Heboh stiker gay, Line minta maaf
Merdeka.com - Masyarakat negeri ini digegerkan dengan stiker Line yang mengandung unsur Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT).
Sontak, ketidaksengajaan Line mempublikasikan stiker tersebut menjadi sorotan miring banyak orang. Kejadian itu pun diakui oleh pihak Line. Dalam pesan singkat yang diterima Merdeka.com saat mencoba mengkonfirmasi hal itu, Head of Public Relation Line Indonesia, Teddy Arifianto, menyatakan jika pihaknya sedang berusaha untuk menarik stiker berbau LGBT dari layanannya.
"Line menyayangkan kejadian beberapa stiker yang dianggap sensitif oleh banyak orang telah menyebabkan timbul rasa kurang nyaman dari para pengguna dan pemerhati. Kami minta pengertiannya karena saat ini kami sedang bekerja menyelesaikan permasalahan ini terutama dalam proses menghapus stiker-stiker tersebut," ujar Teddy, Rabu (10/2).
-
Kenapa kata-kata stiker WA viral? Begitu banyak sekali pilihan stiker WA yang bisa digunakan sesuai dengan suasana hati dan situasi percakapan.
-
Apa yang bisa dilakukan dengan stiker WA lucu? Dengan stiker WA lucu Anda bisa mengekspresikan diri tanpa harus menggunakan kata-kata dengan eksplisit. Beragam stiker yang ada bahkan bisa menjadi sarana untuk menyampaikan perasaan dan emosi terhadap orang lain.
-
Bagaimana cara mendapatkan stiker WA lucu? Merangkum dari beragam sumber, Rabu (9/1) berikut adalah kata-kata stiker WA keren, lucu hingga romantis untuk dijadikan sumber inspirasi.
-
Kapan stiker WA lucu muncul? Dengan stiker WA lucu Anda bisa mengekspresikan diri tanpa harus menggunakan kata-kata dengan eksplisit.
-
Mengapa Ponsel Lipat populer? Dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, ponsel lipat telah menjadi tren yang semakin populer, dengan penjualan ponsel lipat mencapai nilai tertinggi sepanjang sejarah pada kuartal ketiga tahun 2023.
-
Siapa sosok 'Sticker WhatsApp' lucu itu? Wajah gemas Kwon Yuli selalu berhasil memikat siapa saja yang melihatnya.
Menurut Teddy, pihaknya berpegang pada acuan global untuk melakukan penyaringan atau filter terhadap konten-konten yang sensitif dari perspektif budaya lokal.
"Line menghargai seluruh masukan dari para pengguna dan pihak-pihak lain terkait produk dan fitur kami dan kami menyadari betapa sensitifnya hal ini dan akan berupaya keras agar hal seperti ini tidak terulang kembali. Kami tetap menantikan dukungan berkelanjutan dari semua pihak," jelasnya.
Dia pun membantah, jika stiker yang mengandung konten LGBT itu dikaitkan dengan dukungan Line terhadap komunitas tersebut.
"Jadi, tolong dilihatnya jangan hanya semata-mata kontroversinya. Dan stiker itu tidak bertujuan suggestive gaya hidup, yang ada hanya persepsi seolah itu menganjurkan, dan kami seolah mendukung. Kami netral bahwa kelompok itu ada, itu fakta adanya. Konteksnya kita bicara nilai-nilai universal manusia pada umumnya. Karena prinsipnya adalah non diskriminasi dan kesetaraan. Itu policy sebagai perusahaan global. Tapi kami akui di Indonesia hal-hal itu menjadi sensitive," terangnya.
"Jadi bukan soal lolos/tidak atau kecolongan apa tidak. Konteksnya kita bicara nilai-nilai universal manusia pada umumnya," imbuhnya.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia mengaku sempat mengurung diri karena takut dan hujatan netizen.
Baca SelengkapnyaPT TransJakarta meminta maaf dan mengakui bahwa hal tersebut merupakan kesalahan sehingga bisa tayang dikonten resmi.
Baca SelengkapnyaPengelola mengaku pemasang video tak ada kaitannya dengan Polri atau institusi manapun.
Baca SelengkapnyaKonten kreator Galih Loss akhirnya ditangkap kepolisian Polda Metro Jaya atas konten dugaan penistaan agama.
Baca SelengkapnyaGalih Loss ditangkap polisi gara-gara kontennya yang berbau penistaan agama
Baca SelengkapnyaLima remaja yang diketahui sebagai siswi SMP itu merilis sebuah video klarifikasi yang berisi permintaan maaf.
Baca SelengkapnyaKartika Putri meminta maaf kepada publik soal pernyataannya tentang capres mengaji.
Baca SelengkapnyaSementara untuk perihal pidananya, Diaz mengatakan kalau pihaknya akan konsultasi ke ahli pidana.
Baca SelengkapnyaKartika Putri minta maaf usai bikin konten viral di Mekkah.
Baca SelengkapnyaIndosiar geram banyak pembuat konten 'mencatut' logo dan program untuk dibuat video parodi.
Baca SelengkapnyaBudi Awaluddin mengakui, tindakan lima siswi SMP itu yang mengejek anak Palestina salah.
Baca SelengkapnyaBawaslu meminta peserta Pemilu 2024 untuk tidak memasang stiker kampanye di fasilitas publik.
Baca Selengkapnya