Hebatnya Kecerdasan Buatan Prediksi Kematian di Serial Game of Thrones
Merdeka.com - Setelah sebelumnya kecerdasan buatan bisa prediksi kematian seseorang berdasarkan data medisnya , kini kecerdasan buatan bisa memprediksi kematian di dunia yang tidak nyata, tepatnya di sebuah acara televisi Game of Thrones.
Game of Thrones sendiri adalah sebuah acara televisi yang kita tak pernah tahu siapa karakter yang mati selanjutnya, dan hal ini adalah hal yang paling ditakuti oleh para pecinta GoT.
Melansir Mashable (15/4), para ilmuwan komputer dari Technical University of Munich mengembangkan algoritma yang dapat memprediksi siapa yang hidup dan siapa yang akan mati di serial Game of Thrones terbaru.
-
Kecerdasan buatan apa yang bisa memprediksi kematian? Life2vec adalah sebuah inovasi transformer yang mengintegrasikan data besar dari rekaman kesehatan dan demografi Denmark untuk enam juta individu.
-
Bagaimana AI ini memprediksi kematian? Para peneliti di Denmark menggunakan data dari jutaan individu untuk membangun model yang dapat memprediksi berbagai peristiwa kehidupan, mulai dari kesehatan hingga kehidupan sosial.
-
Bagaimana AI memprediksi kematian seseorang? Informasi seperti waktu lahir, riwayat pendidikan, penghasilan, kondisi perumahan, dan status kesehatan digunakan dalam pelatihan model AI ini untuk meramalkan peristiwa kehidupan.
-
Mengapa AI memprediksi kematian bisa bermanfaat? Meskipun mempertimbangkan implikasi etika dalam menggunakan model AI yang mampu memprediksi dengan presisi seberapa lama seseorang akan hidup, manfaat yang tidak dapat dipungkiri adalah bahwa prediksi semacam itu dapat membantu mencegah kematian dini.
-
Bagaimana Robot AI memprediksi kematian? Life2vec menggunakan 6 juta data penduduk Denmark yang telah dikumpulkan dari tahun 2008-2020. Berdasarkan hasil analisis tersebut, Life2vec berhasil mencapai tingkat akurasi 79 persen.
-
Siapa yang memiliki kecerdasan tinggi? Sebuah studi pada tahun 2016 yang mengikuti lebih dari 5.000 orang selama sekitar 50 tahun menemukan bahwa anak-anak dengan kecerdasan tinggi terus terbuka terhadap ide-ide baru seiring mereka tumbuh dewasa.
Menggunakan data yang diekstrak dari episode GoT sebelumnya serta dari Wikipedia tentang buku aslinya, A Song of Ice and Fire, algoritma ini dibuat berdasarkan beberapa faktor seperti jenis kelamin, usia, serta anggota dari 'house' atau klan apa.
Algoritma ini diberi nama Potential Likelihood of Death atau PLOD.
Sebagai contoh, deretan karakter di House Stark akan berisiko lebih untuk mati ketimbang House Lannister.
Model yang digunakan dalam algoritma ini adalah paduan dari dua model algoritma, yang sebagian besar merupakan survival-rate algorithms. Faktor yang akan diperhitungkan adalah house, pasangan, pernikahan, gelar, karakter utama atau pendukung, serta jenis kelemin.
Faktor lainnya adalah popularitas, urutan di laman Wiki, jumlah saudara, umur, budaya, house, wilayah house, persekutuan, karakter ini dimasukkan dalam berapa buku, episode termasuk dalam berapa buku, lokasi, dan judul.
Berdasarkan algoritma kecerdasan buatan ini, berikut deretan karakter yang diprediksi akan hidup dan akan mati di season terakhir Game of Thrones ini.
Karakter yang hidup:
Karakter yang mati:
Menurut Anda? (mdk/idc)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sistem AI yang dibuat peneliti berhasil memproyeksikan peristiwa yang akan terjadi di masa depan manusia, termasuk kematian.
Baca SelengkapnyaRobot bot AI ini memiliki tingkat akurasi 11 persen lebih tinggi dibandingkan dengan model lainnya.
Baca SelengkapnyaDeath Clock adalah aplikasi berbasis AI yang memprediksi tanggal kematian pengguna berdasarkan kebiasaan dan kesehatan, bertujuan mendorong hidup lebih sehat.
Baca SelengkapnyaIlmuwan AS dan Denmark telah melakukan uji coba ke masyarakat Denmark.
Baca SelengkapnyaKaryanya dipuji karena kerumitan karakter, alur cerita yang penuh kejutan, dan dunia fiksi yang kaya dengan detail.
Baca SelengkapnyaSayangnya, keberhasilan algoritma ini juga memunculkan pertanyaan tentang etika dan privasi data.
Baca SelengkapnyaManusia akan mencapai kecepatan lepas dari umur panjang pada tahun 2029.
Baca SelengkapnyaSejumlah kondisi yang tampak pada mata seseorang bisa sangat menunjukkan kondisi kesehatan termasuk risiko kematian diri pada seseorang.
Baca SelengkapnyaAI dinilai dapat membantu dokter umum dalam mengambil keputusan yang lebih akurat dan cepat dalam situasi kritis.
Baca SelengkapnyaTebak-tebakan adalah jenis permainan kata-kata atau pertanyaan yang dirancang untuk menguji kecerdasan, kreativitas, atau keterampilan pemikiran kritis.
Baca SelengkapnyaWarner Bros dilaporkan sangat berambisi untuk mengadaptasi Game of Thrones ke dalam bentuk film.
Baca SelengkapnyaDeath's Game berkisah tentang Choi Yi Jae (Seo In Guk), yang sudah menyerah pada kehidupan. Sang Kematian (Park So Dam) memberinya hukuman untuk bereinkarnasi.
Baca Selengkapnya