Google tolak perintah Gedung Putih untuk hapus video anti-Islam
Merdeka.com - Maraknya unjuk rasa dan kemarahan umat Islam dari seluruh dunia terkait masalah video Innocence of Muslims membuat pihak Gedung Putih turun tangan. Mereka meminta YouTube menghapus video tersebut namun sekali lagi 'anak' Google ini menolaknya.
Setelah Lybia dan Mesir, video Innocence of Muslims juga resmi diblokir aksesnya di India dan Indonesia. Namun, kemarahan umat Islam terus berlanjut dan merembet hampir ke seluruh jazirah Arab. Oleh karenanya, agar masalah tidak berlarut-larut, pihak Gedung Putih menyuruh Google sebagai pemilik YouTube untuk menghapus video tersebut.
Sayangnya, seperti yang dilansir Reuters (15/09), Google menolak perintah Gedung Putih. Google mengatakan bahwa video tersebut tidak melanggar peraturan yang mereka tetapkan.
-
Apa Google menyatakan soal berhenti di Indonesia? Melansir dari Antara, tidak ditemukan pernyataan resmi terkait Google akan berhenti beroperasi di Indonesia imbas dari aksi boikot yang dilakukan.
-
Mengapa Google membeli Youtube? Google melihat peluang yang luar biasa dari pertumbuhan pesat YouTube dan memutuskan untuk mengakuisisinya sebagai bagian dari ekspansi bisnis mereka di bidang video online.
-
Apa yang Google batasi aksesnya? Mulai awal tahun 2025, hanya aplikasi yang memiliki fungsi inti dan memerlukan akses ke gambar serta video pengguna yang akan diizinkan untuk mengakses seluruh galeri.
-
Siapa yang meminta Apple dan Google blokir Temu? Permintaan ini diajukan oleh sejumlah menteri sebagai langkah proaktif untuk melindungi UMKM.
-
Apa Google itu? Google, yang kini menjadi elemen penting dalam kehidupan digital kita, diciptakan oleh dua inovator teknologi, Larry Page dan Sergey Brin.
-
Bagaimana cara menghapus akun Google? Dirangkum dari berbagai sumber, Jumat (11/10) simak informasi selengkapnya cara menghapus akun Google dengan cepat dan mudah.
Namun, menurut tulisan di Mashable (15/09), peraturan atau YouTube Community Guidelines tersebut nampaknya juga perlu dipahami sekali lagi oleh Google dan YouTube. Di dalam aturan tersebut, terdapat penjelasan bahwa YouTube akan menghapus video apabila terkait dengan penghujatan atau penghinaan terhadap etnis, agama, fisik, gender, umur, status veteran dan masalah seksual.
So, dalam hal ini, apakah dapat diartikan bahwa Google dan YouTube mengingkari peraturan yang mereka buat sendiri? (mdk/das)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Google akan berhenti beroperasi di Indonesia imbas boikot? Simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaAnwar bahkan menyebut Meta sebagai budak zionis setelah perusahaan media sosial itu menghapus otomatis postingannya di Facebook dan Instagram.
Baca SelengkapnyaJulius menjelaskan, berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan, video tersebut diunggah oleh akun Snack Video @yusufcreator204.
Baca SelengkapnyaSebuah akun Tik Tok bernama ud.syafaat membagikan momen dirinya membuang semua produk pro Israel.
Baca SelengkapnyaCek fakta merdeka.com menelusuri terkait klaim Jokowi terbitkan Perpres dan Perppu bubarkan Al-Zaytun.
Baca SelengkapnyaBeredar video yang mengklaim Anies dan ganjar diputuskan tidak boleh maju Pilpres selamanya
Baca SelengkapnyaTikTok punya cara menghapus video-video yang melanggar panduan komunitas.
Baca SelengkapnyaVideo bernarasi Anies dan PDIP akan gugat KPU itu telah ditonton sebanyak 4,8 ribu kali di platform youtube dengan berbagai komentar warganet
Baca SelengkapnyaTiktokers ungkap organisasi zionis tawarkan kerjasama untuk buat video berisi pernyataan dukungan untuk Israel.
Baca SelengkapnyaGalih menghaturkan permohonan maaf kepada seluruh umat muslim karena ulahnya membuat konten tersebut.
Baca SelengkapnyaTNI minta pemilik akun menghapus postingan-postingan video yang telah dibuat dan telah dipublikasi.
Baca SelengkapnyaGalih Loss ditangkap polisi gara-gara kontennya yang berbau penistaan agama
Baca Selengkapnya