Hadiri Startup Asia Jakarta, Menkominfo sorot pornografi Vimeo

Merdeka.com - Ternyata Menteri Komunikasi dan Informasi baru Indonesia, Rudiantara, menaruh perhatian besar bagi acara kumpul-kumpul startup yang baru saja selesai diadakan di Jakarta, yakni Startup Asia Jakarta. Lalu, apa yang disorot oleh Rudiantara?

Di hari terakhir gelaran Startup Asia Jakarta tanggal 27 November kemarin, Rudiantara menyempatkan diri untuk datang dan membahas beberapa topik penting, di antaranya pemblokiran Vimeo dan masalah online yang berujung tindak pidana di tanah air.

Rudiantara menyatakan bila setelah dilantik, salah satu prioritas utamanya adalah kasus pemblokiran Vimeo. Dia berpendapat Vimeo sejatinya adalah situs berbagi video kreatif yang bermanfaat bagi netizen Indonesia. Sayangnya, Vimeo harus diblokir akibat adanya beberapa konten pornografi di dalamnya.

Untuk mengakhiri polemik Vimeo, Rudiantara mengaku sudah melakukan komunikasi via video conference dengan tim Vimeo Amerika. Saat itu Rudiantara mengatakan pemerintah siap mencabut blokir terhadap Vimeo apabila situs tersebut dapat mencegah warga Indonesia mengakses konten-konten berbau pornografi di Vimeo.

Menkominfo yang baru menjabat kurang dari dua bulan itu juga menekankan bila kementeriannya tengah berusaha membabat aktivitas ilegal di internet, misalnya jual beli obat-obatan terlarang.

Selain masalah pornografi dan aksi ilegal di internet, Rudiantara menyoroti dan memberikan beberapa solusi terkait Undang-undang ITE yang berpotensi membatasi kebebasan berpendapat di internet. Saat ini keberadaan UU ITE memang cukup menjadi polemik, sebab banyak pihak yang terpaksa duduk di kursi pesakitan 'hanya' karena kata-kata yang dia lontarkan di jejaring sosial.

Terlepas dari semua masalah itu, Rudiantara sangat antusias untuk mengembangkan lingkungan yang cocok bagi perkembangan startup teknologi tanah air walaupun dirinya belum mempunyai pengalaman di dunia startup. Hal tersebut akan dia mulai dengan membangun infrastruktur-infrastruktur IT dengan menggelontorkan dana hampir mencapai Rp 300 triliun.

"Saya tidak mempunyai background sama sekali di jenis bisnis ini (startup), tetapi Saya ingin tahu hal-hal apa saja yang bisa membuat industri ini sukses di masa depan," ujar Rudiantara, TechinAsia (27/11). (mdk/bbo)