Hari ini Indonesia relatif aman dari ransomware Wannacrypt
Merdeka.com - Serangan siber berupa ransomware wannacrypt mengagetkan sekaligus mencemaskan buat pemerintah. Apalagi korban yang diserang pada akhir pekan lalu adalah rumah sakit nasional yang memiliki data penting pasien.
Untunglah hingga hari ini, Senin (15/5), pemerintah mengaku belum menerima laporan adanya korban lain dari serang siber itu. Pengakuan itu diungkapkan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, usai menghadiri acara perayaan ulang tahun ke-21 Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) di Jakarta.
Respons cepat dari industri internet merupakan salah satu kunci tiada korban baru dari serangan siber ini.
-
Ransomware itu apa? Ransomware adalah salah satu jenis malicious software atau malware yang dapat menyebabkan penyebaran atau malah pemblokiran akses data milik korban.
-
Negara mana yang paling terkena Ransomware? Berikut adalah daftar negara-negara dengan tingkat serangan ransomware tertinggi berdasarkan data dari Statista per Maret 2022 hingga Maret 2023: SingapuraSingapura menduduki peringkat pertama dengan tingkat serangan ransomware tertinggi. Sebanyak 84 persen perusahaan di Singapura mengalami ransomware dalam 12 bulan terakhir.
-
Kenapa ransomware berbahaya? Ransomware adalah jenis malware yang sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kerugian signifikan pada perangkat komputer dan jaringan.
-
Kapan serangan ransomware terjadi? Serangan terhadap server PDNS 2 pada 20 Juni 2024 itu mengakibatkan beberapa layanan publik terhambat.
-
Kenapa Ransomware menyerang pusat data? Biasanya ransomware mengancam akan mempublikasikan, menghapus, atau menahan akses ke data pribadi yang penting, jika uang tembusan tidak diberikan.
-
Dimana data korban ransomware dipublikasikan? Menurut perkembangan terakhir, negosiasi gagal yang menyebabkan jutaan data pengguna akhirnya dipublikasikan di dark web oleh si pelaku.
Jamalul Izza, Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), mengaku Asosiasinya berkoordinasi sangat cepat dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika, begitu Indonesia diserang ransomware wannycrypt, kemarin.
Kemudian, APJII melakukan filtering berkali-kali sampai dini hari kemarin untuk melindungi file-file konsumen. Selain itu, kami juga mengimbau kepada konsumen melakukan filtering di router mereka, sehingga lebih aman karena pertahanannya jadi berlapis-lapis.
Saat anggota APJII melakukan filtering dini hari kemarin, kata Jamal, dapat diketahui paket ransomware yang sudah mulai dikirim ke Indonesia dalam jumlah besar. "Tapi APJII berhasil melakukan filtering yang seluruhnya selesai pada jam 3 dini hari kemarin. Hasilnya, hari ini tidak ada yang kena, atau kejadian yang menghebohkan," ungkap Jamal.
Menteri Rudiantara menambahkan APJII sangat membantu sekali, terutama aktif dari sisi teknis, menghadapi serangan siber ransomware ini.
"APJII membantu memastikan serangan siber ini tidak terpapar lebih luas. Intinya, hubungan ke internet diputus dulu, lalu lakukan back-up data penting. Setelah itu, sambungkan lagi koneksi internet. Susahnya, serangan siber ini tidak dalam bentuk attachmnet, langsung ping," pungkas menteri.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lagi banyak dibahas di media sosial, sebenarnya apa sih ransomware itu?
Baca SelengkapnyaMenko Polhukam menegaskan sedang melakukan mitigasi untuk mengantisipasi dampak lanjutan pasca kebocoran data tersebut.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku telah melakukan evaluasi menyeluruh buntut peretasan PDN.
Baca SelengkapnyaSerangan Ransomware terhadap PDN sejak 20 Juni 2024 telah berdampak pada beberapa layanan publik.
Baca SelengkapnyaIndonesia geger, karena server Pusat Data Nasional (PDN) diretas ransomware dan pemerintah menyatakan hanya pasrah.
Baca SelengkapnyaBagi perusahaan, serangan siber akan berdampak terhadap operasional organisasi.
Baca SelengkapnyaKelompok ransomware Brain Cipher mengakui bobol data PDNS 2 tak sulit.
Baca SelengkapnyaPelaku ransomware Brain Cipher akan mengembalikan data-data yang terkunci. Benarkah?
Baca SelengkapnyaPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) diduga mengalami serangan ransomware. Menyikapi kabar ini, BRI menegaskan data dan dana nasabah aman.
Baca SelengkapnyaMensos Risma memberikan respons terkait kabar DTKS usai PDN diretas hacker.
Baca SelengkapnyaKelompok ransomware Brain Cipher merilis kunci enkripsi secara cuma-cuma kepada pemerintah Indonesia.
Baca SelengkapnyaMeski layanan publik sudah berjalan normal, Hadi menegaskan, pemerintah bakal meningkatkan kemampuan PDNS mengantisipasi serangan ke depan.
Baca Selengkapnya