Guna dapatkan data, NSA berani menyamar jadi Google
Merdeka.com - Segala cara dilakukan agensi NSA untuk mengumpulkan data orang yang mereka kehendaki. Salah satunya, menurut laporan terbaru, dengan menyamar sebagai orang Google.
Seperti yang dilansir oleh CNet (12/9), laporan ini diketahui berasal dari sebuah berita yang dilansir oleh situs berita Brasil. Dikatakan, seorang agen NSA baru saja menyamar sebagai orang dari Google guna mendapatkan kesempatan untuk bisa mengumpulkan data masyarakat seperti akun bank.
Cara yang dilakukan adalah dengan membuat seseorang menjadi target sasaran hacker tanpa disadari. Hacker awalnya berpura-pura sebagai perwakilan dari bank. Korban yang terjebak kemudian dijanjikan untuk mereka bantu namun harus terlebih dahulu memberikan data yang mereka inginkan.
-
Di mana fakta ditemukan dalam berita? Kehadiran fakta dalam berita tidak hanya untuk membuktikan kebenaran suatu peristiwa, tetapi juga untuk membangun kepercayaan antara media dan audiensnya.
-
Apa berita hoaks yang menyebar di Amerika Serikat? Situs-situs berita hoaks atau 'berita palsu' lebih banyak daripada surat kabar harian di seluruh Amerika Serikat.
-
Informasi apa yang disebarluaskan? Diseminasi adalah proses penyebaran informasi, temuan, atau inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola agar dapat dimanfaatkan oleh kelompok target atau individu.
-
Bagaimana data negara di Swedia bocor? International Business Machine (IBM), perusahaan teknologi multinasional asal Amerika Serikat memberikan sejumlah data kepada subkontraktor di Republik Ceko dan Serbia.
-
Bagaimana cara cek fakta informasi itu? Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
-
Bagaimana The New York Times mengumpulkan bukti? Mengutip The Verge, Jumat (22/11), tim hukum surat kabar tersebut telah menghabiskan lebih dari 150 jam untuk meneliti data pelatihan AI OpenAI guna menemukan contoh di mana artikel berita mereka digunakan.
Ketika data sudah didapat, hacker tak membantu sesuai janjinya. Pihak korban dan bank pun tak sadar bahwa keduanya sedang dikibuli oleh hacker.
Cara seperti ini juga dilakukan untuk mendapatkan data pengguna Google. Agen NSA menyamar sebagai perwakilan Google dan meminta data pengguna secara terang-terangan.
Namun, ketika dikonfirmasi, Google tentu saja menolak adanya kegiatan seperti itu. Mereka mengaku mengikuti program PRISM, namun tak sampai menipu penggunanya.
"Laporan terbaru yang kami berikan kepada pemerintah Amerika Serikat mengatakan bahwa adanya cara untuk mengakali sistem keamanan kami, kami tak memiliki bukti bahwa hal tersebut terjadi. Kami memang memberikan data pengguna kepada pemerintah, namun dengan tujuan untuk menghormati undang-undang," kata juru bicara Google.
Sementara, di lain pihak NSA juga tak memberikan tanggapan apapun mengenai hal ini. Namun, memang diketahui bahwa selama ini NSA rajin mengumpulkan data mengenai siapa saja yang mereka kehendaki di internet lewat program PRISM. (mdk/nvl)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tudingan ini cukup serius karena FBI menilai dua negara itu ingin mencuri data-data rahasia AS.
Baca SelengkapnyaTim Siber TNI langsung turun. Mengecek kabar dugaan peretasan yang dialami data milik Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI
Baca SelengkapnyaBocoran dokumen dari mitra pemasaran Facebook menunjukkan teknologi eavesdropping yang mendengarkan percakapan pengguna untuk menargetkan iklan.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Jenderal Agus Subiyanto membuka rekrutmen khusus untuk masyarakat yang memiliki kemampuan terkait IT.
Baca SelengkapnyaPenipuan properti dengan AI semakin meresahkan. Penipu menggunakan deepfake untuk menyamar sebagai pemilik asli dalam upaya mencuri properti.
Baca SelengkapnyaBadan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengidentifikasi bahwa ada kemungkinan laman tersebut telah diretas
Baca SelengkapnyaSebuah laporan menyatakan bahwa iPhone yang dimiliki oleh dua staf kampanye presiden AS telah berhasil diretas oleh peretas yang berasal dari Tiongkok.
Baca SelengkapnyaPelaku meretas alamat dan nomor telepon seluler Polsek Setiabudi dengan mengaku sebagai anggota Kepolisian
Baca SelengkapnyaSerangan hacker Indonesia ke situs-situs pemerintahan Israel sedang jadi perbincangan.
Baca SelengkapnyaBSSN masih berkoordinasi dengan Polri terkait dugaan kebocoran data INAFIS tersebut.
Baca SelengkapnyaIni penjelasan dari pakar siber security mengenai kecurigaan orang-orang terkait hal itu.
Baca SelengkapnyaKelompok hacker yang dikenal sebagai FIN7 meluncurkan situs generator foto atau video telanjang palsu bertenaga AI (deepfake).
Baca Selengkapnya