Hacker berulah, internet dunia amburadul
Merdeka.com - Hari ini dunia dikejutkan oleh mandeknya trafik internet di berbagai negara. Ternyata, semua ini disebabkan oleh ulah Hacker.
Seperti yang dilansir oleh Ubergizmo (28/3), berbagai ISP di dunia melaporkan bahwa koneksi internet yang mereka sediakan bermasalah sehingga kecepatannya melambat. Anehnya, melambatnya kecepatan internet di seluruh dunia ini bukanlah akibat dari adanya kecelakaan infrastruktur fisik.
Ternyata, setelah diteliti, baru diketahui ada peran para peretas daam hal ini. Terlebih lagi, peretasan ini rupa-rupanya bisa dikategorikan dalam serangan hacker terparah sepanjang sejarah.
-
Apa saja serangan yang dilakukan hacker? 'Terkadang, hampir setengah dari serangan ini menargetkan negara-negara anggota NATO, dan lebih dari 40 persen ditujukan terhadap pemerintah atau organisasi sektor swasta yang terlibat dalam pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur penting,' jelas Tom Burt dari Microsoft.
-
Kenapa hacker menyerang negara-negara tertentu? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Siapa saja hacker yang menyerang? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Dimana internet mati berdampak pada masyarakat? 1 tahunSetelah satu tahun, adaptasi besar-besaran akan dilakukan oleh seluruh masyarakat. Di antara negara-negara berkembang, banyak negara yang telah membangun kembali jaringan telepon tetap/landline.
-
Data apa yang diserang hacker? Kasus serangan hacker terhadap Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 membuka fakta lemahnya proteksi sistem di Indonesia.
-
Siapa yang terkena dampak celah keamanan ini? Awalnya, Google percaya bahwa masalah ini hanya berdampak pada perangkat Pixel, namun kemudian terungkap bahwa ini adalah isu yang lebih luas yang mempengaruhi seluruh ekosistem Android, termasuk ponsel Samsung.
Akibat dari serangan ini pun tidak main-main. Netflix, beberapa sistem bank dunia, dan layanan email pun sempat terganggu.
Hingga kini, baru diketahui adanya serangan terhadap kelompok Spamhaus sebagai salah satu sasaran utama dalam aksi peretasan global ini. Spamhaus yang sehari-hari bertindak sebagai pengawas masuknya spam ke dalam email ini diduga telah disalahgunakan otoritasnya.
Cyberbunker menilai Spamhaus diserang dengan DDoS untuk menghancurkan lalu lintas internet dunia. Sehingga, banyak pihak yang merasa kelimpungan akibat hal ini. (mdk/nvl)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gangguan sistem IT besar-besaran yang melanda sejumlah negara telah mengguncang sektor penerbangan, bank, dan saluran televisi.
Baca SelengkapnyaDampak Parah Gangguan IT Software CrowdStrike: 3.000 Penerbangan di Amerika Serikat Dibatalkan, 11.000 Penerbangan Ditunda
Baca SelengkapnyaDunia digital yang semakin terkoneksi telah membuka pintu bagi kejahatan siber yang berkembang pesat.
Baca SelengkapnyaBerikut peristiwa mengerikan saat internet mati total di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaPenumpang pesawat di seluruh dunia menghadapi penundaan, pembatalan penerbangan, dan kesulitan saat check-in karena bandara terjebak dalam pemadaman IT.
Baca SelengkapnyaHacker berhasil membobol sistem observatorium tercanggih dunia di AS.
Baca SelengkapnyaMenurut Hadi, penyelidikan perlu dilakukan agar mencegah kejadian serupa terjadi di kemudian hari.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah daftar negara yang pernah putuskan internet.
Baca SelengkapnyaTampilan pesan bertuliskan "Something went wrong" di laman utama disertai dengan tombol "Reload page".
Baca SelengkapnyaPara pengguna Microsoft di puluhan negara mengalami pemadaman. Microsoft sedang menginvestigasinya.
Baca SelengkapnyaMenteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi, memaparkan kronologi serangan siber yang melanda Pusat Data Nasional.
Baca SelengkapnyaPusat Data Nasional yang dibawah kendali Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengalami down. Pengamat menduga ada unsur serangan siber.
Baca Selengkapnya