Grup Djarum investasi ke Go-Jek, ini kata Tiket.com
Merdeka.com - Go-Jek secara resmi telah disuntik dana oleh Global Digital Prima (GDP) Venture melalui PT Global Digital Niaga (GDN) atau Blibli. GDP Venture sendiri merupakan perusahaan investasi milik Grup Djarum yang aktif melakukan investasi di beberapa perusahaan rintisan digital.
Selain Go-Jek, pada Juni 2017 lalu, perusahaan online travel agent Tiket.com pun resmi diakuisisi GDP melalui Blibli. Ini artinya GDP Venture memiliki hak untuk mengembangkan Go-Jek dan Tiket.com lebih jauh lagi.
Lalu, apakah akan ada kolaborasi antara Go-Jek dengan Tiket.com?
-
Bagaimana Gojek mengintegrasikan layanannya? GoTransit memungkinkan masyarakat untuk memesan GoRide (ojek online) untuk menuju atau melanjutkan perjalanan dari stasiun, serta membeli tiket Commuter Line dalam satu proses transaksi.
-
Kenapa Bank Danamon ikut berinvestasi? Sejalan dengan komitmen MUFG untuk inovasi dan kolaborasi, dana ini bertujuan untuk mendukung perkembangan startup di Indonesia melalui kolaborasi strategis dengan Danamon dan Adira Finance, meningkatkan akses pasar, dan mendorong inklusi keuangan.
-
Apa penghargaan yang diterima Gojek? Penghargaan dari Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) yang diterima baru-baru ini menjadi bukti nyata dari pencapaian tersebut.
-
Siapa yang memimpin kemitraan tiket.com dengan Kemenparekraf? CEO tiket.com, George Hendrata, menegaskan pentingnya kolaborasi ini dalam membaca dan memetakan tren pariwisata guna mendukung kebijakan yang lebih efektif.
-
Kenapa Kemenparekraf bermitra dengan tiket.com? Pencapaian pariwisata yang telah kami capai bersama, ditopang oleh data-data yang diberikan tiket.com, mendorong kami untuk menghadirkan kebijakan yang berbasis data dan sesuai dengan perkembangan tren wisata yang ada.
-
Kenapa Gojek mendapat penghargaan? Penghargaan ini menunjukkan bahwa Gojek diakui sebagai penyedia layanan ride-hailing yang paling dipilih oleh pengguna saat menggunakan angkutan umum di Jakarta.
Co-Founder & Chief Marketing Officer Tiket.com, Gaery Undarsa, belum bisa memastikan kolaborasi itu terjadi. Hanya saja, ia berharap hal itu dapat terwujud. Karena bila kedua itu dikolaborasikan, bukan hal yang mustahil akan menjelma menjadi kekuatan baru dua perusahaan.
“Saya gak bisa ngomong banyak. Kita berharap sih ada strategik apa. Tapi kita gak tahu juga,” katanya kepada awak media di kantor barunya, Grha Niaga Thamrin, Jakarta, Senin (26/2).
Gaery pun mengakui langkah yang dilakukan perusahaan investasi GDP mengucurkan dananya itu merupakan strategi yang jitu. Sebab Go-Jek sebagai perusahaan aplikasi on demand memiliki kekuatan di masa mendatang. Terlebih dari sisi payment yang dimiliki Go-Jek, Go-Pay.
Pertanyaan itu pun pada akhirnya membentuk spekulasi jika ada kemungkinan nantinya bila Tiket.com dan Go-Jek berkolaborasi, metode pembayarannya bisa menggunakan Go-Pay. Namun, Gaery mengakui masih belum tahu mengenai hal itu.
“Saya bisa ngomong itu strategik. Bukan sekedar duit saja. Mereka invest ada strategic plan pastinya. Tapi kami belum tahu ya arahnya kemana. Kan perusahaan yang diinvest GDP juga banyak, gak hanya Tiket.com saja,” terangnya.
Di sisi lain, mengutip dari pernyataan Nadiem Makarim, Pendiri & CEO Go-Jek tentang masa depan Go-Pay. Lulusan Harvard Business School itu, bermimpi nantinya Go-Pay bisa digunakan di luar ekosistem Go-Jek. Maksudnya, bisa digunakan di mana saja baik secara online maupun offline.
“Saya harap Go-Pay bisa digunakan seperti cash, bisa dibawa ke mana mana, seperti halnya seperti bawa ponsel. Lebih aman dan mendorong orang orang menggunakan ekonomi digital,” ungkap dia.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini merupakan komitmen jangka panjang di dunia bisnis yang berkelanjutan bagi perusahaan, masyarakat dan lingkungan.
Baca SelengkapnyaGojek mendapatkan penghargaan sebagai aplikasi online favorit masyarakat.
Baca SelengkapnyaDia menyampaikan bahwa program itu memberikan peluang besar bagi perusahaan untuk memanfaatkan aset transportasi publik sebagai media pengenalan brand.
Baca SelengkapnyaKemitraan itu mencakup berbagai produk asuransi, seperti SafeTrip untuk perlindungan perjalanan saat menggunakan layanan mobilitas Gojek.
Baca SelengkapnyaBank DKI akan menyalurkan kredit investasi untuk pengadaan bus operator khusus dengan spesifikasi ukuran bus besar, sedang, maupun bus listrik.
Baca SelengkapnyaTransaksi akuisisi Tiktok terhadap Tokopedia bukan semata-mata demi pelaku usaha kecil-menengah dan produk dalam negeri.
Baca SelengkapnyaDigiTiket dari Indibiz tawarkan kemudahan pencatatan data dan sistem tiket.
Baca SelengkapnyaTelkomsel Ventures komitmen untuk berinvestasi di tiga jenis startup ini.
Baca SelengkapnyaBlueBird akan menyiapkan 100 unit taksi listrik, 50 unit armada mobil rental listrik, dan 10 unit armada bus jurusan IKN-Balikpapan.
Baca SelengkapnyaTidak hanya itu, JakCard juga dapat digunakan di sejumlah ruas tol seperti Jagorawi, JORR, Bogor Outer Ring Road, ruas tol dalam kota hingga tol Bali-Mandara.
Baca SelengkapnyaBank DKI akan terus mengembangkan aplikasi JakOne Mobile sebagai superapps dengan berbagai fitur.
Baca SelengkapnyaLebih lanjut, berikut ini alasan pentingnya menjaga pertumbuhan startup!
Baca Selengkapnya