Hacker Rusia Dikabarkan Menargetkan Serangan ke Kedubes AS di Beberapa Negara
Merdeka.com - Lembaga Check Point Research belum lama ini melaporkan kalau kedutaan besar Amerika Serikat (AS) di beberapa negara terancam serangan dari hacker rusia.
Menurut laporan mereka seperti yang dimuat di UbergizmoviaLiputan6.com pada Rabu (24/4), ada sejumlah email yang disamarkan dalam bentuk dokumen resmi yang ditujukan untuk kedutaan besar.
Mirisnya, email tersebut memuat attachment dokumen Excel yang diduga sebagai malware. Saat attachment dibuka, hacker akan mampu mengontrol komputer korban lewat TeamViewer, yakni layanan remote access service.
-
Kenapa Observatorium di AS diserang hacker? Setelah serangan siber terjadi pada kedua teleskop tercanggih ini, Pusat Keamanan Nasional AS memperingat agar memperkuat dan memperluas keamanan siber agar tidak merugikan keamanan nasional yang dapat berdampak pada ekonomi AS.
-
Kenapa hacker menyerang negara-negara tertentu? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Kapan Observatorium di AS diserang hacker? Laboratorium Penelitian Astronomi Inframerah Optik Nasional (NOIRLab NFS), Amerika Serikat (AS), mendeteksi adanya serangan siber pada sistem komputernya pada pagi hari tanggal 1 Agustus 2023.
-
Dimana negara yang paling banyak kena kejahatan siber? Dengan 791.790 bisnis yang terkena dampak penipuan online, AS adalah salah satu negara yang paling banyak mengalami kejahatan dunia maya.
-
Negara mana yang paling terkena Ransomware? Berikut adalah daftar negara-negara dengan tingkat serangan ransomware tertinggi berdasarkan data dari Statista per Maret 2022 hingga Maret 2023: SingapuraSingapura menduduki peringkat pertama dengan tingkat serangan ransomware tertinggi. Sebanyak 84 persen perusahaan di Singapura mengalami ransomware dalam 12 bulan terakhir.
-
Dimana lokasi observatorium yang diserang hacker? Dua observatorium astronomi tercanggih di dunia, Teleskop Gemini Utara di Hawaii dan Teleskop Gemini Selatan di Chili, terpaksa menghentikan operasinya karena terkena serangan siber yang menyebabkan tertundanya pekerjaan serta mematikan teleskop kecil lainnya.
Lebih lanjut disebutkan, kedutaan Amerika Serikat di negara seperti Italia, Nepal, Bermuda, Lebanon, Kenya, dan beberapa lainnya termasuk ke dalam serangan ini.
"Serangan ini memang menargetkan pejabat dan kedutaan besar negara-negara maju seperti Amerika Serikat," tulis laporan tersebut.
Meski begitu, Check Point Research tidak memastikan apakah serangan siber ini merupakan motif berbau pelitik atau tidak.
"Serangan ini bisa jadi direncanakan dengan apik, sehingga para hacker merancang dokumen berbahaya tersebut berdasarkan dengan ketertarikan korban," lanjut laporan.
Reporter: Jeko I.R (mdk/faz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut daftar negara-negara yang kerap diserang hacker.
Baca SelengkapnyaBerikut fakta mengenai jelang tahun pemilu yang disukai hacker.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat (AS) menuding satelit yang baru diluncurkan Rusia berbahaya. Begini alasannya.
Baca SelengkapnyaMenkominfo Budi Arie Setiadi menyebut, bahwa tidak ada negara di seluruh dunia yang tidak terkena serangan Ransomware.
Baca SelengkapnyaTudingan ini cukup serius karena FBI menilai dua negara itu ingin mencuri data-data rahasia AS.
Baca Selengkapnya"Sejauh ini tidak ada ancaman yang dianggap kredibel," kata FBI, Rabu (6/11).
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat (AS) cemas melihat rencana Rusia mau meletakan senjata nuklir di luar angkasa.
Baca SelengkapnyaMenkominfo mengungkapkan, serangan siber server PDNS terdapat dua kemungkinan pelaku.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah beberapa hacker yang paling ditakuti di dunia. Ada juga yang paling dicari karena aksinya yang sangat merugikan.
Baca SelengkapnyaSerangan siber ransomware terhadap Pusat Data Nasional (PDN) membuat layanan di sejumlah instansi publik menjadi terganggu, termasuk imigrasi.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku telah melakukan evaluasi menyeluruh buntut peretasan PDN.
Baca SelengkapnyaMenteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi, memaparkan kronologi serangan siber yang melanda Pusat Data Nasional.
Baca Selengkapnya