Hacker Filipina minta maaf atas aksi peretasan ke situs Indonesia
Merdeka.com - Blood Sec Hackers yang mengatasnamakan perwakilan hacker Filipina akhirnya melakukan aksi minta maaf kepada masyarakat INdonesia atas aksi peretasan yang mereka lalukan dini hari tadi (29/4).
Melalui laman Facebook-nya, Blood Sec Hackers mengunggah postingan yang berisikan kalimat permintaan maaf atas tindakan mereka dan juga menyebutkan jika aksi deface ini semata-mata dilakukan sebagai bentuk protes akan rencana eksekusi mati warga Filipina, Mary Jane Veloso.
"Salam Indonesia, Atas nama Bloodsec Hacker, kami meminta maaf atas tindakan kami kemarin yang telah mengotori website Anda, kami hanya ingin mengungkapkan rasa simpati kami pada sesama warga negara Filipina, Mary Jane Veloso, yang mendapatkan hukuman mati. Kami menyadari bahwa tindakan yang kami lakukan terlalu ceroboh dan kurang tepat.
-
Siapa yang minta maaf? 'Saya ingin meminta maaf kepada Alex atas pernyataan saya yang terlalu 'kasar' dalam wawancara setelah balapan. Saat itu, emosi saya sangat tinggi karena situasi yang terjadi dan saya melihat data telemetri dari sudut pandang yang negatif. Namun, saya menyadari bahwa kata-kata saya terlalu 'kasar'. Saya tidak bermaksud menyatakan bahwa ia sengaja menyebabkan kecelakaan saya,' ujar Bagnaia.
-
Siapa saja yang perlu meminta maaf? Kesalahan bisa secara tak sengaja maupun sengaja kita lakukan kepada orang terdekat. Di antaranya yakni seperti orang tua, kakak, adik, kekasih, suami, istri, atau anak.
-
Kenapa Brain Cipher meminta maaf? 'Mereka menekankan perlunya pendanaan dan spesialis keamanan siber. Mohon maaf kepada Indonesia atas gangguan ini. Mereka meminta pengakuan publik atas keputusan mereka,' tulisnya.
-
Siapa yang perlu meminta maaf? Ketika saya mengatakan, 'Maaf,' itu karena saya benar-benar menyesali sesuatu.
-
Siapa yang harus minta maaf? Dari berbagai sumber, berikut kami merangkum kata-kata minta maaf kepada orang tua tulus dan menyentuh hari, bisa menjadi rekomendasi Anda.
-
Bagaimana cara menyampaikan maaf yang tulus? Janganlah memberi dan menerima sebuah ucapan maaf hanya terucap di mulut saja, lakukanlah dengan segenap hati.
Seperti yang Anda lihat, kami sedang memperbaiki setiap kekacauan yang kami buat. Situs-situs yang telah dirusak kemarin sudah dikembalikan. Kami percaya tindakan ini bisa Anda (hacker Indonesia) maklumi." tulis Blood Sec Hackers.
Memang siang tadi, kelompok hacker asal Filipina ini sudah melaporkan jika pihaknya tengah memperbaiki situs yang sempat diretasnya. Bahkan mereka juga mengunggah daftar situs yang sudah kembali tampil normal di laman Facebook mereka.
(mdk/dzm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Serangan hacker Indonesia ke situs-situs pemerintahan Israel sedang jadi perbincangan.
Baca SelengkapnyaKelompok peretas yang menamakan Brain Chiper membuat pernyataan publik. Mereka bakal memberikan kunci enkripsi.
Baca SelengkapnyaBanyak hacker atau peretas bereaksi dengan kebijakan perang Israel.
Baca SelengkapnyaData BPJS Ketenagakerjaan diduga diretas dan diumumkan di forum internet.
Baca SelengkapnyaPelaku ransomware Brain Cipher akan mengembalikan data-data yang terkunci. Benarkah?
Baca SelengkapnyaPelaku meretas alamat dan nomor telepon seluler Polsek Setiabudi dengan mengaku sebagai anggota Kepolisian
Baca SelengkapnyaPelanggan tidak perlu khawatir karena seluruh data pelanggan dipastikan aman ungkap pihak Smartfren.
Baca SelengkapnyaLima remaja yang diketahui sebagai siswi SMP itu merilis sebuah video klarifikasi yang berisi permintaan maaf.
Baca SelengkapnyaTentara yang tergabung ke dalam satuan militer berjuluk IDF itu sontak diserang warganet.
Baca SelengkapnyaMenurut Budi Awaluddin, candaan kelima siswi tersebut menjadi sorotan karena videonya sudah viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaIndonesia kembali dihebohkan kabar kebobolan 204 juta Data Pemilih Tetap (DTP) Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Baca SelengkapnyaNetizen Indonesia ramai-ramai mencari akun media sosial para tentara Israel. Mereka menyerbu mereka dengan hujatan di kolom komentar.
Baca Selengkapnya