara anggota ASEAN, di Luang Prabang, Laos.
Baca SelengkapnyaObjek wisata Goa Kreo mempunyai nilai sejarah menarik.
Baca SelengkapnyaPameran yang berlangsung 5-8 September 2023 ini digelar dalam rangka memperingati 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Korea Selatan.
Baca SelengkapnyaBerikut ini merdeka.com memberikan informasi tentang 10 candi terbesar yang ada di dunia.
Baca SelengkapnyaSleman memiliki berbagai macam objek wisata populer dan menarik.
Baca SelengkapnyaWisata di Yogyakarta selalu menarik untuk dibahas.
Baca SelengkapnyaBali punya dua gerbang surga yang sama-sama punya pemandangan memikat. Intip potretnya.
Baca SelengkapnyaInara berada di kota Seongnam. Tampak Inara mengabadikan foto dengan latar suasana kota disana.
Baca SelengkapnyaTingkah lucu seorang pemandu wisata menyebutkan nama asli Bangkok yang memiliki 168 hurud dalam sekali napas. Simak ceritanya!
Baca Selengkapnya