Hati-hati, baterai smartphone bisa jadi 'penyedia' data privasi Anda

Merdeka.com - Data privasi di internet adalah hal yang jadi perhatian banyak pengguna, karena berbagai perlindungan dan enkripsi rasanya tak cukup untuk melindunginya. Bahkan selalu ada cara dan teknologi baru untuk melacak aktivitas dari pengguna internet.

Baru-baru ini, cara baru tersebut beredar, dan hal tersebut muncul dari satu buah perangkat: baterai smartphone.

Dilansir dari Daily Mail (4/8), jumlah daya baterai di smartphone maupun tablet bisa digunakan untuk melacak informasi privasi pengguna. Hal ini berdasarkan studi dari Princeton University, yang berhasil menemukan software yang bisa melakukan hal tersebut. berdasarkan jurnal yang mereka rilis, para peneliti menyatakan bahwa pelacakan data dan informasi pengguna bisa dilakukan lewat API atau antarmuka pemrograman aplikasi dari baterai yang bisa meninggalkan jejak ke beberapa perangkat tertentu di internet.

Hal ini awalnya diprediksi sebagai metode melacak informasi pengguna untuk efisiensi penargetan iklan. Namun berbagai fitur tersebut bisa jadi disalahgunakan oleh perusahaan pelacak dan dan berbagai entitas teknologi yang bergerak di bidang pengiklanan online.

Bahkan hal ini tak bisa dihalau, karena Battery Status API ini secara otomatis memberi data tentang daya baterai kepada browser seperti Google Chrome. Hal ini makin diperparah dengan kenyataan bahwa Battery Status API tidak bisa dimatikan seperti cookies. Sehingga aktivitas browsing kita akan bisa dilacak meski dengan mode privat.

Meski demikian, hal ini bisa sedikit direduksi dengan beberapa aplikasi seperti Ghostery dan Disconnect, yang bisa menghalau situs-situs tak terlihat untuk melacak history browsing. Selain itu, pemasangan aplikasi adblocker juga bisa menurunkan jumlah data yang dilacak.