Hacker Jalur Gaza ciptakan virus baru, serang Israel hingga Amerika
Merdeka.com - Perusahaan keamanan internet, ClearSky Cybersecurity, baru saja mengumumkan keberadaan virus atau malware baru yang diciptakan oleh grup hacker asal Gaza, Gaza Cybergang.
Grup hacker tersebut diklaim sudah lahir sejak tahun 2012 dan pernah melancarkan beberapa kampanye hacking seperti DownExecute, XtremeRAT, dan MoleRAT. Nah, di tahun ini Gaza Cybergang terendus mengembangkan malware baru bernama DustSky atau NeD Worm.
Gaza Cybergang menyebarkan virus ini lewat email yang dikirim ke target. Target-target itu tersebar di kawasan Israel, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Irak, Amerika, dan beberapa negara Eropa lain. Harapannya, akan ada pejabat publik atau anggota pemerintahan yang terjebak email spam berisi lampiran bervirus itu.
-
Bagaimana hacker menyerang? Mereka menggunakan aktor-aktor yang berpura-pura menjadi diplomat Barat dan pejabat Ukraina untuk mengakses akun, memahami kebijakan luar negeri Barat terhadap Ukraina, serta merencanakan serangan terhadap organisasi pemerintah Ukraina dan sektor-sektor penting di NATO.
-
Apa saja serangan yang dilakukan hacker? 'Terkadang, hampir setengah dari serangan ini menargetkan negara-negara anggota NATO, dan lebih dari 40 persen ditujukan terhadap pemerintah atau organisasi sektor swasta yang terlibat dalam pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur penting,' jelas Tom Burt dari Microsoft.
-
Aplikasi malware apa yang mencuri data pengguna? Dikenal sebagai aplikasi SpyLoan, aplikasi bermasalah ini banyak ditemukan di Google Play Store — dan beberapa juga ditemukan di App Store Apple.
-
Kenapa password yang mudah diretas berbahaya? Pernahkah terbayang jika password yang Anda buat bisa dibobol hanya dalam waktu kurang dari 1 detik? Berbahaya bukan?
-
Data apa yang diserang hacker? Kasus serangan hacker terhadap Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 membuka fakta lemahnya proteksi sistem di Indonesia.
-
Kenapa password mudah dibobol? 'Secara tidak sadar, manusia membuat kata sandi yang sangat '‘manusia', yang berarti ini berisikan kata-kata dari kamus dalam bahasa aslinya, seperti menampilkan nama dan nomor. dll. Bahkan kombinasi yang tampaknya kuat sekalipun jarang benar-benar acak, sehingga dapat ditebak dengan algoritma.
Selain email, DustSky juga disebarkan lewat link-link download aplikasi palsu. Metode ini disebut ClearSky khusus dibuat untuk menyerang pengembang software. Bahkan, beberapa link situs yang berisi virus DustSky muncul di Freelance.com, situs untuk mencari pekerjaan freelance.
Saat sudah menginfeksi sistem, DustSky dapat dipakai untuk mencuri password dari browser pengguna, mengambil screenshot perangkat, termasuk mencari data di dalam komputer. Cerdiknya, virus ini mempunyai kode khusus yang membuatnya kebal terhadap upaya penghentian dari pakar keamanan internet.
Sumber: Fossbytes
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyak hacker atau peretas bereaksi dengan kebijakan perang Israel.
Baca SelengkapnyaAgresi brutal Israel di Jalur Gaza, Palestina, telah membunuh hampir 39.000 warga sipil.
Baca SelengkapnyaPara hacktivis atau peretas ikut terjun membela Palestina dengan meretas situs web pemerintah Israel.
Baca SelengkapnyaBerikut beberapa nama hacker yang pernah muncul dan mengklaim berasal dari Palestina.
Baca SelengkapnyaAda banyak ragam metode yang mungkin dipakai hacker Omar A. membobol Iron Dome
Baca SelengkapnyaCerita Omar A sosok hacker Palestina yang sempat ditahan agen Mossad Israel dan diselamatkan oleh Turki.
Baca SelengkapnyaMerujuk AFP Fact Check, tidak ada bukti apapun yang menunjukan uang hasil pembobolan bank itu disumbangkan ke orang-orang miskin di Afrika ataupun Palestina.
Baca SelengkapnyaBerikut daftar negara-negara yang kerap diserang hacker.
Baca SelengkapnyaHamas Dapatkan Dokumen Rahasia Berisi Identitas 2.000 Tentara Israel, Ada Nomor Ponsel Sampai Akun Medsos
Baca SelengkapnyaMiliter dan intelijen Israel jelas gagal mengantisipasi serangan Hamas itu.
Baca SelengkapnyaIsrael membunuh targetnya ketika mereka berada di rumah bersama anak-anak mereka.
Baca SelengkapnyaTentara Israel menggunakan robot yang membawa alat peledak untuk membunuh warga Palestina dan menghancurkan bangunan di Gaza.
Baca Selengkapnya