Google sumbang Rp 3,8 miliar untuk tabloid Charlie Hebdo
Merdeka.com - Sebagai salah satu bentuk simpati pada pembunuhan di Prancis, tepatnya di kantor Charlie Hebdo, Google memberikan sumbangan sebesar USD 500 ribu atau sekitar Rp 3,8 miliar.
Bantuan dari Google ini ditujukan agar tabloid Charlie Hebdo dapat bertahan secara finansial setelah serangan bersenjata yang menewaskan 12 orang.
Sumbangan ini juga menambah total dana yang berhasil dikumpulkan antara lain dari pemerintah Prancis yang bakal menggelontorkan dana bantuan sebesar USD 1,2 juta dan bantuan dari masyarakat dunia yang bersimpati atas kejadian ini yang mencapai angka USD 75 ribu.
-
Apa yang Google bayarkan kepada media Kanada? Google dikabarkan setuju untuk membayar penerbit di negara itu.
-
Apa Google itu? Google, yang kini menjadi elemen penting dalam kehidupan digital kita, diciptakan oleh dua inovator teknologi, Larry Page dan Sergey Brin.
-
Siapa yang Google ajak kerjasama? Dalam upaya implementasinya, Google menggandeng perusahaan asal India, Salcit Technologies, yang berfokus pada AI di bidang kesehatan pernapasan.
-
Bagaimana Google membayar media di Kanada? Menurut laporan CBC, Google telah setuju untuk membayar penerbit berita di Kanada sekitar CAD 100 juta (Rp 1,1 triliun) per tahun.
-
Siapa yang Google bayar di Kanada? Google telah setuju untuk membayar penerbit berita di Kanada sekitar CAD 100 juta (Rp 1,1 triliun) per tahun.
-
Mengapa Google akhirnya setuju membayar media Kanada? 'Setelah diskusi ekstensif, kami senang Pemerintah Kanada telah berkomitmen untuk mengatasi permasalahan inti kami melalui Bill C-18, yang mencakup perlunya jalur yang disederhanakan menuju pengecualian dengan ambang batas komitmen yang jelas,' jelas Walker.
Selain itu, setelah tragedi penembakan yang menewaskan 12 orang ini mencuat di media, gelombang 'unjuk rasa' besar di Twitter dengan hashtag #JeSuisCharlie ("Aku adalah Charlie") mulai membanjiri lini masa. Saat ini hashtag #JeSuisCharlie dipakai setidaknya di lebih dari 5 juta tweet berdasarkan lansiran data yang dirilis oleh Twitter cabang Prancis, Mashable (10/1). (mdk/dzm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Google dikabarkan setuju untuk membayar penerbit di negara itu.
Baca SelengkapnyaGoogle merayakan 20 tahun sejak IPO yang berhasil mengubahnya menjadi raksasa teknologi dengan kapitalisasi pasar USD2 triliun.
Baca SelengkapnyaUpaya ini bertujuan untuk meningkatkan citra Israel dan secara kritis mencela Hamas.
Baca SelengkapnyaLaba bersih platform Meta mengalami kenaikan hingga 168 persen dibanding tahun 2022.
Baca SelengkapnyaDua perusahaan multinasional ini juga cukup kompetitif dari sisi pendapatan.
Baca SelengkapnyaIsrael menuduh UNRWA terlibat dalam Operasi Badai Al-Aqsa yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober.
Baca SelengkapnyaGoogle akan berhenti beroperasi di Indonesia imbas boikot? Simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaAlat tersebut diharapakan dapat membantu jurnalis dalam menyusun berita.
Baca SelengkapnyaGoogle berinvestasi Rp 15 Triliun di Thailand untuk membangun pusat data pertama dan mendukung inovasi AI.
Baca SelengkapnyaAMSI dan AJI merupakan dua organisasi dari Indonesia yang terlibat dalam perumusan prinsip global tersebut.
Baca SelengkapnyaGoogle terus melakukan efisiensi karyuawan karena ingin mengubah arah perusahaan.
Baca SelengkapnyaSaat ini Google menghadapi ancaman dari penggunaan produk AI generatif.
Baca Selengkapnya