Huawei Akhirnya Diperbolehkan Kembali Berbisnis Dengan Perusahaan AS
Merdeka.com - Setelah sejak pertengahan Mei masuk dalam daftar hitam perdagangan AS, akhirnya Huawei diperbolehkan kembali untuk berbisnis dengan perusahaan AS.
Hal ini disampaikan sendiri oleh Presiden Trump dalan sebuah konferensi pers yang dihelat di acara G20 Summit di Osaka.
Melansir Android Authority, Trump menyebut bahwa "Perusahaan AS boleh menjual perangkat mereka ke Huawei," tanpa menyebut lebih detil lagi.
-
Siapa yang diajak Huawei berkolaborasi? Selaras dengan komitmen global Huawei, kami mengundang dan melibatkan para mitra dan pemangku kepentingan untuk bersama-sama meletakkan pondasi yang kokoh untuk penguatan ekonomi digital,' katanya.
-
Mengapa Huawei genjot kolaborasi? Sebuah bisnis raksasa tidak akan tumbuh dan berkembang dengan baik tanpa adanya kolaborasi. Hal inilah yang terus dipegang teguh Huawei dalam mengelola bisnisnya sebagai perusahaan teknologi multinasional.
-
Bagaimana Huawei berkolaborasi di Indonesia? Selama lebih dari 23 tahun beroperasi di Indonesia, Huawei telah membangun dengan berbagai pemangku kepentingan, demi mendukung kesuksesan transformasi digital dan tercapainya Visi Indonesia Emas 2045.
-
Apa yang dilakukan Huawei untuk ekonomi digital? Adapun penguatan ekonomi digital yang dimaksud mencakup percepatan transformasi digital di berbagai sektor, mendorong pembangunan ramah lingkungan melalui utilisasiteknologi, memperkuatkeamanan siber dan perlindungan data pribadi untuk meningkatkan keamanan dan kepercayaan publik.
-
Mengapa Kemnaker mengapresiasi Huawei? 'Saya harap kepatuhan Huawei Indonesia dalam menjalankan bisnisnya dan kepeduliannya terhadap masyarakat sekitar dan masyarakat Indonesia pada umumnya, dapat menjadi motivasi bagi perusahaan-perusahaan lain milik RRT, ' kata Ida Fauziyah melalui Siaran Pers Biro Humas, Sabtu (6/7/2024).
-
Kenapa AS melarang Samsung? Amerika Serikat juga telah mengurangi pasokan chip high-end untuk perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Tiongkok. Diberitakan bahwa otoritas regulasi di AS telah melarang Samsung untuk memasok chipset Exynos dengan teknologi 7nm atau yang lebih rendah kepada perusahaan-perusahaan di Tiongkok.
"Kita berbicara tentang perangkat yang tidak ada permasalahan keamanan nasional yang besar di sana," tambahnya.
Masih benar-benar belum jelas apa maksud dari ucapan Trump untuk saat ini, namun Huawei kini telah bisa melakukan bisnis komponen dengan Qualcomm dengan deretan produk prosesornya, serta tentunya Android OS dari Google.
Perusahaan AS Hanya "Boleh Menjual"
Dilaporkan oleh Bloomberg, beberapa perusahaan chip asal AS melobi Trump untuk meringankan batasan Huawei untuk berbisnis dengan perusahaan AS. Trump sendiri dalam konferensi tersebut punya jawaban untuk ini.
"Saya berkata kalau itu boleh saja, bahwa kita tetap menjual produk tersebut, yang merupakan produk Amerika buatan perusahaan Amerika, dan itu sangat rumit, ngomong-ngomong," ungkap Trump.
"Saya telah menyetujui untuk menjual produk tersebut sehingga perusahaan Amerika akan berlanjut," tutupnya.
Perusahaan chip yang melobi Trump tersebut dilaporkan adalah Intel dan Xlink.
Huawei sendiri menghabiskan sekitar 11 milyar USD untuk membeli perangkat di Intel, Qualcomm, dan Micron saja.
Huawei Masih Dalam Daftar Hitam
Untuk saat ini, Huawei masih ada dalam daftar hitam perdagangan tersebut. Daftar yang bernama "Entity List" atau daftar entitas tersebut belum memiliki keputusan formal untuk mengeluarkan Huawei dari sana.
Diskusi antara Tiongkok dan AS masih berlangsung, dan Trump masih menyebut bahwa Huawei adalah risiko dan ancaman keamanan negara bagi Pemerintah AS.
AS dan Tiongkok sendiri sedikit banyak telah mencapai kesepakatan untuk menyelesaikan perang dagang keduanya. Putaran tarif terbaru yang akan berlaku di masa depan telah ditangguhkan, sementara Tiongkok setuju untuk membeli lebih banyak produk pertanian dari petani AS.
Meski demikian, Huawei sendiri diharapkan sudah mulai 'kembali normal' dalam waktu dekat ini. Hal ini berarti dalam beberapa hari ke depan, diharapkan Huawei telah berbisnis kembali dengan Qualcomm, Intel, dan deretan perusahaan AS lainnya.
Meski demikian, Huawei tak bisa menjual balik perangkat besutannya, seperti smartphone dan instrumen jaringan telekomunikasi 5G, kepada AS.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tindakan Huawei ini membuat parlemen AS berang. Bahkan sampai serukan boikot.
Baca SelengkapnyaFakta membuktikan sanksi AS terhadap perusahaan China tak selalu berjalan mulus.
Baca SelengkapnyaPembatasan yang dilakukan pemerintah China memang belum diumumkan secara resmi, namun sudah menimbulkan kekhawatiran.
Baca SelengkapnyaIda Fauziyah menjelaskan bentuk kepedulian terlihat dari salah satu Corporate Social Responsibility (CSR) Huawei.
Baca SelengkapnyaKolaborasi yang dibangun Huawei selama ini diharapkan mempermudah terwujudnya Indonesia emas pada 2045.
Baca SelengkapnyaSebelumnya China telah melarang para pejabatnya menggunakan iPhone. Alasannya keamanan siber.
Baca SelengkapnyaChina melarang para pejabat di lembaga pemerintah pusat menggunakan iPhone.
Baca SelengkapnyaHuawei mengklaim telah berpengalaman dalam infrastruktur 5G.
Baca SelengkapnyaMeski demikian, situasi perdagangan ini belum menguntungkan Indonesia sebagai negara terbesar di kawasan ASEAN.
Baca SelengkapnyaAda beberapa alasan mengapa iPhone 15 tak laku di China.
Baca SelengkapnyaIni adalah rencana yang dipersiapkan AS kepada China.
Baca SelengkapnyaTelkom dan Huawei Jalin Kerja Sama strategis B2B, Data Center, dan Cloud, serta percepatan pembangunan keahlian TelkomGroup.
Baca Selengkapnya