Hawa panas mematikan 'panggang' Australia

Merdeka.com - Ketika sebagian dari wilayah Amerika Serikat dilanda hawa dingin dan beku, di beberapa bagian Australia justru seperti terpanggang karena panasnya suhu di sana.

Walaupun tidak semua bagian di negara Kanguru tersebut diserang hawa panas yang ekstrem, namun suhu panas itu sangat meresahkan banyak orang yang berada di sana.

Bahkan, The Guardian (15/01) menuliskan bahwa panasnya suhu di Australia saat ini melebihi rekor panas di tahun 2009 lalu. Apa yang menyebabkan Australia 'terpanggang' seperti sekarang ini?

Sebuah penelitian mengasumsikan bahwa suhu panas yang terjadi di Australia Barat ini tidak disebabkan oleh siklon tropis. Akan tetapi, walaupun tidak ada hubungannya, namun siklon tropis itu secara tidak langsung juga sedikit memberikan andil akan naiknya suhu di Australia.

Gelombang panas di Barat dan Tenggara Australia ini umumnya terkait dengan sistem yang bertekanan tinggi di permukaan dengan pergerakan yang lambat. Dan hal tersebut menyebabkan munculnya gelombang panas dari utara interior benua tersebut.

Ketika udara dalam jumlah besar keluar dari lingkup siklon tropis dan memberikan dorongan kepada hawa panas ke Australia bagian barat, maka keseimbangan suhu yang ada mulai tergoncang. Hal ini menciptakan antisiklon tingkat atas yang sangat kuat mengelilingi atmosfer daerah yang bersangkutan.

Semakin tinggi intensitas antisiklon di daerah tersebut maka secara tidak langsung gelombang panas yang dibawa dan dilahirkan akan terus tinggi dari hari ke hari.

Menurut badan meteorologi Australia, rekor panas di negara itu tercatat sebesar 40 derajat Celcius pada tahun 2009 silam, dan kini sudah melebihi 41 derajat Celcius.

Namun diperkirakan, hawa panas ini akan bertahan sekitar 3 hari ke depan dan secara ekstrem akan berganti dengan cepat menjadi sangat dingin setelahnya.

Dikabarkan, ada banyak orang yang pingsan karena tidak kuat terhadap hawa panas ini juga terjadinya kebakaran hutan karena pergesekan antara daun atau rumput yang kering di daerah sabana dan hutan. (mdk/das)