HTC dan Huawei merger?
Merdeka.com - Pertengahan Juni lalu, ada kabar bahwa Huawei akan mengakuisisi Nokia. Kini, kabar baru katakan bahwa HTC dan Huawei akan merger.
Ada sebuah rumor yang menyangkut Huawei dan HTC. Kabarnya kedua perusahaan tersebut akan melakukan merger. Namun, setelah ditelusuri, ternyata rumor mergernya dua vendor itu hanyalah sebuah analisis dari para analisator pasar saja.
Dikutip dari portal media teknologi asal China, IT Home (15/07), sebuah perusahaan analis, JP Morgan Securities mengatakan bahwa untuk mengarungi ketatnya persaingan pasar mobile, ada baiknya HTC dan Huawei melakukan kerja sama dengan menyatukan bisnis mereka.
-
Siapa yang diajak Huawei berkolaborasi? Selaras dengan komitmen global Huawei, kami mengundang dan melibatkan para mitra dan pemangku kepentingan untuk bersama-sama meletakkan pondasi yang kokoh untuk penguatan ekonomi digital,' katanya.
-
Mengapa Huawei genjot kolaborasi? Sebuah bisnis raksasa tidak akan tumbuh dan berkembang dengan baik tanpa adanya kolaborasi. Hal inilah yang terus dipegang teguh Huawei dalam mengelola bisnisnya sebagai perusahaan teknologi multinasional.
-
Bagaimana Huawei berkolaborasi di Indonesia? Selama lebih dari 23 tahun beroperasi di Indonesia, Huawei telah membangun dengan berbagai pemangku kepentingan, demi mendukung kesuksesan transformasi digital dan tercapainya Visi Indonesia Emas 2045.
-
Apa isi hoaks yang beredar? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
HP ZTE apa yang dirilis di Indonesia? ZTE percaya diri dalam merilis dua produk terbarunya, Nubia Redmagic 8S Pro dan Nubia Neo 5G di Indonesia.
-
Apa yang dilakukan Huawei untuk ekonomi digital? Adapun penguatan ekonomi digital yang dimaksud mencakup percepatan transformasi digital di berbagai sektor, mendorong pembangunan ramah lingkungan melalui utilisasiteknologi, memperkuatkeamanan siber dan perlindungan data pribadi untuk meningkatkan keamanan dan kepercayaan publik.
"Walaupun produknya sangat handal, HTC One, namun apabila HTC berdiri sebagai pejuang sendiri, tentunya tidak cukup tenaga untuk dapat mengalahkan raksasa di atas mereka," ujar analis dari JP Morgan Guo Yanlin.
Yanlin juga membeberkan data dari Gartner yang dapat digunakan sebagai acuan kenapa HTC dan Huawei harus bersatu. Dalam pasar mobile global, market share tertinggi dimiliki oleh Samsung dengan perolehan sebesar 23,6 persen.
Nokia menduduki peringkat kedua dengan perolehan 14,8 persen. Apple di posisi 3 dengan perolehan 9 persen, kemudian secara berturut-turut posisi berikutnya diraih oleh LD Electronics (3,7 persen) dan ZTE (3,4 persen).
Sedangkan, Huawei hanya memperoleh 3 persen dan HTC berada di posisi terbawah dengan perolehan 2 persen. Data tersebut merupakan analisis dari Gartner di kuartal pertama 2013.
Oleh karenanya, dengan semakin terdesaknya posisi HTC dan HUawei, ada baiknya keduanya bersatu dan menggalang kekuatan untuk dapat merangsek ke papan atas.
"Produk HTC sangat sulit untuk bersaing dengan Galaxy S4 milik Samsung. Bahkan di kuartal kedua ini, penjualan produk-produk HTC masih flat," lanjut Yanlin.
Hal senada juga diungkapkan oleh seorang analis dari China bernama Kwan Hung Hsu. Dia mengatakan bahwa kenapa harus memilih Huawei sebagai partner merger?
Untuk wilayah China saja, market share Huawei sangat berkembang pesat. Tidak hanya terfokus pada perangkat mobile saja, Huawei juga mengembangkan bisnis mereka dengan orientasi game, jejaring sosial dan banyak program lainnya.
Apabila HTC dan Huawei dapat bergabung, maka dimulai dari pasar mobile China dan perlahan merambah Eropa dan benua lainnya, ada kemungkinan, kekuatan keduanya mampu menembus papan atas.
Sebelumnya, Huawei dikabarkan akan mengakuisisi Nokia, namun hal tersebut dibantah oleh salah seorang petinggi di perusahaan tersebut. Walaupun membantah, namun Huawei akan mempertimbangkan apabila Nokia ternyata bersedia diakuisisi. (mdk/das)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Namun spesifikasi HP tiga layar lipat ini masih misterius.
Baca SelengkapnyaStelato S9 dianggap sebagai langkah strategis untuk menyaingi salah satu pemain besar di pasar mobil listrik mewah
Baca SelengkapnyaSetelah dirumorkan merger, kini Axiata dan SinarMas saling mulai menjajaki.
Baca SelengkapnyaBerikut penjelasan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terkait rencana merger XL dan Smartfren.
Baca SelengkapnyaProses merger antara XL dan Smartfren semakin mendekati tahap akhir.
Baca SelengkapnyaSamsung dikabarkan sedang mempersiapkan ponsel tri-fold yang dapat dilipat dua kali. Produk ini diharapkan rilis tahun depan, bersaing dengan Huawei Mate XT.
Baca SelengkapnyaFakta membuktikan sanksi AS terhadap perusahaan China tak selalu berjalan mulus.
Baca SelengkapnyaKolaborasi yang dibangun Huawei selama ini diharapkan mempermudah terwujudnya Indonesia emas pada 2045.
Baca SelengkapnyaHuawei mengklaim telah berpengalaman dalam infrastruktur 5G.
Baca SelengkapnyaHuawei terlihat menguji ponsel lipat tri-fold dengan dua engsel yang kemungkinan menjadi ponsel lipat terbesar di pasar. Tapi, perangkat ini masih prototipe.
Baca SelengkapnyaTelkom dan Huawei Jalin Kerja Sama strategis B2B, Data Center, dan Cloud, serta percepatan pembangunan keahlian TelkomGroup.
Baca SelengkapnyaFMC digadang-gadang menjadi opsi baru menggenjot pendapatan operator seluler.
Baca Selengkapnya