Hacker Sinchan bobol email dan password polisi Australia
Merdeka.com - Meski serangan hacker Indonesia yang digalang Indonesia Security Down masih dihentikan hingga sekarang, ternyata masih ada saja hacker yang menyerang dunia maya Australia saat ini. Baru saja, muncul sebuah klaim bahwa hacker telah menguasai email dan password para polisi Australia.
Pantauan merdeka.com (22/11), sebuah laman pastebin tanpa identitas menuliskan bahwa tim hacker BlackSinchan yang terdiri dari BlackOne HaXor dan Sinchankeke baru saja mengambil beberapa email dan password milik polisi Australia. Mereka pun kemudian membeberkan 25 nama akun dan password milik polisi yang berhasil mereka bobol.
Selain itu, mereka juga menambahkan beberapa username dan akun login untuk situs www.ndlerf.gov.au/secure. Namun, setelah dicek oleh merdeka.com, ternyata situs tersebut tidak bisa diakses.
-
Bagaimana cara hacker mengutak-atik pelaporan? Daripada mencoba mengubah jumlah suara yang sebenarnya, peretas juga dapat menargetkan mereka yang melaporkan total suara pada malam pemilu—dengan mencoba memanipulasi hasil di situs web Menteri Luar Negeri. Serangan semacam itu, jika dilakukan secara halus, dapat melemahkan kepercayaan terhadap hasil akhir.
-
Siapa yang menyebarkan klaim ini? Video tersebut diunggah oleh akun Youtube bernama @AKTUAL pada Selasa (25/6) lau, dan telah ditonton hingga lebih dari 1000 kali.
-
Apa saja serangan yang dilakukan hacker? 'Terkadang, hampir setengah dari serangan ini menargetkan negara-negara anggota NATO, dan lebih dari 40 persen ditujukan terhadap pemerintah atau organisasi sektor swasta yang terlibat dalam pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur penting,' jelas Tom Burt dari Microsoft.
-
Siapa saja hacker yang menyerang? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Di mana hacker menyebarkan phishing? Pada saat yang sama, perangkat phishing canggih baru — templat halaman phishing yang sudah dibuat sebelumnya — yang dibuat dengan alat otomatis terus muncul di dark web, sehingga memungkinkan semakin banyak penyerang untuk menyebarkan situs phishing paling efektif yang meniru platform game populer.
-
Bagaimana hacker menyerang? Mereka menggunakan aktor-aktor yang berpura-pura menjadi diplomat Barat dan pejabat Ukraina untuk mengakses akun, memahami kebijakan luar negeri Barat terhadap Ukraina, serta merencanakan serangan terhadap organisasi pemerintah Ukraina dan sektor-sektor penting di NATO.
Dalam laman ini sendiri hacker BlackSinchan menyatakan bahwa mereka bukanlah bagian dari Anonymous. Sehingga, aksi mereka sama sekali tidak dikoordinasikan dengan hacktivist terbesar dunia tersebut.
Adapun serangan ini dilakukan karena masih berkaitan dengan perang cyber di dunia maya Australia. Para hacker ini meminta agar Australia menghentikan tindakan mata-mata ke Indonesia.
"This is the payback for Spying Indonesia ! We Love Australia , We Love our Country ! BUT STOP SPYING AT MY COUNTRY !," tulis Blacksinchan.
Hacker ini sendiri berjanji akan mengungkapkan lebih banyak lagi akun milik pemerintah Australia. Namun, sebagai peringatan, akun dan email milik polisi inilah yang pertama kali mereka beberkan.
(mdk/nvl)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jika diketik kalimat ini di Google, semua data pribadi akan disedot hacker.
Baca SelengkapnyaPerusahaan asal Singapura merugi Rp32 miliar. Lima tersangka ditangkap.
Baca SelengkapnyaData BPJS Ketenagakerjaan diduga diretas dan diumumkan di forum internet.
Baca SelengkapnyaPolri Bongkar Kasus Scam Email Rugikan Perusahaan Singapura Rp32 M, Ada WNA Ikut Terlibat
Baca SelengkapnyaPelaku menggunakan email palsu mengganti posisi alfabet atau menambahkan satu huruf pada alamat email sehingga menyerupai aslinya.
Baca SelengkapnyaPelaku meretas alamat dan nomor telepon seluler Polsek Setiabudi dengan mengaku sebagai anggota Kepolisian
Baca SelengkapnyaPelaku berhasil meretas akun WhatsApp dan Instagram korban dengan modus menyebarkan link ke facebook dan Instagram.
Baca SelengkapnyaAksi SH terbongkar dengan modus melakukan top up pulsa dengan nilai Rp4.350.000 secara ilegal.
Baca SelengkapnyaDittipidsiber tengah melakukan penyelidikan lebih jauh sembari berkoordinasi dengan pihak lain
Baca SelengkapnyaSerangan hacker Indonesia ke situs-situs pemerintahan Israel sedang jadi perbincangan.
Baca SelengkapnyaDiduga data pemilih ini dijual hacker sebesar Rp 1,2 miliar.
Baca SelengkapnyaBSSN masih berkoordinasi dengan Polri terkait dugaan kebocoran data INAFIS tersebut.
Baca Selengkapnya