Hacker China akan luncurkan aksi besar-besaran ke Indonesia?
Merdeka.com - Sebuah laporan terbaru dari sebuah perusahaan keamanan FireEye berhasil mengungkapkan jika hacker China bakal melakukan aksi spionase terhadap perusahaan-perusahaan bonafit di Tanah Air.
Dilansir TechCrunch (13/4), tak hanya di Indonesia saja, para hacker China yang terkenal dengan kapabilitasnya melakukan cybercrime secara masif dan sistematis ini juga disebut bakal meretas perusahaan di kawasan Asia. Dilaporkan jika perusahaan di negara-negara seperti Singapura, India, Malaysia, Vietnam, Thailand, Nepal, dan Filipina menjadi sasaran dalam serangan ini.
"Sampai saat ini masih belum ada bukti pasti yang menunjukkan jika ini adalah operasi pemerintah China, tapi semua tanda mengarah ke China. Ada pembangunan properti intelektual besar di Asia, itulah medan pertempuran baru." ujar CEO FireEye, Bryce Boland kepada TechCrunch (13/4).
-
Bagaimana hacker China menyerang? Dalam pernyataan bersama, FBI dan Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur (Cybersecurity and Infrastructure Security Agency/CISA) mengungkapkan bahwa mereka tengah menyelidiki akses ilegal ke infrastruktur telekomunikasi komersial yang dilakukan oleh pelaku yang berhubungan dengan Republik Rakyat China (hacker China).
-
Kapan hacker China menyerang? Menurut laporan, hacker asal China sedang melancarkan serangan terhadap jaringan telekomunikasi di Amerika Serikat, dengan fokus pada ponsel calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump, serta Senator JD Vance.
-
Siapa yang dituduh sebagai hacker oleh China? Kementerian Keamanan Nasional China menuduh kelompok hacker yang diduga didukung oleh militer Taiwan, yaitu Anonymous 64, melakukan serangan siber dengan tujuan sabotase antipropaganda terhadap sejumlah target di China.
-
Apa tujuan serangan siber menurut China? Kementerian Keamanan Nasional China menuduh kelompok hacker yang diduga didukung oleh militer Taiwan, yaitu Anonymous 64, melakukan serangan siber dengan tujuan sabotase antipropaganda terhadap sejumlah target di China.
-
Kenapa hacker menyerang negara-negara tertentu? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Kenapa hacker China incar HP Donald Trump? Menurut laporan, hacker asal China sedang melancarkan serangan terhadap jaringan telekomunikasi di Amerika Serikat, dengan fokus pada ponsel calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump, serta Senator JD Vance.
Meski masih belum berani mengatakan jika hacker ini berada di bawah komando pemerintahan China langsung, namun FireEye telah berhasil mengumpulkan keterlibatan negara tirai bambu yang mencakup petunjuk operasi yang ditulis dalam bahasa China, code base yang dikembangkan oleh pengembang China, dan domain terkait yang dicurigai didaftarkan untuk keperluan operasi spionase ini.
FireEye menyebutkan jika target hacker China adalah informasi strategis yang menguntung bagi banda intelejen China seperti isu-isu politik, ekonomi, dan militer di kawasan Asia Tenggara.
Dilansir Ubergizmo (14/4), isu terkait rencana peretasan besar-besaran oleh hacker China sendiri bukan yang pertama kali muncul di beberapa tahun terakhir. Sebelumnya, Huawei yang jadi perusahaan smartphone asal China dituduh telah melakukan aksi mata-matai Amerika Serikat lewat smartphone yang mereka jual di negara tersebut. (mdk/dzm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tudingan ini cukup serius karena FBI menilai dua negara itu ingin mencuri data-data rahasia AS.
Baca SelengkapnyaSerangan hacker Indonesia ke situs-situs pemerintahan Israel sedang jadi perbincangan.
Baca SelengkapnyaOtaki Penipuan Online dengan Korban 800 Orang, WN China Ditangkap Bareskrim
Baca SelengkapnyaBerikut daftar negara-negara yang kerap diserang hacker.
Baca SelengkapnyaLagi banyak dibahas di media sosial, sebenarnya apa sih ransomware itu?
Baca SelengkapnyaBagi perusahaan, serangan siber akan berdampak terhadap operasional organisasi.
Baca SelengkapnyaPerusahaan raksasa dunia yang lain bisa melihat ini menjadi celah atau dipandang sebagai buruknya tata kelola birokrasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBanyak situs web yang berhasil diretas oleh hacker meski sudah diberi keamanan paling canggih.
Baca SelengkapnyaMenurut riset GBG, lebih dari 56 persen bisnis di Indonesia telah menjadi korban dari berbagai bentuk Fraud Digital.
Baca SelengkapnyaTikTok dikabarkan akan menggandeng Tokopedia untuk membuka e-commerce di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPelaku mengaku diberi upah 15 juta per bulan oleh pelaku
Baca SelengkapnyaIndonesia mengalami 2.200 serangan siber per satu menit.
Baca Selengkapnya