Hacker pembobol situs NASA dan FBI terancam penjara 99 tahun
Merdeka.com - Lauri Love (31) adalah seorang hacker yang dari tahun 2012-2013 melakukan serangkaian aksi peretasan di berbagai lembaga penting Amerika. Pria yang kini di tahan di Inggris itu terancam hukuman penjara nyaris 1 abad.
Love tertangkap di rumahnya di Suffolk, Inggris, di 2013 setelah menjadi buronan di Amerika. Love dituduh melakukan peretasan website Angkatan Darat Amerika, NASA, dan FBI saat masih tinggal di New Jersey, Amerika. Bahkan, aksinya banyak disebut sebagai salah satu peretasan komputer militer terparah dalam sejarah.
Saat ini Love masih menjalani persidangan terakhir sebelum diputuskan oleh pengadilan Inggris akan diekstradisi atau diserahkan ke pemerintah Amerika untuk menerima hukuman 'sebenarnya'. Bila jadi terekstradisi, Love terancam mendekam di penjara selama 99 tahun.
-
Apa saja serangan yang dilakukan hacker? 'Terkadang, hampir setengah dari serangan ini menargetkan negara-negara anggota NATO, dan lebih dari 40 persen ditujukan terhadap pemerintah atau organisasi sektor swasta yang terlibat dalam pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur penting,' jelas Tom Burt dari Microsoft.
-
Siapa saja hacker yang menyerang? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Apa saja serangan siber yang paling sering terjadi? Laporan tersebut menyoroti tiga perubahan signifikan dalam karakteristik ancaman dan serangan siber yang terjadi di berbagai negara. Mulai dari yang berkaitan dengan ransomware, fraud, hingga identity and social engineering.
-
Bagaimana hacker menyerang? Mereka menggunakan aktor-aktor yang berpura-pura menjadi diplomat Barat dan pejabat Ukraina untuk mengakses akun, memahami kebijakan luar negeri Barat terhadap Ukraina, serta merencanakan serangan terhadap organisasi pemerintah Ukraina dan sektor-sektor penting di NATO.
-
Apa saja tebusan terbesar hacker? Serangan ransomware WannaCry, Nilai Tebusan USD 4 Miliar Salah satu permintaan tebusan terbesar terjadi pada Serangan ransomware WannaCry pada Mei 2017 silam yang menyebar secara global melalui komputer dengan sistem windows. Serangan ini mengakibatkan 230.000 pengguna computer Windows di 150 negara tidak mengakses beberapa dokumen penting karena data dikunci peretas. Padahal, Windows telah memberikan informasi ke penggunanya untuk melakukan pembaruan perangkat keamanan bernama EternalBlue. Saat itu, permintaan tebusan yang dilayangkan kelompok WannaCry mencapai USD4 miliar.
-
Apa contoh jenis kejahatan siber? Jenis malware yang mengenkripsi data pada komputer korban dan meminta pembayaran tebusan untuk mendapatkan kunci dekripsi.
Menariknya, dari data pengadilan terungkap bila Love adalah seorang kriminal siber spesialis penyadapan komputer yang sempat bergabung dengan grup hacker Anonymous. Saat masih di Anonymous, Love juga aktif melakukan protes pada Amerika.
Sumber: Techworm
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC Pratama Persadha menyampaikan kondisi terkini terkait Pusat Data Nasional.
Baca SelengkapnyaSerangan hacker Indonesia ke situs-situs pemerintahan Israel sedang jadi perbincangan.
Baca SelengkapnyaSeorang hacker mengungkap celah keamanan di sistem NASA dan menerima surat apresiasi resmi dari badan antariksa tersebut.
Baca SelengkapnyaHacker berhasil membobol sistem observatorium tercanggih dunia di AS.
Baca SelengkapnyaSaat ini server dinonaktifkan, dengan proses penyelidikan yang ditangani Tim Siber TNI.
Baca SelengkapnyaMenteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi, memaparkan kronologi serangan siber yang melanda Pusat Data Nasional.
Baca SelengkapnyaMenkominfo memaparkan kronologi serangan siber yang melanda Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) kena serangan Ransomware.
Baca SelengkapnyaSerangan siber yang meminta tebusan paling tinggi terjadi pada perusahaan teknologi TI terbesar asal Amerika Serikat (AS), Kaseya.
Baca SelengkapnyaIndonesia kembali dihebohkan kabar kebobolan 204 juta Data Pemilih Tetap (DTP) Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Baca SelengkapnyaTim Siber TNI langsung turun. Mengecek kabar dugaan peretasan yang dialami data milik Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI
Baca SelengkapnyaBeragam aksi kejahatan pernah ia lakukan. Kemudian di penjara. Bahkan menyebut dibui adalah tempat liburan.
Baca Selengkapnya