Hacker Arab Saudi sukses bajak akun Twitter Mark Zuckerberg
Merdeka.com - Sebuah grup hacker kecil tanggal 5 Juni malam kemarin diketahui berhasil membobol akun sosial media bos Facebook, Mark Zuckerberg. Bagaimana mereka bisa melakukannya?
Grup hacker tersebut adalah OurMine dan berasal dari Arab Saudi. OurMine sukses membajak akun Twitter dan Pinterest milik Mark Zuckerberg meski hanya dalam beberapa jam saja sebelum ditangani oleh tim Twitter dan Pinterest.
OurMine memperoleh data akun Mark Zuckerberg dari bocoran data hasil peretasan 167 juta pengguna LinkedIn yang dijual di Darkweb, pasar gelapnya internet.
-
Apa saja serangan yang dilakukan hacker? 'Terkadang, hampir setengah dari serangan ini menargetkan negara-negara anggota NATO, dan lebih dari 40 persen ditujukan terhadap pemerintah atau organisasi sektor swasta yang terlibat dalam pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur penting,' jelas Tom Burt dari Microsoft.
-
Siapa saja hacker yang menyerang? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Siapa yang menjadi target kejahatan siber? Tidak hanya perorangan yang menjadi target, namun perusahaan besar, pemerintah, hingga institusi finansial juga rentan terhadap serangan ini.
-
Siapa hacker yang menyerang Yahoo? Michael Calce merupakan hacker yang pernah menumbangkan berbagai situs web besar, seperti CNN, Dell, eBay, dan Fifa.com. Berawal dari pengetahuan yang dimilikinya untuk mengambil alih jaringan komputer universitas, Calce pun melakukan aksi-aksi yang lebih besar lagi. Ia juga bahkan pernah menyerang Yahoo, mesin pencari paling populer di saat itu, tahun 2000.
-
Siapa yang terdampak dari cyberbullying di TikTok? Hasil riset UNICEF menunjukkan bahwa cyberbullying dapat menimbulkan berbagai dampak negatif baik secara mental, emosional, maupun fisik.
-
Data apa yang diserang hacker? Kasus serangan hacker terhadap Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 membuka fakta lemahnya proteksi sistem di Indonesia.
Grup hacker ini untungnya tidak melakukan hal-hal terlalu buruk pada akun Mark. Hanya deface, mengunggah beberapa kicauan, dan mengubah deskripsi akun. "Hei, kami hanya menjajal sistem keamanan mu," tulis deskripsi akun Twitter Mark setelah dibajak OurMine.
Menariknya, OurMine sempat mentweet password LinkedIn Mark, yakni "dadada" yang diklaim digunakan oleh Mark untuk akun sosial medianya yang lain. Tapi sudah tentu Mark telah mengganti passwordnya setelah kejadian ini.
Akun sosial media Mark Zuckerberg diretas ©2016 SoftpediaBerdasarkan penelurusan Akamai, grup hacker OurMine mulai terdengar aksinya di tahun 2015 saat melancarkan serangan DDoS ke berbagai lembaga finansial. Lalu di bulan Januari 2016 lalu, OurMine mengaku meretas forum DayZ dan mencuri data 200.000 penggunanya. Anggota OurMine diprediksi hanya remaja Arab Saudi berjumlah 4-6 orang.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku berhasil meretas akun WhatsApp dan Instagram korban dengan modus menyebarkan link ke facebook dan Instagram.
Baca SelengkapnyaKonsul Jenderal RI Jeddah tengah menelusuri keberadaan jemaah yang menjadi korban.
Baca SelengkapnyaKJRI Jeddah Cari Rombongan Jemaah Korban Penipuan Selebgram Penjual Visa Haji Palsu
Baca SelengkapnyaAparat Keamanan Arab Saudi menangkap WNI yang menjanjikan haji tanpa antre di media sosial
Baca SelengkapnyaArab Saudi menghukum mati seorang kritikus pemerintah yang mengungkap dugaan korupsi dan pelanggaran hak asasi manusia melalui media sosial.
Baca SelengkapnyaAkun Instagram Bandara Internasional Adi Soemarmo Solo @adisoemarmoairport diretas orang tak bertanggungjawab.
Baca SelengkapnyaData BPJS Ketenagakerjaan diduga diretas dan diumumkan di forum internet.
Baca SelengkapnyaSaudi Tangkapi Warga yang Kritik Israel Soal Gaza di Dunia Maya
Baca SelengkapnyaPara hacker sudah meretas X khusus di 12 negara. Dua jam X di negara itu tak bisa diakses.
Baca SelengkapnyaIndonesia kembali dihebohkan kabar kebobolan 204 juta Data Pemilih Tetap (DTP) Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Baca SelengkapnyaMenurut pemantauan TPN, sejak beberapa hari terakhir performa Mahfud MD di media sosial lebih unggul dibanding cawapres lainnya.
Baca SelengkapnyaGhufron menyebut, pada Jumat malam bukan hanya dirinya yang mendapat teror berupa karangan bunga, melainkan juga pejabat struktural dan pimpinan KPK lainnya.
Baca Selengkapnya