Hati-Hati, Mencoba Aplikasi Asisten Cerdas Berujung Petaka
Merdeka.com - Sebagai pengguna, kita selalu dipaparkan oleh vendor untuk memanfaatkan aplikasi asisten cerdas yakni Google Assistant di Android atau Siri di Apple. Namun, bagi pengguna yang belum terbiasa, hal ini justru bisa jadi sarang penipuan.
Pasalnya, melansir Mashable yang mengutip firma keamanan siber Better Business Bureau, aplikasi asisten cerdas adalah lahan yang cocok untuk melakukan penipuan telepon.
Cara penipu mengelabui pengguna adalah memanfaatkan pengguna yang tidak tahu nomor-nomor layanan umum. Seperti bank, maskapai penerbangan, dan berbagai lahan lain yang berhubungan dengan bayar membayar.
-
Siapa yang bisa memakai Apple Intelligence? Dengan demikian, fitur ini hanya dapat digunakan pada iPhone 15 Pro dan iPhone 15 Pro Max yang sudah dilengkapi dengan chip A17 Pro.
-
Apa Google itu? Google, yang kini menjadi elemen penting dalam kehidupan digital kita, diciptakan oleh dua inovator teknologi, Larry Page dan Sergey Brin.
-
Bagaimana cara Siri menjadi lebih pintar di Apple Intelligence? Pembaruan ini dirancang untuk membuat asisten virtual tersebut lebih intuitif dengan kemampuan yang lebih baik dalam memahami konteks dan bahasa pengguna.
-
Apa itu Apple Intelligence? Apple berencana untuk memperkenalkan Apple Intelligence di hampir setiap perangkat dengan layar pada 2026.
-
Mengapa Apple menggabungkan Siri dengan ChatGPT? Perubahan ini diharapkan membuat Siri semakin relevan dalam persaingan teknologi AI yang semakin ketat, memberikan pengguna Apple pengalaman interaksi yang lebih lancar dan alami.
-
Siapa yang menggunakan Google Assistant? Pengguna dapat memanfaatkan Google Assistant untuk kontrol suara, streaming, dan mengunduh dari ribuan aplikasi di Google Play.
Pengguna yang menanyakan ke Siri nomor telepon layanan ini lalu diarahkan ke nomor telepon si penipu. Anda lalu akan menelepon si penipu yang akan mencoba menguras uang Anda dengan seolah menjadi layanan yang Anda telepon.
Cara mengarahkannya? Penipu membeli iklan berbasis pencarian Google. Lalu iklan tersebut diisi perusahaan bodong sekaligus nomor teleponnya.
Hal ini sangat mudah diketahui jika kita melakukan search secara online secara langsung. Namun Siri atau Google Assistant tak bisa membedakan iklan sungguhan atau bohong sehingga ini ladang yang pas bagi para penipu.
Jadi, lebih hati-hati ya!
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies lalu membeberkan keberhasilan dirinya memimpin Jakarta dengan membuat aplikasi Jakarta Kini atau JAKI.
Baca SelengkapnyaAhli memperingatkan, AI yang bisa 'menghidupkan' orang mati bisa berbahaya.
Baca SelengkapnyaAplikasi Curhat jadi salah satu program Ridwan Kamil dalam Pilkada DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaNasabah di Jawa Timur kehilangan saldo rekening hingga Rp1,4 miliar, setelah membuka sebuah undangan pernikahan berformat APK di whatsapp
Baca Selengkapnya"Gue sedih banget tapi di sisi lain gue juga ngakak kenapa gue harus curhat ke chat GPT." ujarnya.
Baca SelengkapnyaJSC meminta maaf terhadap dugaan aksi peretasan aplikasi JAKI
Baca SelengkapnyaJenderal TNI anak eks Kapolri ingatkan masyarakat tentang bahaya AI yang bisa digunakan sebagai alat penipuan.
Baca SelengkapnyaAsisten virtual canggih ini dirancang untuk memudahkan dan menjadikan pekerjaan harian lebih efisien dan menyenangkan.
Baca SelengkapnyaDengan AI, kegiatan belajar mengaji yang umumnya mewajibkan pendampingan guru secara langsung atau tatap muka, kini bisa dilakukan di mana pun dan kapan pun.
Baca Selengkapnya"Pelayanan publik di Jakarta yang disampaikan Pak Anies yaitu 'JAKI' sebelumnya sudah dijalankan oleh Pak Ahok yakni: Qlue, ganti nama saja," kata Ima.
Baca Selengkapnya