Hadapi Kabut Asap, Trip.com Beri Edukasi dan Masker Bagi Pelajar Palembang
Merdeka.com - Perusahaan aplikasi teknologi penyedia layanan perjalanan, Trip.com, hadir dan memberikan edukasi penanggulangan asap di SDN 042 Palembang, Sumatera Selatan pada Kamis, (10/10).
Kegiatan edukasi ini dilanjutkan dengan penyerahan bantuan berupa masker dan peralatan sekolah bagi para pelajar yang menjadi korban bencana nasional kabut asap. Kegiatan ini adalah bentuk inisiatif dan dukungan langsung Trip.com kepada para pelajar di kota Palembang.
"Trip.com melihat urgensi untuk memberikan dukungan kepada para korban bencana kabut asap, secara khusus para pelajar. Kami berharap bantuan yang diberikan dapat memberi motivasi dan semangat bagi para pelajar untuk tetap setia menuntut ilmu di tengah keadaan yang kurang signifikan saat terjadi kabut asap," ujar Stanly Fredrik Napoleon, General Manager Indonesia Trip.com - Ctrip Group dalam keterangan persnya.
-
Apa dampak kabut asap ke paru-paru? Sebuah penelitian menunjukkan bahwa efek kabut asap dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko penyakit paru-paru, seperti infeksi saluran pernapasan dan emfisema.
-
Siapa yang terdampak kabut asap? Dampak kabut asap dapat memperburuk kondisi penderita asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
-
Dimana saja kabut asap terjadi? Biasanya, kejadian ini terjadi di beberapa wilayah Indonesia.
-
Apa dampak kabut asap bagi kesehatan? Partikel dan gas polutan yang terhirup telah lama dihubungkan dengan dampak negatif pada kesehatan serta berbagai penyakit dan gangguan. Paparan yang berlangsung dalam waktu singkat dapat memperburuk kondisi akut, seperti asma dan infeksi pernapasan lainnya, serta mengganggu fungsi paru-paru.
-
Bagaimana kabut asap ganggu mata? Hal ini karena adanya debu dan zat iritatif yang terkandung di dalam kabut asap. Oleh karena itu, sediakan obat tetes mata dan pastikan menggunakan kacamata saat beraktivitas di luar rumah, terutama saat sedang menghadaoi kabut asap.
-
Bagaimana melindungi anak dari polusi udara? Adapun beberapa cara melindungi anak dari polusi udara yang bisa diterapkan adalah sebagai berikut: a. Jauhkan anak dari asap rokok b. Jangan membakar sampah di area sekitar rumah c. Pastikan ventilasi rumah dan dapur baik. Agar asap masakan tidak menjadi polusi di dalam rumah d. Gunakan alat pembersih udara dengan penyaring yang memiliki teknologi high-efficiency particulate absorbing (HEPA) e. Selalu kenakan masker pada anak saat mereka beraktivitas di luar ruangan yang berisiko membuat si kecil terpapar polusi udara f. Lengkapi imunisasi anak g. Ajarkan kebiasaan hidup sehat pada anak, seperti rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
Bencana kabut asap yang menyelimuti daerah Sumatera hingga ke negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura, memang menghambat berjalannya aktivitas masyarakat. Bahaya yang dapat ditimbulkan oleh kabut asap terutama para pelajar, tidak dapat banyak beraktivitas di luar ruangan.
Pelaksanaan kegiatan luar ruangan seperti upacara bendera dan olahraga, seringkali dialihkan menjadi pelajaran di dalam ruangan, fenomena inilah yang menjadi perhatian khusus Trip.com.
"SDN 042 Palembang sangat mengapresiasi tindakan kepedulian yang diinisiasi oleh Trip.com. Di tengah-tengah selimut kabut asap yang tebal, banyak murid yang menjadi enggan dan mengalami kesulitan untuk pergi ke sekolah. Bantuan yang diberikan oleh Trip.com dapat membantu anak-anak untuk beraktivitas di sekolah dan pastinya memberikan semangat tersendiri bagi Siswa-Siswi SDN 042 Palembang," ujar Roslina Tampubolon, Kepala Sekolah SDN 042 Palembang.
Gerakan sosialisasi penanggulangan kabut asap ini adalah sebagai bentuk kepedulian Trip.com menjelang hari jadi ke 20 tahun Ctrip International, Ltd., induk perusahaan Trip.com asal China, yang diharapkan dapat membangun kesadaran para pelajar sejak dini untuk bersama-sama menjaga kelestarian lingkungan hutan, guna menghindari ancaman kebakaran.
Trip.com juga memberikan tips dan trik dalam menghadapi kabut asap kepada masyarakat Indonesia, secara khusus kepada pelajar yang berada di daerah Sumatera dan Kalimantan. Penting bagi generasi muda untuk mengantongi pengetahuan, untuk mengambil langkah yang tepat saat terjadi hal yang serupa di kemudian hari.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anak-anak dan lanjut usia merupakan kelompok terbanyak sebagai penderita ISPA akibat kabut asap.
Baca SelengkapnyaPemerintah kota Jambi mewajibkan anak-anak menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah.
Baca SelengkapnyaGuru dan murid sekolah di Palembang harus kembali menjalani pembelajaran jarak jauh gara-gara kabut asap karhutla yang tak kunjung teratasi.
Baca SelengkapnyaProses belajar mengajar di sekolah kembali dilaksanakan secara tatap muka setelah kondisi udara membaik.
Baca SelengkapnyaSejumlah murid Taman Kanak kanak mengikuti edukasi perkenalan profesi petugas pemadam kebakaran di Kota Tangerang.
Baca SelengkapnyaAkibat wabah tersebut, sekolah meliburkan sementara.
Baca SelengkapnyaKemudian, yang kedua adalah strategi pengurangan emisi pencemaran udara. Salah satunya adalah dengan menggalakkan uji emisi dan penggunaan transportasi umum.
Baca SelengkapnyaMasker dianggap bisa melindungi anak-anak dari bahaya polusi.
Baca SelengkapnyaKegiatan pelatihan ini untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi kemungkinan terjadinya bencana di lingkungan sekolah.
Baca SelengkapnyaJakarta masih masuk kategori kota dengan tingkat polisi udara buruk pada Senin (21/8) pagi ini.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 bisa meluas jika masyarakat tidak mengindahkan pola hidup sehat dan menjaga jarak
Baca SelengkapnyaRatusan pelajar di Kampar tercatat sebagai pemilih pemula di Pemilu 2024
Baca Selengkapnya