Heboh! Ini kronologis peretasan situs perselingkuhan Ashley Madison
Merdeka.com - Dunia maya tengah diguncang oleh aksi peretasan Ashley Madison, sebuah situs raksasa yang menawarkan akses 'perselingkuhan'. Tidak tanggung-tanggung, data sekitar 39 juta pengguna situs tersebut berhasil dicuri hacker.
Parahnya, hacker telah menyebar sebagian data pengguna Ashley Madison ke publik. Imbasnya, banyak pengguna yang berasal dari berbagai kalangan terekspos ke publik.
Untuk lebih jelasnya, berikut kronologis peretasan situs yang memalukan banyak orang di dunia tersebut.
-
Siapa saja hacker yang menyerang? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Apa saja serangan yang dilakukan hacker? 'Terkadang, hampir setengah dari serangan ini menargetkan negara-negara anggota NATO, dan lebih dari 40 persen ditujukan terhadap pemerintah atau organisasi sektor swasta yang terlibat dalam pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur penting,' jelas Tom Burt dari Microsoft.
-
Apa yang dilakukan oleh penjahat siber untuk menipu pengguna? Serangan ini menggunakan teknik penipuan seperti Captcha palsu dan pesan kesalahan dari Chrome untuk menipu pengguna agar mengunduh malware yang dikenal sebagai stealer.
-
Bagaimana kejahatan siber dilakukan? Di balik layar monitor, para pelaku kejahatan siber beroperasi dengan kecanggihan yang semakin meningkat, menggunakan berbagai teknik seperti phising, malware, dan social engineering untuk mencuri data berharga atau merusak infrastruktur digital.
-
Siapa yang menjadi target kejahatan siber? Tidak hanya perorangan yang menjadi target, namun perusahaan besar, pemerintah, hingga institusi finansial juga rentan terhadap serangan ini.
-
Bagaimana cara hacker mengutak-atik pelaporan? Daripada mencoba mengubah jumlah suara yang sebenarnya, peretas juga dapat menargetkan mereka yang melaporkan total suara pada malam pemilu—dengan mencoba memanipulasi hasil di situs web Menteri Luar Negeri. Serangan semacam itu, jika dilakukan secara halus, dapat melemahkan kepercayaan terhadap hasil akhir.
15 Juli - Hacker ungkap aksi peretasan
Saat itu grup hacker bernama 'Impact Team' melakukan aksi hacking besar-besaran pada Ashley Madison. Mereka berhasil mengambil alih hampir semua domain dan sistem dari situs serta perusahaan yang menaunginya.
Impact Team juga mengatakan bila data-data penting seperti email, kode-kode penting, data keuangan, hingga semua data pengguna. Tim hacker itu lantas meminta Avid Live Media (ALM) selaku induk perusahaan Ashley Madison untuk menutup situs perselingkuhan itu.
Jika tidak, Impact Team akan membocorkan data pengguna Ashley Madison ke publik.
20 Juli - Ashley Madison lakukan investigasi
Menanggapi ancaman itu, pengelola Ashley Madison langsung melakukan investigasi untuk mengungkap siapa Impact Team sebenarnya sekaligus menyelamatkan data pengguna.
Pihak Ashley Madison juga mengatakan telah mengamankan situs mereka dan siap menangkap siapa teroris cyber yang bertanggung jawab di balik aksi peretasan itu.
18 Agustus - Gelombang pertama data penguna bocor
Tepat sehari setelah Hari Kemerdekaan Indonesia, Impact Team merilis data pengguna gelombang pertama ke Deep Web, atau bagian internet yang tersembunyi setelah ALM tidak mengindahkan perintah mereka untuk mematikan situs Ashley Madison.
Dari data yang bocor itu, diketahui bila sekitar 90-95 persen pengguna Ashley Madison adalah pria.
Menurut data Hydraze.com, bocoran data pengguna Ashley Madison itu adalah benar. Dan jumlahnya pun cukup masif, hingga 33 juta akun plus 36 juta alamat email. Bocoran data itu bahkan memuat nama asli, alamat, nomor telepon hingga transaksi kartu kredit.
Melihat hal itu, ALM langsung bekerjasama dengan kepolisian Kanada untuk lebih jauh melakukan investigasi.
20 Agustus - CEO Ashley Madison jadi korban
Nah, kali ini giliran email dari CEO Ashley Madison yang dibocorkan oleh Impact Team ke dunia maya. Sekitar 13GB data email sang CEO pun bisa dilihat dengan bebas oleh netizen.
Aksi ini mungkin adalah pembalasan bagi Noel Biderman, sang CEO, yang sebelumnya mengatakan bila data pengguna yang dibocorkan oleh Impact Team adalah palsu.
21-22 Agustus - Gelombang besar email Ashley Madison bocor
Impact Team kembali mempublikasikan sekitar 200.000 email CEO Ashley Madison. Bahkan, TrustedSec mengatakan bila bocoran kedua email CEO Ashley Madison juga memuat email dari perusahaan ALM dan Ashley Madison secara keseluruhan.
Kumpulan email sebesar 30GB itu tertanggal mulai dari 10 Januari 2012 sampai 7 Juli 2015.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus perselingkuhan antara pilot dan pramugari viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaPria asal Malang ditangkap lantaran pandai membuat website berisi konten porno anak.
Baca SelengkapnyaData BPJS Ketenagakerjaan diduga diretas dan diumumkan di forum internet.
Baca SelengkapnyaMereka mampu menggaet pelaku melalui aplikasi dating Tinder, Bumble, Okcupid, Tantan dan sebagainya.
Baca SelengkapnyaKPU hingga kini masih menelusuri dugaan peretasan tersebut.
Baca SelengkapnyaKelompok ini kemudian mengubah tampilan website atau dikenal dengan istilah defacing.
Baca SelengkapnyaSeorang peretas dengan nama anonim "Jimbo" mengklaim telah meretas situs kpu.go.id dan berhasil mendapatkan data pemilih dari situs tersebut.
Baca SelengkapnyaDittipidsiber tengah melakukan penyelidikan lebih jauh sembari berkoordinasi dengan pihak lain
Baca SelengkapnyaKirim ke Bareskrim dan KPU, Begini Hasil Investigasi BSSN soal Kebocoran Data Pemilih
Baca SelengkapnyaIndonesia kembali dihebohkan kabar kebobolan 204 juta Data Pemilih Tetap (DTP) Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Baca SelengkapnyaPeretas menawarkan data DPT Pemilu 2024 yang berhasil dia dapatkan seharga USD 74.000 atau setara Rp 1,2 miliar.
Baca SelengkapnyaKedatangannya didampingi ayahanda; David Bayu Danangjaya. Diperiksa polisi sebagai saksi kasus asusila.
Baca Selengkapnya