GrabCar milik GrabTaxi, bantah kesamaan bisnisnya dengan Uber
Merdeka.com - Layanan aplikasi pemesanan taksi yakni Uber, saat ini sedang menjadi pembicaraan banyak kalangan. Terlebih, Gubernur DKI Jakarta, Ahok, menentang Uber beroperasi di Jakarta.
Pasalnya, kata Ahok, aplikasi tersebut tidak memiliki badan hukum yang jelas, sementara keuntungan yang mereka dapat tidak jelas juntrungannya masuk ke pajak. Sehingga, terang-terangan Ahok melarang Uber beroperasi di daerahnya.
Setali tiga uang, GrabTaxi, aplikasi yang serupa pun dipertanyakan. Masalahnya, GrabTaxi memiliki produk yang hampir sama dengan Uber yang bernama GrabCar di Bali.
-
Siapa yang menjadi driver taksi online? 'Kami jual aset, dan suami berusaha cari kerja lagi. Karena pandemi, akhirnya dia jadi driver taksi online,' ungkap Ira.
-
Kenapa sopir taksi mencuri tas? Bukannya dikembalikan, malah dibawa pulang oleh pelaku ke rumahnya di Jalan Imam Bonjol, Kota Denpasar.
-
Kenapa sopir truk jadi tersangka? 'Sudah (tersangka). Sudah diamankan,' kata Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Raden Slamet Santoso di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (28/3).
-
Bagaimana taksi-taksi ini berbeda dari yang lain? Taksi umum biasanya menggunakan mobil jenis sedan atau MPV yang dapat ditemui hampir di seluruh dunia. Namun, terdapat juga taksi yang menggunakan jenis mobil lainnya.
-
Di mana taksi-taksi unik ini ditemukan? Di beberapa bagian dunia lainnya, terdapat taksi yang menggunakan Lamborghini sebagai kendaraannya. Bahkan, ada juga taksi yang menggunakan mobil kecil dengan desain yang mirip dengan helm.
-
Taksi unik apa yang menarik perhatian? Taksi dengan Desain Unik Ini Menarik Perhatian dengan 9 Potret yang Berbeda, Tidak Sama dengan Taksi Biasa Desain taksi-taksi ini sangat aneh sehingga membuat tercengang!
Jika melihat model bisnisnya, baik GrabCar dan Uber sama-sama memberdayakan rental mobil setempat. Artinya, plat nomor yang digunakan bukan berwarna kuning tapi hitam. Kendati begitu, hal itu dibantah oleh Head of Marketing GrabTaxi Indonesia, Kiki Rizki. Menurutnya, secara aplikasi sama meski berbeda dalam penerapannya.
"Kami (GrabTaxi) berbeda penerapan dalam bisnisnya dengan Uber, meski sama menggunakan aplikasi dan memberdayakan para rental setempat. Kami itu tidak menggunakan model seperti penghitungan taksi dengan menggunakan argo. Model penghitungan kami melalui sistem yang sudah ada. Sementara, Uber kan penerapannya sama dengan taksi pada umumnya," ujarnya kepada wartawan seusai acara ulang tahun pertama GrabTaxi di Jakarta, Jumat (19/06).
Sebagaimana diketahui, lima orang sopir taksi pelat hitam yang menggunakan aplikasi Uber ditangkap polisi setelah dijebak Organda yang meminta diantarkan ke Polda Metro Jaya.
Organda sebelumnya memang sudah melaporkan taksi Uber ini ke polisi. Sementara Dishub DKI menuding layanan taksi gelap ini melakukan tindak pidana.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi berhasil meringkus pelaku di area Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaKorban mengaku memesan Grab Car saat hendak pulang ke rumah.
Baca SelengkapnyaGrab Indonesia berjanji bakal melakukan langkah-langkah koreksi internal berupa peningkatan, perubahan dan perbaikan layanan konsumen
Baca SelengkapnyaBerawal dari korban yang memesan taksi online lantas berangkat dengan terduga pelaku yang merupakan sopir taksi online.
Baca SelengkapnyaPelaku ditangkap di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur (Jatim) saat bersembunyi di rumah pamannya.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di Ubud, Bali. Pelaku berjumlah tiga orang. Sopir nekat melompat keluar mobil saat ditodong.
Baca SelengkapnyaTernyata, pelaku pencuri ban mobil di ITC Cempaka Emas dan RSUD Koja adalah sopir taksi online
Baca SelengkapnyaAndri mengungkapkan pelaku M kini telah ditetapkan sebagai tersangka dengan pasal 368 KUHP tentang pemerasan dan pengancaman.
Baca SelengkapnyaPihak TNI memastikan pria berbadan gempal itu bukanlah anggota TNI melainkan sipil.
Baca SelengkapnyaPenangkapan terhadap pelaku dilakukan di Jakarta setelah polisi berkoordinasi dengan Grab.
Baca SelengkapnyaKepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengatakan dirinya akan mengecek kebenaran video pungli di Kapuk Muara tersebut.
Baca SelengkapnyaMI mengelak jika sempat menabrak dua mobil sebelum terjadi kecelakaan beruntun di gerbang tol Halim Utama.
Baca Selengkapnya