Hacker sudah muak akan wajah hukum Indonesia
Merdeka.com - Beberapa hari ini, lebih dari satu situs Kepolisian RI disatroni peretas. Apakah, mereka (para hacker) sudah muak akan wajah hukum dan keadilan di Indonesia?
Para hacker kembali beraksi dengan serang situs-situs Kepolisian Republik Indonesia. Memang, situs-situs tersebut tidak rusak, para peretas hanya menjadikan website tersebut berubah nama domainnya, deface serta mereset koneksinya saja.
Walaupun sempat diperbaiki oleh tim IT POLRI, namun berulang kali serangan serupa tetap dilancarkan. Bahkan, sampai sekarang ini (21/05), www.polri.go.id, masih belum dapat diakses dan menunjukkan pesan, 'The connection was reset.'
-
Siapa saja hacker yang menyerang? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Apa saja serangan yang dilakukan hacker? 'Terkadang, hampir setengah dari serangan ini menargetkan negara-negara anggota NATO, dan lebih dari 40 persen ditujukan terhadap pemerintah atau organisasi sektor swasta yang terlibat dalam pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur penting,' jelas Tom Burt dari Microsoft.
-
Kenapa kejahatan siber di Indonesia sangat berbahaya? Kejahatan siber dengan berbagai bentuk dan tingkat kompleksitasnya, menjadi ancaman serius bagi individu, perusahaan, dan bahkan negara secara keseluruhan.
-
Kenapa hacker menyerang negara-negara tertentu? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Bagaimana hacker menyerang? Mereka menggunakan aktor-aktor yang berpura-pura menjadi diplomat Barat dan pejabat Ukraina untuk mengakses akun, memahami kebijakan luar negeri Barat terhadap Ukraina, serta merencanakan serangan terhadap organisasi pemerintah Ukraina dan sektor-sektor penting di NATO.
-
Apa yang dilakuin hacker di PDN Surabaya? Terbaru, Pusat Data Nasional (PDN) Sementara 2 di Surabaya yang dikelola Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), terkena ransomware. Akibatnya data-data yang berada di dalamnya terkunci.
Dengan munculnya serangan-serangan ini, pihak Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengaku siap membantu kepolisian dalam melacak pembobol situs-situs Polri.
Sayangnya, pihak kepolisian masih belum meminta bantuan APJII untuk menyelesaikan masalah ini. "Kalau dikoordinasikan bisa, namun kepolisian belum meminta bantuan kami," ujar Ketua Umum APJII Semmy Pangerapan, kepada merdeka.com, Selasa (21/5).
Memang, hal semacam ini bukanlah sesuatu yang baru karena dari tahun tahun sebelumnya, juga banyak website yang menjadi korban para peretas. Namun, sedikit menganalisis kenapa sasaran terkesan hanya dalam satu lingkup saja atau hanya situs-situs kepolisian saja?
Dari situs-situs kepolisian yang berhasil diretas, para hacker membuat tampilan baru di halaman muka. Tampilan-tampilan tersebut memiliki arti sindiran terhadap kepolisian dan hukum di Indonesia.
[Baca juga: Hukuman terhadap hacker lebih berat dibanding penghilang nyawa?]
Menurut Direktur Indonesia ICT Institute Heru Sutadi, serangan-serangan hacker yang terjadi terhadap situs Kepolisian RI dan juga Kementerian Pertahanan, bukan tidak mungkin dikarenakan imbas kasus Wildan, yang ternyata dibohongi karena sebelumnya disebutkan beberapa pihak dari pemerintah dan DPR untuk dibina.
Bahkan ketidakpuasan akan hukum dan keadilan di Indonesia ini juga menjadi perbincangan sekaligus bahan olok-olok. Intinya, banyak peretas yang mengamini bahwa hukum di Indonesia menggunakan sistem tebang pilih dan tumpul ke atas.
Dengan pandangan dipadu realita yang ada, kemungkinan hal tersebutlah yang menjadikan para peretas sudah muak dan mulai melakukan aksi mereka.
Menurut tulisan di Gizmodo (05/2012), hacking atau peretasan adalah cara baru dan dipandang lebih efektif dibandingkan dengan protes secara nyata atau turun ke jalan.
Sayangnya, sejumlah pejabat Polri belum memberikan konfirmasinya terkait serangan para peretas tersebut. Menkominfo Tifatul Sembiring pernah mengatakan, "Ini patut diwaspadai, karena ada suatu negara, yaitu Estonia, yang lumpuh gara-gara serangan hacker yang masif."
So, apabila pihak kepolisian masih menganggap hal ini tidak begitu penting, maka ada kemungkinan besar serangan yang lebih hebat akan sering dilancarkan.
(mdk/das)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Serangan hacker Indonesia ke situs-situs pemerintahan Israel sedang jadi perbincangan.
Baca SelengkapnyaIndonesia kembali dihebohkan kabar kebobolan 204 juta Data Pemilih Tetap (DTP) Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Baca SelengkapnyaIndonesia mengalami 2.200 serangan siber per satu menit.
Baca SelengkapnyaLagi banyak dibahas di media sosial, sebenarnya apa sih ransomware itu?
Baca SelengkapnyaIndonesia dilanda serangan siber dalam beberapa tahun terakhir. Yang paling membuat geger adalah diserangnya Pusat Data Nasional.
Baca SelengkapnyaBSSN mengatakan, fenomena itu terjadi karena pengamanan siber terhadap aplikasi-aplikasi itu lemah.
Baca SelengkapnyaPeretasan situs NTMC Polri itu terjadi selang dua hari Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo akan memberantas kasus judi online secara serius.
Baca SelengkapnyaMenteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menkopolkam) Budi Gunawan mengatakan saat ini judi online sudah masuk kategori darurat.
Baca SelengkapnyaMenurut Hadi, penyelidikan perlu dilakukan agar mencegah kejadian serupa terjadi di kemudian hari.
Baca SelengkapnyaPadahal, penegak hukum sudah berulang kali membongkar praktik kejahatan siber ini. Lalu kenapa masih tumbuh subur?
Baca SelengkapnyaMenko Polhukam, Hadi Tjahjanto blak-blakan, rencana strategi pemerintah usai pusat data nasional diserang oleh kelompok hacker.
Baca SelengkapnyaMenko Polhukam menegaskan sedang melakukan mitigasi untuk mengantisipasi dampak lanjutan pasca kebocoran data tersebut.
Baca Selengkapnya