Hiu super langka muncul di Australia, pamer wajah buruk rupa
Merdeka.com - Beberapa spesies hiu tergolong sangat langka, misalnya hiu 'Goblin'. Manusia diklaim hanya pernah menemukannya empat kali, salah satunya di Australia.
Bulan Januari lalu, pemancing Australia tidak sengaja menangkapnya di sekitar pantai Eden, Australia bagian tenggara. Kini, hiu Goblin nomor empat di dunia itu diserahkan ke museum setempat. Dan untuk pertama kalinya wajah pemangsa buruk rupa ini dipamerkan ke dunia.
Mark McGrouther, manajer dari Museum Australia bagian koleksi ikan , telah mengunggah video hiu Goblin tersebut ke internet. Dan hanya dalam waktu singkat, video dan foto-foto hiu Goblin itu menghebohkan internet.
-
Kapan hiu ini ditemukan? Penemuan hiu langka dengan ekor yang sangat besar di Sunset Beach, Cape Town, Afrika Selatan memicu kehebohan di kalangan para peneliti dan pecinta satwa liar.
-
Dimana hiu itu ditemukan? Penemuan hiu langka dengan ekor yang sangat besar di Sunset Beach, Cape Town, Afrika Selatan memicu kehebohan di kalangan para peneliti dan pecinta satwa liar.
-
Kapan hiu raksasa tersebut hidup? Sebanyak tujuh gigi Petalodus berusia 290 juta tahun dengan bentuk kelopak ditemukan di batu kapur Qianshi di Kota Yangquan, Provinsi Shanxi, China utara.
-
Kapan spesies hiu ini hidup? Dua jenis ikan prasejarah tersebut diperkirakan telah hidup sebelum superbenua atau zaman Pangea, ketika semua benua besar yang ada saat ini disatukan menjadi satu daratan raksasa.
-
Kapan hiu purba ini hidup? Hiu ini diperkirakan hidup pada Zaman Kapur, yang dimulai 145 juta tahun lalu dan berakhir 66 juta tahun lalu.
-
Dimana hiu hantu ini ditemukan? Dr Finucci dan peneliti lain dari Institut Nasional Penelitian Air dan Atmosfer Selandia Baru (NIWA) menemukan ikan ini di area dasar laut yang dikenal dengan Chatham Rise, terletak di sebelah timur Selandia Baru.
Hiu Goblin jantan berukuran 1,26 meter tersebut terlihat sangat menakutkan karena mempunyai gigi-gigi runcing yang menonjol ke depan. Apalagi, di kepalanya terdapat tanduk bak ujung tombak.
Menariknya, menurut penelitian, 'tombak' hiu Goblin dipakai untuk mendeteksi aliran listrik yang dibuat oleh mangsanya, yakni kepiting, cumi-cumi, dan udang kecil. Bisa dikatakan tombak itu berfungsi bak detektor metal.
Berbeda dengan hiu kebanyakan yang mempunyai sisik keras, hiu Goblin mempunyai kulit yang cukup lembut berwarna merah muda. Insangnya pun tidak berwarna merah, melainkan biru.
Hiu Goblin tergolong hiu prasejarah karena diperkirakan sudah ada sejak 125 juta tahun silam, Phys.org (03/03). Informasi detail tentang spesies ini pun masih sangat sedikit, mengingat mereka hidup di kedalaman 900 meter atau hampir satu kilometer di bawah permukaan laut.
Sebelum Australia, hiu Goblin dilaporkan terlihat di kawasan laut Pasifik, lepas pantai Jepang, dan Selandia Baru.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hiu purba yang memilki bentuk aneh dan menyeramkan.
Baca SelengkapnyaHiu pemilik gigi ini dianggap sebagai raksasa zaman purba karena panjangnya sampai belasan meter.
Baca SelengkapnyaGigi hiu purba ini idak seperti gigi hiu modern yang digunakan untuk mencabik mangsa.
Baca SelengkapnyaPenemuan hiu langka dengan ekor yang sangat besar di Sunset Beach, Cape Town, Afrika Selatan memicu kehebohan di kalangan para peneliti dan pecinta satwa liar.
Baca SelengkapnyaHewan berbentuk aneh ini hidup di kedalaman 500 meter.
Baca SelengkapnyaHeboh Penemuan Fosil Gigi Megalodon 10.000 Kaki di Bawah Laut
Baca SelengkapnyaSpesies baru ini ditemukan di Sungai Finke (Larapinta), Australia.
Baca SelengkapnyaPara ahli paleontologi telah menemukan dua spesies hiu baru dari fosil di Taman Nasional Gua Mammoth. Yuk, simak!
Baca SelengkapnyaRatusan Tahun Terabaikan, Fosil Rahang Hewan Ini Ungkap Evolusi Makhluk Raksasa 19 Juta Tahun Lalu
Baca SelengkapnyaFosil hewan purba ini ditemukan 25 tahun lalu, tapi ilmuwan baru bisa mengungkap jenisnya.
Baca SelengkapnyaIkan ini sulit dikenali dan diteliti karena hidup di kedalaman 2.600 meter.
Baca SelengkapnyaBaru Punah 600 Tahun Lalu, Jejak Kaki Burung Purba Ini Ditemukan Berusia 3,6 Juta Tahun
Baca Selengkapnya