Hasnul: Telkomsel terlalu tangguh untuk dikejar
Merdeka.com - President Director PT XL Axiata Tbk Hasnul Suhaimi mengaku sulit bagi pihaknya untuk dapat mengejar Telkomsel meskipun jumlah frekuensinya sudah sama besar.
"Sulit, Telkomsel terlalu tangguh dan kuat. Saya rasa semua operator bersatu baru bisa mengalahkan Telkomsel," ujarnya kepada merdeka.com, Kamis (20/3).
Setelah mengakuisisi AXIS, maka jumlah frekuensi XL dan Telkomsel adalah sama besar, yaitu 45 MHZ. Namun, pasar yang sudah jenuh dan minimnya pasar baru yang belum digarap membuat Telkomsel akan sulit terkejar.
-
Apa masalah yang dihadapi Sulasmi? Ia harus berjalan kaki sejauh 3 km untuk mendapatkan air.
-
Kenapa teka-teki Sumut sulit? Teka-teki sulit dan menjebak bisa dijadikan permainan menyenangkan saat di tongkrongan.
-
Siapa yang kesulitan mendapatkan pekerjaan? Indira adalah bagian dari kelompok generasi terbesar di Indonesia, Generasi Z, yang mencakup lebih dari 74 juta orang, atau 27,9 persen dari populasi Indonesia, yang lahir antara tahun 1997 dan 2012.
-
Siapa yang kesulitan cari kerja? Dan Colflesh, seorang warga Amerika Serikat mengeluh dia sangat kesusahan mendapat pekerjaan meski sudah bergelar sarjana.
-
Kenapa mengucapkan perpisahan kepada bos terasa sulit? Memang benar saya senang dengan tujuan baru saya, tetapi rasa sakit karena meninggalkan rekan kerja seperti Anda, lebih dari itu. Saya akan merindukan kalian semua!
-
Apa kesulitan yang dialami Anang Hermansyah? Setelah berpisah dengan Krisdayanti, Anang Hermansyah mengalami masa sulit. Bersama anak-anaknya, ia tinggal di ruko dan memulai hidup dari awal. Keadaan ini terpaksa karena tidak ada tempat tinggal lain dan uang yang tersisa juga sedikit.
Hasnul menyetujui terhadap pendapat bahwa idealnya di Indonesia hanya ada dua operator seluler dan satu CDMA.
Pangsa pasar Telkomsel sendiri saat ini mencapai 55 persen, sedangkan gabungan XL dan AXIS akan mencapai pangsa pasar hingga 30 persen.
Hal senada diungkapkan anggota Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) Muhammad Ridwan Effendi bahwa jumlah frekuensi tidak berkorelasi dengan jumlah pelanggan.
(mdk/nvl)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada banyak tugas menanti Menkominfo pilihan Presiden Prabowo, salah satunya di sektor telekomunikasi.
Baca SelengkapnyaTak mudah bagi industri telekomunikasi untuk menatap masa depan. Butuh bantuan pemerintah agar bisnis mereka terus berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaTelkomsel melakukan pergantian jajaran direksi dan komisaris. Berikut daftarnya.
Baca SelengkapnyaRespons XL Axiata tak terduga saat ramai Starlink.
Baca SelengkapnyaKondisi operator seluler di Indonesia saat ini sedang tidak baik-baik saja.
Baca SelengkapnyaGara-gara kecepatan internet Indonesia masih kalah dengan negara tetangga, Menkominfo mau buat regulasi khusus.
Baca SelengkapnyaSekitar 30 juta UMKM belum mengakses pembiayaan perbankan.
Baca SelengkapnyaPj Gubernur Bachtiar Baharuddin mengumpamakan dirinya sedang menakhodai kapal tenggelam.
Baca SelengkapnyaPDIP mendapatkan bocoran Bambang Susantono sebenarnya bukan mundur dari Kepala Otorita IKN tetapi dimundurkan karena tak mampu mengejar target dari pemerintah.
Baca SelengkapnyaRespons pengusaha internet mendengar statment pejabat pemerintah soal harga murah Starlink.
Baca SelengkapnyaIndustri halo-halo sedang tidak baik-baik saja. Pemerintah harus hadir dengan terobosan regulasi.
Baca SelengkapnyaProses merger antara XL dan Smartfren semakin mendekati tahap akhir.
Baca Selengkapnya