Hewan mungil ini bisa bantu ungkap lokasi pesawat MH370
Merdeka.com - Beberapa waktu lalu, puing-puing yang diduga milik pesawat Malaysian Airlines telah ditemukan di Pulau Le Reunion (milik Prancis) di kawasan Samudra Hindia. Nah, menurut ilmuwan untuk menggali lebih dalam misteri puing MH370 itu, hewan kerabat udang bertubuh mungil ini harus diteliti.
Hewan yang dimaksud adalah teritip. Teritip adalah hewan laut berbentuk seperti kerak yang hidup melekat pada udang, lobster, kepiting, hingga paus. Menariknya, meskti tidak mirip udang sama sekali, teritip termasuk kerabat udang dan kepiting.
Perlu diketahui, teritip muda memang hidup melayang dalam air mirip udang, namun saat dewasa hewan ini akan berubah menjadi seperti batu dan menempel pada batu atau hewan lain.
-
Hewan apa yang ditemukan? Penelitian ini menyoroti pentingnya pelestarian fosil dan penelitian paleontologi dalam mengungkap misteri masa lalu dan memberikan wawasan baru tentang keragaman hayati di planet kita.
-
Dimana makhluk ini ditemukan? Ikan ini ditemukan di ngarai bawah laut yang dalam di lepas pantai Nova Scotia.
-
Mengapa sisa bangkai hewan ditemukan? Dr Russel meyakini, temuan sisa bangkai hewan di sejumlah lubang itu adalah bagian dari persembahhan terhadap dewa dan dewi dari masyarakat kala itu sebagai permohonan kesuburan dan panen sukses tanaman.
-
Siapa yang menemukan hewan ini? Pada tahun 2020, ilmuwan menemukan parasit mirip ubur-ubur yang tidak memiliki genom mitokondria, organisme multiseluler pertama yang pernah ditemukan dengan ketiadaan genom tersebut.
-
Bagaimana para peneliti mengidentifikasi makhluk yang terjaring di gambar? Tetapi, peniliti studi terbaru bisa berhasil mengidentifikasi makhluk yang terjaring di delapan lempengan, menggunakan teknologi pencitraan canggih seperti Reflectance Transformation Imaging (RTI).
-
Dimana kucing liar itu ditemukan? Pada Sabtu (29/7), warga Sampangan, Kota Semarang dihebohkan dengan kemunculan seekor kucing liar yang mengeluarkan air liur.
Nah, di kasus penemuan puing-puing pesawat MH370, teritip terlihat menempel bagian 'flaperon'. Flaperon adalah bagian sayap pesawat yang berfungsi mengontrol kecepatan pesawat saat lepas landas dan mendarat.
Menurut profesor asal Marine Science Center di Northastern, Brian Helmuth, penelitian teritip yang menempel pada flaperon bisa memberikan info vital pada tim pencari MH370, seperti kedalaman puing flaperon itu tenggelam sebelumnya.
Selain itu, teritip juga menjadi kunci mencari tahu berapa lama puing flaperon itu terdampar di lautan dan posisinya saat teritip pertama kali tumbuh di permukaanya.
"Semakin besar teritip, semakin dalam pula puing itu tenggelam. Dan sangat mungkin tim investigasi MH370 mencari asal usul genetik teritip yang tumbuh di puing itu. Sebab, teritip akan berbeda jenisnya tergantung habitat (bagian laut tempatnya tumbuh)," ujar Brian Helmuth, Daily Mail (09/08).
Sebelumnya, penelitian terhadap teritip sering dilakukan untuk mempelajari pola persebaran paus. Cangkang teritip dipercaya menyimpan informasi seputar suhu dan bahan senyawa kimia dari air laut tempatnya berada.
Cara ini diyakini tidak hanya bisa mempersempit area pencarian puing-puing pesawat MH370 tetapi juga lokasi pasti keberadaan puing utama MH370. Oleh karena itu, banyak yang berharap penelitian teritip di flaperon itu bisa memberikan kabar bahagia terkait kabar pesawat dengan 239 penumpang yang telah hilang sejak tanggal 8 Maret 2014 itu.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para ahli di Universitas Cardiff percaya mereka bisa mendekati terobosan dalam kasus luar biasa ini.
Baca SelengkapnyaPenemuan hewan aneh dan misterius ini menghebohkan Jepang.
Baca SelengkapnyaIkan ini sulit dikenali dan diteliti karena hidup di kedalaman 2.600 meter.
Baca SelengkapnyaDi dunia ini bukan hanya semut yang menjadi hewan terkecil di dunia. Ada beberapa yang dianggap hewan paling kecil di dunia.
Baca SelengkapnyaBerikut ini adalah beberapa hewan yang masih jarang diketahui oleh ilmuwan dan masih jadi misteri.
Baca SelengkapnyaBerikut 'kesaktian' Burung Kuau Raja bermata seratus dari Zaman Purba yang ditemukan kembali di Indonesia.
Baca SelengkapnyaEvolusi mengejutkan: Microraptor, dinosaurus berukuran gagak, mungkin berburu di udara dengan sayap dan kaki canggih.
Baca SelengkapnyaSebuah benda berukuran sangat besar terdampar di pantai Green Head, Australia Barat.
Baca SelengkapnyaFakta tentang burung Kuau Raja yang sempat dinyatakan punah namun kini ditemukan kembali.
Baca SelengkapnyaSetelah 140 tahun, burung ini kembali ditemukan oleh John Mittermeier dan Jason Gregg di sekitar pulau Fergusson, Kepulauan D'Entrecasteaux, Papua Nugini.
Baca SelengkapnyaHewan langka dan unik ini terakhir kali terlihat 60 tahun lalu.
Baca SelengkapnyaHewan endemik dari Pulau Selayar ini sering disebut sebagai monyet terkecil di dunia. Meski bukan monyet, tubuhnya begitu mungil dan memiliki mata besar.
Baca Selengkapnya