Hacker Indonesia sukses obok-obok data CIA dan NASA
Merdeka.com - Bukan hanya serangan bentuk DDoS dan deface saja yang ternyata bisa dilakukan oleh hacker Indonesia dalam serangan cybernya ke situs pemerintahan Australia. Baru saja, dedemit dunia maya ini juga berhasil mengumpulkan beberapa data rahasia dari CIA Australia.
Pantauan merdeka.com (14/11), hal ini pertama kali diungkap oleh akun Facebook bernama www.facebook.com/steril1337. Akun dengan alias Black'April tersebut membeberkan berbagai data dari database sistem pemerintahan Australia yang kemudian disimpan dalam pastebin.
Beberapa data yang diungkap pun sebenarnya bisa digolongkan kategori rahasia negara. Hal ini karena menyangkut adanya data dari CIA, NASA, dan berbagai misi yang akan diselenggarakan oleh agensi tersebut.
-
Apa laporan yang dirilis tentang internet? We Are Social pada Januari 2024 lalu telah merilis laporan terbarunya tentang adopsi internet di dunia. Laporan yang bertajuk Digital 2024 Global Overview Report itu salah satunya memotret kondisi negara-negara yang masih warganya belum terkoneksi internet.
-
Bagaimana cara hacker mengutak-atik pelaporan? Daripada mencoba mengubah jumlah suara yang sebenarnya, peretas juga dapat menargetkan mereka yang melaporkan total suara pada malam pemilu—dengan mencoba memanipulasi hasil di situs web Menteri Luar Negeri. Serangan semacam itu, jika dilakukan secara halus, dapat melemahkan kepercayaan terhadap hasil akhir.
-
Data apa yang bocor di Jepang? Kebocoran data tersebut melibatkan nama, nomor identifikasi, tanggal lahir, dan alamat.
-
Data apa yang diserang hacker? Kasus serangan hacker terhadap Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 membuka fakta lemahnya proteksi sistem di Indonesia.
-
Bagaimana data negara di Swedia bocor? International Business Machine (IBM), perusahaan teknologi multinasional asal Amerika Serikat memberikan sejumlah data kepada subkontraktor di Republik Ceko dan Serbia.
-
Bagaimana peretas mendapatkan data DPT? Pelaku kejahatan siber dengan nama anonim 'Jimbo' mengklaim telah meretas situs kpu.go.id dan mendapatkan data DPT dari situs tersebut.
Untuk data yang pertama bocor adalah data mengenai agen CIA Nguyen Ricard. Data ini disalin dalam pastebin http://pastebin.com/7RnbRxa6.
Data yang kedua menyangkut username dan password pemilik akun di Ozi Pilots Online, sebuah situs yang mengindeks berbagai aktivitas terbang para pilot Australia. Data ini dibocorkan dalam http://pastebin.com/7FKJLytP.
Sementara, data mengenai pilot dan misi NASA diungkap melalui http://pastebin.com/Dv95UUwq. Selain itu, banyak lagi yang diungkap dalam pastebin tersebut.
Sampai saat ini sendiri perang cyber yang berkecamuk di Australia belum menunjukkan tanda usai. Hingga kini, hacker Indonesia terus berupaya merontokkan berbagai situs yang jadi afiliasi pemerintahan negeri kanguru tersebut.
(mdk/nvl)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang hacker mengungkap celah keamanan di sistem NASA dan menerima surat apresiasi resmi dari badan antariksa tersebut.
Baca SelengkapnyaSerangan hacker Indonesia ke situs-situs pemerintahan Israel sedang jadi perbincangan.
Baca SelengkapnyaIndonesia kembali dihebohkan kabar kebobolan 204 juta Data Pemilih Tetap (DTP) Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Baca SelengkapnyaJika ditilik dari akun X @bjorkanism, Bjorka berasal dari Polandia di Kota Warsawa.
Baca SelengkapnyaTim Siber TNI langsung turun. Mengecek kabar dugaan peretasan yang dialami data milik Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI
Baca SelengkapnyaData BPJS Ketenagakerjaan diduga diretas dan diumumkan di forum internet.
Baca SelengkapnyaPelaku meretas alamat dan nomor telepon seluler Polsek Setiabudi dengan mengaku sebagai anggota Kepolisian
Baca SelengkapnyaBSSN masih berkoordinasi dengan Polri terkait dugaan kebocoran data INAFIS tersebut.
Baca SelengkapnyaBanyak hacker atau peretas bereaksi dengan kebijakan perang Israel.
Baca SelengkapnyaDittipidsiber tengah melakukan penyelidikan lebih jauh sembari berkoordinasi dengan pihak lain
Baca SelengkapnyaKelompok ransomware Brain Cipher mengakui bobol data PDNS 2 tak sulit.
Baca SelengkapnyaKemenkominfo mengaku segera mengecek informasi tersebut.
Baca Selengkapnya